Berbahagialah jika Ada Masalah?

TintaSiyasi.com -- Sobat. Ada masalah? Berbahagialah. Artinya engkau sedang hidup, tumbuh dan berkembang. Sebab karena masalah itulah muncul kreativitas berpikir untuk menemukan jalan dan inovasi cara untuk mencetak sejarah. Kreativitas adalah berpikir dengan cara yang berbeda dan inovasi adalah melakukan dengan cara berbeda. Lihatlah masalah untuk meningkatkan rasa syukur. Alhamdulillah, saya sedang menjalani ujian untuk naik kelas atau tingkat.

Allah SWT berfirman :

لَا يُكَلِّفُ ٱللَّهُ نَفۡسًا إِلَّا وُسۡعَهَاۚ لَهَا مَا كَسَبَتۡ وَعَلَيۡهَا مَا ٱكۡتَسَبَتۡۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذۡنَآ إِن نَّسِينَآ أَوۡ أَخۡطَأۡنَاۚ رَبَّنَا وَلَا تَحۡمِلۡ عَلَيۡنَآ إِصۡرٗا كَمَا حَمَلۡتَهُۥ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِنَاۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلۡنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِۦۖ وَٱعۡفُ عَنَّا وَٱغۡفِرۡ لَنَا وَٱرۡحَمۡنَآۚ أَنتَ مَوۡلَىٰنَا فَٱنصُرۡنَا عَلَى ٱلۡقَوۡمِ ٱلۡكَٰفِرِينَ  

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir." (QS. Al-Baqarah (2) : 286).

Sobat. Tidak ada yang berat dalam beragama, dan tidak perlu ada kekhawatiran tentang tanggung jawab atas bisikan-bisikan hati, sebab Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia, yakni setiap manusia, mendapat pahala dari kebajikan yang dikerjakannya walaupun baru dalam bentuk niat dan belum wujud dalam kenyataan, dan dia mendapat siksa dari kejahatan yang diperbuatnya dan wujud dalam bentuk nyata.

Mereka berdoa, Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa dalam melaksanakan apa yang Engkau perintahkan atau kami melakukan kesalahan karena suatu dan lain sebab. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami seperti orang-orang Yahudi yang mendapat tugas yang cukup sulit karena ulah mereka sendiri, misalnya untuk bertobat harus membunuh diri sendiri. 

Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya, baik berupa ketentuan dalam beragama maupun musibah dalam hidup dan lainnya. Maafkanlah kami, yakni hapuslah dosa-dosa kami, ampunilah kami dengan menutupi aib kami dan tidak menghukum kami akibat pelanggaran, dan rahmatilah kami dengan sifat kasih dan rahmat-Mu yang luas, melebihi penghapusan dosa dan penutupan aib. Engkaulah pelindung kami, karena itu maka tolonglah kami dengan argumentasi dan kekuatan fisik dalam menghadapi orang-orang kafir. 

Sobat. Masalah itu banyak manfaatnya. Apa bener? Berbahagialah, masalah justru mendewasakan kita. Mematangkan jiwa.Peluang untuk menang. Penempa untuk lebih berkarakter kuat. Kalau kamu punya bos yang buruk, itu ujian agar saat jadi atasan harus lebih baik darinya. 

Pertama. Masalah adalah penebus dosa. Dengan memiliki masalah orang belajar dari kesalahan, dosa, maksiat dan sejarah buruk hidup. Allah sedang menunjukkan dosa kita untuk berbenah. Itulah tarbiyah ilahiyah. Maka bersihkan hati,luruskan misi, kuatkan motivasi, kembalikan orientasi asli, barangkali ada kebengkokan langkah selama ini.

Kedua. Masalah itu nikmat kehidupan. Masalah itu seperti garam bagi sayur. Tanpa masalah hidup seperti hambar dan datar. Masalah membuat kita tertantang, dan senang karena berhasil menghalau halang rintang yang menghadang. Nikmatilah masalah agar selamat dunia akhirat. Sobat. Tiga hal yang mendatangkan keselamatan adalah takut kepada Allah dalam keadaan sepi maupun ramai, berhemat pada saat kaya ataupun miskin, dan berlaku adil dalam keadaan ridha ataupun murka.

