JKDN 2: Khilafah Utsmaniyah Jadi Inspirasi Pangeran Diponegoro Lawan Belanda



TintaSiyasi.com-- Raden Mas Ontowiryo atau lebih dikenal dengan sebutan Pangeran Diponegoro menjadikan Khilafah Utsmaniyah sebagai inspirasi untuk melawan Belanda dan mendirikan negara Islam di Jawa.

“Nama gelar juangnya, itu Sultan Ngabdulkamid, sama persis seperti Khalifah Turki Utsmani (Abdul Hamid), pangeran Diponegoro itu melancarkan perangnya. Jadi, nama Sultan Ngabdulkamid itu inspirasinya dari siapa yang menjadi Khalifah Turki Utsmani,” jelas Sejarawan dan Filolog Salman Iskandar pada tayangan film dokumenter Jejak Khilafah di Nusantara (JKdN) 2, Rabu (20/10/2021) secara daring.

Dalam film dijelaskan, ketika tanah Jawa telah jatuh ke tangan kafir, hal ini merupakan kemalangan terbesar bagi rakyat Jawa. Sebab, mereka jauh dari hukum Allah SWT dan apa yang dibawa Nabi SAW, kemudian ditundukkan di bawah peraturan hukum kafir Eropa.

Untuk itu, tidak ada pilihan lain Pangeran Diponegoro, kecuali mengobarkan Perang Sabil. Dalam perang tersebut, kaum Muslim berkekuatan seratus ribu pasukan menggunakan organisasi militer modern untuk pertama kalinya. Ia mengadopsi nama-nama hierarki kepangkatan dari istilah kesatuan militer dari Khalifah Utsmaniyah.

Diceritakan juga di film bahwa bagi Diponegoro, apa yang dihadapi oleh pasukannya adalah kaum kafir dan kaum kafir murtad. Ideologi Islam yang dipancarkan dari jiwanya membuat partisipasi rakyat dalam mendukungnya sangat besar. Sehingga, Belanda harus membayar mahal hal tersebut, yakni selama 2 tahun Belanda kewalahan menghadapi pasukan Pangeran Diponegoro.

Meskipun demikian, siapa sangka kedatangan Pangeran Diponegoro pada 18 Maret 1830, bertepatan dengan bulan Syawal di rumah Residen Belanda di Magelang untuk berunding, justru kesempatan tersebut digunakan Jendral De Kock untuk menghianati dan menangkapnya secara tiba-tiba, kemudian ia diasingkan ke Manado dan ke Makassar hingga wafat.[] Mustaqfiroh

Posting Komentar

0 Komentar