Musibah yang Menimpa Umat Islam


TintaSiyasi.com -- Ulama Aswaja, Ustaz Ali Moeslim menyampaikan hadis Rasulullah SAW yang menjadi peringatan bagi kita semua.

"Rasulullah SAW dalam hadisnya memberikan suatu peringatan kepada kita semua supaya hal tersebut tidak terjadi, tetapi jika terjadi, segeralah diperbaiki," tuturnya dalam Live Khilafah bertema Musibah yang Menimpa Umat Islam di kanal YouTube Khilafah Channel Reborn, Senin (31 Juli 2023).

Ustaz membacakan hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan dari Baihaqi

” يُوشِكُ أَنْ يَأْتِيَ عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ لَا يَبْقَى مِنَ الْإِسْلَامِ إِلَّا اسْمُهُ، وَلَا يَبْقَى مِنَ الْقُرْآنِ إِلَّا رَسْمُهُ، مَسَاجِدُهُمْ عَامِرَةٌ وَهِيَ خَرَابٌ مِنَ الْهُدَى، عُلَمَاؤُهُمْ شَرُّ مَنْ تَحْتَ أَدِيمِ السَّمَاءِ مَنْ عِنْدَهُمْ تَخْرُجُ الْفِتْنَةُ وَفِيهِمْ تَعُودُ ”

"Akan datang pada manusia di kala itu Islam tidak tinggal melainkan namanya dan Alquran tidak tinggal melainkan tulisannya, masjid-masjidnya bagus namun kosong dari petunjuk, ulama’nya termasuk manusia paling jelek yang berada di bawah langit, karena dari mereka timbul beberapa fitnah dan akan kembali kepadanya.

"Hadis-hadis yang sejenis tentang hal ini bukan berarti untuk ditangisi atau pun dibiarkan, tetapi untuk memunculkan kehati-hatian kepada umat Islam. Namun, jika terjadi, maka segera diperbaiki apa yang saat ini terjadi atau segera diingatkan kepada setiap kaum Muslimin untuk segera diubah, tentunya untuk segera hijrah," tegasnya

Kemudian ia menjelaskan, dalam hadis dikatakan bahwa pada hari itu Islam tinggal nama. Mengaku dan tertulis dalam identitas, tetapi sepi dari pengamalan. Pada hari itu juga, Islam dipilih-pilih yang tidak membuat risiko. Islam bagaikan prasmanan, yang suka diambil, sedangkan yang tidak disukai tidak diambil.

"Pada hari itu, Islam tinggal namanya saja, tetapi sepi dari pengamalan, dan itu terjadi bagaimana kita hari ini merasakan bahwa Islam hanya ditempatkan dalam posisi ibadah mahdhah saja. Itu pun yang taat saja. Lalu bagaimana dengan yang tidak taat," tanyanya.

Atau pun, tambahnya, Islam diposisikan hanya sebagai etika atau akhlak saja, tetapi perangkat aturan yang menyeluruh yakni yang kaffah sama sekali tidak dijalankan.

"Lantas, kita harus bagaimana," tanyanya.

Menurutnya, sadarkan dan ajak masyarakat untuk kembali kepada Islam kaffah.

"Saat itu pula, Islam hanya sebagai objek penelitian dan terkadang begitu sengit dan negatif dengan Islam. Sementara, keadaan yang harus diubah, sama sekali tidak dikritiknya. Bahkan, mungkin larut di dalamnya," imbuhnya.

Berikutnya katanya, Islam ada dalam hapalan dan keindahan bacaan, ini tentu baik. Namun, akan lebih baik jika kaum Muslim seperti Qur'an yang berjalan, yakni dia beramal kecuali dengan apa yang diperintahkan oleh Allah SWT dan dilakukan oleh Al-Qur'an.

"Saat ini Al-Qur'an tidak lagi menjadi aturan hukum yang dijalankan oleh Islam, dan hal tersebut yakin terjadi pada saat sekarang. Banyak kaum Muslim yang membeli mushaf Al-Qur’an yang begitu indah, tetapi tidak dibaca, apalagi dipelajari untuk dihapalkan, diajarkan maupun didakwahkan, kecuali hanya tulisannya saja," sesalnya.

Ia menambahkan, begitupun dengan masjid-masjidnya yang ada di muka bumi, betapa megah dan indah. Namun, seperti bangunan yang roboh yang tidak memberikan arti apa-apa. Masji sepi tak ada petunjuk di dalamnya, tidak makmur dalam segi bagaimana orang bisa mempelajari Islam.

"Ulamanya pada saat itu adalah manusia paling buruk yang ada di bawah langit. Bahkan, bisa jadi mereka lebih sesat daripada hewan. Ulama yang buruk ini keluar fitnah, keluar satu tuduhan atau pernyataan yang bertentangan dengan kemestian ulama sebagai pewaris nabi. Menyalahkan Al-Qur'an, membenarkan keadaan, padahal tidak sesuai dengan syariat, bahkan mungkin menuduh umat Islam yang berusaha untuk menjalankan Islam secara kaffah sebagai kelompok teroris, memberikan masukan kepada penguasa dan menyetujui kebijakan penguasa yang sama sekali tidak mendasar dan tidak sesuai syariat Islam. Mereka mengkriminalisasi ajaran Islam dan mengkriminalisasi ulama yang sholih yang berusaha memurnikan ajaran Islam," jelasnya

Ustaz menyebut, fitnah mereka itu akan menjadi dosa yang kembali kepada mereka. Maka, dengan hadis-hadis yang demikian untuk kita bermuhasabah dan segera menyadari bahwa itu jangan sampai terjadi, andai pun sudah terjadi, jangan sampai keadaannya abadi. 

"Maka dengan demikian, segera akhiri dengan dakwah agar tak menjadi musibah yang berkepanjangan," tutupnya. [] Nurmilati

Posting Komentar

0 Komentar