Ketiga. Penyaring mutu dan mengangkat derajat. Masalah adalah indikator penyaring mutu, ujian kenaikan tingkat. Murninya emas karena disepuh. Batu jadi permata karena digosok terus. Kerang jadi mutiara sakit menahan pasir. Batu bata kuat karena dibakar. Kokohnya baja karena dilebur. Bersihnya air karena dialirkan. Cerdasnya otak karena digunakan untuk berpikir. Lembutnya jiwa karena tarbiyah ruhiyah dan pendidikan ruhani yang dijalani.

Keempat. Banyak masalah banyak ilmu. Banyak jam tayang, semakin tinggi jam terbang, semakin meningkat rating, terbuka peluang sekaligus rintangan yang menghadang. Saat menghadapi rintangan itulah semakin bertambah ilmu. Sebagaimana janji Allah SWT :

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ إِذَا قِيلَ لَكُمۡ تَفَسَّحُواْ فِي ٱلۡمَجَٰلِسِ فَٱفۡسَحُواْ يَفۡسَحِ ٱللَّهُ لَكُمۡۖ وَإِذَا قِيلَ ٱنشُزُواْ فَٱنشُزُواْ يَرۡفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ مِنكُمۡ وَٱلَّذِينَ أُوتُواْ ٱلۡعِلۡمَ دَرَجَٰتٖۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعۡمَلُونَ خَبِيرٞ 

Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Mujadilah (58) : 11).

Sobat. Ayat ini memberikan penjelasan bahwa jika di antara kaum Muslim ada yang diperintahkan Rasulullah SAW berdiri untuk memberikan kesempatan kepada orang tertentu untuk duduk, atau mereka diperintahkan pergi dahulu, hendaklah mereka berdiri atau pergi, karena beliau ingin memberikan penghormatan kepada orang-orang itu, ingin menyendiri untuk memikirkan urusan-urusan agama, atau melaksanakan tugas-tugas yang perlu diselesaikan dengan segera.

Dari ayat ini dapat dipahami hal-hal sebagai berikut:
Pertama. Para sahabat berlomba-lomba mencari tempat dekat Rasulullah SAW agar mudah mendengar perkataan yang beliau sampaikan kepada mereka.
Kedua. Perintah memberikan tempat kepada orang yang baru datang merupakan anjuran, jika memungkinkan dilakukan, untuk menimbulkan rasa persahabatan antara sesama yang hadir.
Ketiga. Sesungguhnya tiap-tiap orang yang memberikan kelapangan kepada hamba Allah dalam melakukan perbuatan-perbuatan baik, maka Allah akan memberi kelapangan pula kepadanya di dunia dan di akhirat.

Memberi kelapangan kepada sesama Muslim dalam pergaulan dan usaha mencari kebajikan dan kebaikan, berusaha menyenangkan hati saudara-saudaranya, memberi pertolongan, dan sebagainya termasuk yang dianjurkan Rasulullah saw. Beliau bersabda:
Allah selalu menolong hamba selama hamba itu menolong saudaranya (Riwayat Muslim dari Abu Hurairah).

Berdasarkan ayat ini para ulama berpendapat bahwa orang-orang yang hadir dalam suatu majelis hendaklah mematuhi ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam majelis itu atau mematuhi perintah orang-orang yang mengatur majelis itu.
Jika dipelajari maksud ayat di atas, ada suatu ketetapan yang ditentukan ayat ini, yaitu agar orang-orang menghadiri suatu majelis baik yang datang pada waktunya atau yang terlambat, selalu menjaga suasana yang baik, penuh persaudaraan dan saling bertenggang rasa. Bagi yang lebih dahulu datang, hendaklah memenuhi tempat di muka, sehingga orang yang datang kemudian tidak perlu melangkahi atau mengganggu orang yang telah lebih dahulu hadir. Bagi orang yang terlambat datang, hendaklah rela dengan keadaan yang ditemuinya, seperti tidak mendapat tempat duduk. Inilah yang dimaksud dengan sabda Nabi SAW:
"Janganlah seseorang menyuruh temannya berdiri dari tempat duduknya, lalu ia duduk di tempat tersebut, tetapi hendaklah mereka bergeser dan berlapang-lapang." (Riwayat Muslim dari Ibnu 'Umar).

