Setelah Aku Belajar Sains, Aku Mendapatkan Tuhan

TintaSiyasi.com -- Dai Muda dan Influencer Ustaz Felix Siauw (UFS) menuturkan, setelah aku belajar sains aku mendapatkan Tuhan. 


"Ternyata setelah aku belajar sains, aku justru mendapatkan Tuhan, ketika aku belajar, melihat contoh-contoh sederhana aku semakin berpikir jangan-jangan Tuhan ini ada," tuturnya dalam Channel YouTube Daniel Tetangga Kamu, Jum'at (13/01/22).

Ia mengatakan, seandainya Tuhan tidak ada harusnya ada sebuah penjelasan, tentang bagaimana semua ini bisa terjadi. Dan ternyata tidak ada yang terbukti secara sains, bagaimana untuk kemudian dunia ini ada, yang ada adalah teori. Untuk menjelaskan teori kenapa bumi ini ada atau kenapa kehidupan ini ada.

"Aku mulai bertanya Tuhan itu siapa? kalau benar-benar dia ada aku yakin dia ada, cuma aku tidak percaya agama. Jika Tuhan ada pasti ninggalin sains untukku. Kemungkinan bumi ini akhirnya terbuat satu per sepuluh pangkat sepuluh pangkat satu dua tiga, yang ngomong ini atheis. Dan jika dihitung secara matematis itu merepotkan," ujarnya.

Ia mengisahkan, di masa SMP tanpa Tuhan, apalagi agama. "Tapi aku suka berpikir aku suka pelajaran sains dan dari situlah seolah-olah memberikan jawaban kalau andaikata Tuhan enggak ada lantas seperti apa yang harus kamu yakini dalam hidup kamu," katanya. 

Ia menceritakan, setelah belajar sain fisika, biologi kimia, justru mendapat tanda-tanda Tuhan ada. "Aku nyerah aku enggak punya explanation kenapa semua terjadi kalau bukan ada Tuhan. Atheis tidak bisa buktikan jika Tuhan itu ada, kita tidak akan bisa menjelaskan bahwa Tuhan itu tidak ada. Maka nol sama," tuturnya. 

Ia menambahkan, mereka (Atheis) lupa dengan metode ilmiah. "Metode ilmiah itu sesuatu ada sampe kita buktikan itu ada dan sesuatu itu tidak ada sampe kita buktikan itu tak ada. Berarti mereka tidak bisa bilang sebenarnya Tuhan itu ada  karena mereka tidak pernah membuktikan kalau Tuhan itu tidak ada .tapi itu salah satu cara berpikir mereka," jelasnya. 

Ia melanjutkan, Perjalanan selanjutnya
SMP sampai kuliah mencari sains. "Saya baru dapatkan Tuhan itu namanya Allah, aku yakin seratus persen ini Tuhanku, agamaku islam. Itu baru setelah lima tahun mencari," terangnya. 

"Kalau Tuhan itu ada dan memberiku sains. Sains itu bisa dipakai dimanapun, kapanpun, dan siapapun dan ini tidak boleh ada perbedaan apakah dia orang China atau orang Jawa, orang Denmark atau orang Inggris, harus sama-sama dapat, lalu apa yg kita dapat? Kita punya incomen yaitu akal. Maka aku cari dari situ. Walaupun ada orang yang mendapat hidayah atau Iman dengan cara yang lain naturaly atau sesuatu yang tidak bisa kita jelaskan, aku percaya bahwa Iman itu harus bisa di copy paste dimanapun, kapanpun dan siapapun," imbuhnya. 

Ia menambahkan, Jadi ketika aku dapat lewat akal ketika aku baca Al-Qur'an aku tidak mendapati sesuatu yang lain bahwa ada konsistensi disitu ada beberapa hal nggak mungkin nggak hanya Tuhan yang tahu dan banyak hal yang ketika kulihat sains demi sains itu semakin membuatku sadar, kayaknya yang membuat ini bukan yang main-main. 

"Andaikan ada sesuatu yang membuat aku lebih tercerahkan, terpuaskan secara pemikiran tentunya aku mau kenapa? Karena Islam yg nyuruh, Islam adalah satu-satunya agama yg mengajak orangnya untuk mikir, disaat yg lain justru salah satu sains yang aku dapati sekarang adalah bahwa al-Quran itu  selalu konsisten, Al-Quran itu selalu memberikan inside terus menerus sampe sekarang," tutupnya. [] Rina.

Posting Komentar

0 Komentar