Siapakah Kita?


TintaSiyasi.com -- Jumlah korban tewas di Palestina terus bertambah. Warga Gaza yang meninggal meningkat menjadi lebih dari 3.000 orang, sementara yang terluka sekitar 13.000 orang.

Sementara di daerah Tepi Barat yang dikuasai Fattah tidak terbebas dari serangan Israel. Sebanyak 61 warga Palestina juga dilaporkan tewas dan 1.250 orang lainnya terluka.

Di sisi lain, korban tewas di Israel juga mencapai 1.400 orang dan 4.475 lainnya luka-luka.

Siapakah warga Palestina Israel?

Sejak zaman pemerintahan Islam, Syam adalah daerah damai yang aman bagi semua entitas keagamaan. Baik muslim, Yahudi dan Nasrani nyaman untuk beribadah secara berdampingan disana.

Namun Inggris berencana untuk mendapatkan minyak di dunia Arab. Sejak kekalahan Turki Utsmani pada perang dunia I yang penuh tipu daya, Inggris dan Perancis berhasil apa yang mereka inginkan.

Inggris menjanjikan kemerdekaan orang Arab yang ada di Syam dari kekuasaan Turki Utsmani, maka jadilah negara Palestina. Di sisi lain, inggris juga menjanjikan orang Yahudi untuk mendapatkan tanah di daerah Syam, maka terbentuklah negara Israel.

Oleh karena itu baik Israel maupun Palestina sesungguhnya adalah upaya politik para penjajah untuk mendapatkan posisi yang paling menguntungkan bagi mereka di negeri Syam, namun bukan bagi penduduknya.

Siapakah Fattah dan Hamas?

Fattah adalah sayap militer PLO, sementara Hamas adalah sayap militer Ikhwanul Muslimin. Namun Hamas dan Fatah dalam perjalanannya tidak selalu berjalan beriringan. 

Hamas yang merupakan partai politik berhaluan ideologi Islam banyak memiliki pengikut di Gaza. Sementara Fatah yang memiliki haluan ideologi nasionalis sekuler menguasai Tepi Barat.

Konflik antara Fatah dan Hamas meruncing sejak wafatnya Yaser Arafat dan kemenangan Pemilu oleh Hamas di Palestina. Mereka kerap diadu domba agar saling menggunakan senjata meskipun mereka adalah saudara sesama muslim.

Siapakah Muslim?

Identitas adalah citra diri yang dihasilkan dari hubungan kita dengan faktor eksternal. Contohnya adalah hubungan kita dengan suku, agama, nasab, dan lain-lain. 

Oleh karena itu, ketika seseorang bersyahadat, otomatis dia adalah seorang muslim. Keislamannya tidak bisa dipisahkan dari dirinya, kecuali ia memilih untuk murtad atau membatalkan syahadatnya.

Identitas keislaman juga menggambarkan karakter unik yang dimiliki secara intrinsik. Orang akan menilai identitas kita dari karakter unik ajaran islam yang terpancar dalam ucapan, sikap dan tindakan kita sehari-hari. 

Oleh karena itu, identitas keislaman seseorang dibuktikan dengan kesesuaian antara konsep hidup dan cara dia memenuhi kebutuhan hidupnya.

"Barang siapa tidak perduli urusan kaum muslimin, maka ia bukan golonganku". (Al Hadis)

Seseorang yang bebas untuk membentuk dirinya sendiri juga bisa dikatakan sebagai orang yamg memiliki identitas. Ia tidak harus merasa tertekan untuk menyatakan sikap terhadap sesuatu.

Ketika seorang muslim justru bersikap defensif apologetik karena tekanan lingkungan terhadap nasib saudaranya di Palestina, maka ia diragukan identitas keislamannya.

Apa Identitas Kita?

“Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara" (TQS. Al Hujurat : 10)

Persaudaraan Islam ditunjukkan oleh tentara Ghurka yang dikirim ke Surabaya oleh Inggris untuk kembali menguasai Indonesia pasca hengkangnya Jepang di akhir Perang Dunia II.

Tentara bayaran keturunan muslim kesultanan Mughal India ini pada akhirnya membelot dari Inggris dan membela saudara muslimnya melawan para penjajahnya.

Mereka tergetar hatinya setelah mendengar teriakan takbir dari arek-arek Suroboyo yang akan mereka lawan. Ini adalah bentuk identitas keislaman seorang muslim yang alamiah dan sederhana.

Apa Peran Umat Islam di Indonesia?

Sesungguhnya persoalan Palestina adalah persoalan kita semua sebagai sesama muslim. Begitu juga persoalan Israel adalah persoalan bagi semua Yahudi yang ada didunia, meskipun yang membuat awal permasalahan adalah sebuah entitas Ideologi.

Islam sebagai sebuah Ideologi menempatkan Ukhuwah Islamiyyah sebagai pengikat yang sangat kuat dikarenakan persamaan Aqidah dan kemaslahatan umat. Oleh karena itu persoalan umat Islam di Palestina adalah persoalan kita.

Akar permasalahan yang dialami oleh Umat Islam diseluruh dunia adalah karena tidak diterapkannya Islam dalam sebuah institusi legal formal berupa sebuah negara. Karena hanya negara Ideologis yang bisa mengirim tentara dan akan dimenangkan oleh Allah SWT.

Maka dari itu untuk menyelesaikan seluruh permasalahan umat Islam, kita harus mengusahakan diterapkannya hukum Islam dalam kehidupan. Caranya adalah dengan mendakwahkan Islam sebagai sebuah Ideologi yang menjadi identitas kita sebagai seorang muslim seutuhnya.

Umat Islam di Palestina dengan sabar telah menanggung semua beban dan luka hingga dikirimkannya tentara ke khilafahan untuk berjihad mengusir penjajahan Israel ditanah mereka yang juga tanah suci bagi umat Islam di Indonesia. Karena kita semua adalah saudara. Wallahu A'lam bish Shawwab. 


Oleh: Trisyuono D.
Pemerhati Sejarah 

Posting Komentar

0 Komentar