Akhir ayat ini menerangkan bahwa Allah akan mengangkat derajat orang yang beriman, taat dan patuh kepada-Nya, melaksanakan perintah-Nya, menjauhi larangan-Nya, berusaha menciptakan suasana damai, aman, dan tenteram dalam masyarakat, demikian pula orang-orang berilmu yang menggunakan ilmunya untuk menegakkan kalimat Allah. Dari ayat ini dipahami bahwa orang-orang yang mempunyai derajat yang paling tinggi di sisi Allah ialah orang yang beriman dan berilmu. Ilmunya itu diamalkan sesuai dengan yang diperintahkan Allah dan rasul-Nya.

Kemudian Allah menegaskan bahwa Dia Maha Mengetahui semua yang dilakukan manusia, tidak ada yang tersembunyi bagi-Nya. Dia akan memberi balasan yang adil sesuai dengan perbuatan yang telah dilakukannya. Perbuatan baik akan dibalas dengan surga dan perbuatan jahat dan terlarang akan dibalas dengan azab neraka.

Kelima. Masalah sebagai seleksi. Hidup adalah ujian seleksi kehidupan. Memilih hamba pilihan. “Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa diantara kamu yang lebih baik amalnya ... " (QS. Al-Mulk : 2). Yang dimaksud dengan yang paling baik amalnya adalah yang paling ikhlas niatnya dan benar caranya. Seleksi adalah pembeda yang asli dan yang gadungan, yang sungguh-sungguh atau sekedar ikut-ikutan.

Keenam. Masalah untuk merevisi langkah, menetukan arah, dan istiqomah. Saat ditimpa muhasabalah; apa yang salah? Berbenah, koreksi diri; adakah yang tak sesuai? Ini membuat lebih bersih, lebih fresh, tetap gress agar semua menjadi beres. Menemukan sumber masalah segera berbenah, memompa bergairah, agar kemenangan diraih dengan mudah, penuh berkah dalam setiap langkah.

Sobat. Temukan masalahmu. Mampu menemukan masalah berarti separo dari solusi.Kita sulit menemukan solusi bila masalah inti belum dicari. Bila inti masalah tidak terdeteksi, solusinya pun tak menyasar , masalah semakin besar, hati terasa terbakar, jantung berdebar-debar, tubuh gemetar dan pandangan nanar.

Sobat. Berbahagialah! Pandang masalah dengan senang, jalani dengan tenang. Banting stir bila kesulitan hadir. Siapkan rencana kedua bila gagal di langkah pertama. Siapkan hati untuk segala kondisi, kelola diri secara kreatif dan inovatif.

Sobat. Berbahagialah! Sebab masalah ibarat api yang membakar kerak dosa, merontokkan karat maksiat, membersihkan korosi dengki agar bersih, merih ketinggian pribadi. Berbahagialah ! karena masalah telah berjasa membuat kita lebih baik, lebih kuat, lebih sabar, lebih tegar, lebih tertantang, lebih arif, lebih bijak, lebih matang dan lebih dewasa.

Sobat. Berbahagialah! Karena masalah akan mengajari kita untuk terus belajar kerumitan hidup dan memecahkannya. Menambah ilmu untuk mendewasakan dan menambah skill agar terampil. Berbahagialah! Jadikan motivasi diri sebagai bahan bakar. Miliki percaya diri sebagai kopling gas yang menggerakkan. Tapi jangan lupa miliki tahu diri sebagai rem yang mengendalikan.

Salam dahsyat dan luar biasa! []


Oleh: Dr. Nasrul Syarif, M.Si.
Penulis Buku BIGWIN dan Buku Gizi Spiritual, Dosen Pascasarjana UI Tribakti Lirboyo

Posting Komentar

0 Komentar