Empat Pedoman Menuju Sukses

TintaSiyasi.com -- Hasil penelitian selama puluhan tahun terhadap orang-orang yang sukses dalam bidang apa pun. Segala apa yang ada di dunia ini punya pola. Demikian pula gagal dan sukses juga punya pola. Ditemukan benang merah atau kesimpulan besar bahwa mereka mengikuti empat pedoman menuju sukses:

1. Mereka memikirkan apa yang memang mereka inginkan, bukan apa yang tidak mereka inginkan. Pikirkan dengan Fokus. Apa pun yang kita lakukan semuanya didahului oleh pikiran kita. Kita melakukan kebaikan setelah terlebih dahulu memikirkannya. Kita melakukan kejahatan setelah terlebih dahulu memikirkannya. Ini adalah sebuah hukum alam yang berlaku mutlak.  Kreasi mental senantiasa mendahului kreasi fisik. 

Sobat, pikiran kita memang sangat luar biasa berkelana ke mana-mana menembus batas-batas ruang dan waktu. Kalau yang kita pikirkan baik, yang terjadi adalah baik. Kalau yang kita pikirkan jahat, yang terjadi juga jahat. 

Sobat, Kita berpikir dengan pikiran sadar dan apa yang terus-menerus kita pikirkan meresap ke dalam pikiran bawah sadar. Pikiran bawah sadar kemudian akan mewujudkan apa yang selalu kita pikirkan. Pikiran bawah sadar adalah tempat tersimpan emosi, ingatan, dan merupakan pikiran yang mencipta. Oleh karena itu, kita perlu benar-benar  sadar dengan pikiran sadar kita agar senantiasa menyimpan, memproduksi, dan memikirkan benih-benih pikiran  yang baik. Jadi pikiran sadar sebenarnya berfungsi sebagai  penjaga pintu gerbang untuk melindungi pikiran bawah sadar dari bibit yang jelek.

2. Dalam batinnya, mereka berulangkali membayangkan bahwa kesuksesan itu telah terjadi. Visualisasikan apa yang anda impikan. Anda pernah dengar Petinju Besar Juara dunia Muhammad Ali adalah contoh yang tepat. Ia punya teknik mental dalam bervisualisasi yang beliau sebut dengan “ Sejarah Masa depan” Dalam benaknya ia membayangkan ulang keseluruhan adegan pertandingan dari mulai saat tiba di arena pada malam pertandingan, saat ia menyiapkan diri di ruang ganti baju, ketika menuju ring, pertarungan, hingga pada kemenangannya. Agar bisa menghayatinya “ hingga ke otot”, ia juga melakukan latihan   secara  fisik, mempraktekkan tinju yang akan dilakukannya. Begitu ia selesai melakukan seluruh latihan itu, ia akan mengulangi terus-menerus hingga mampu membayangkan kembali semua itu  dibenaknya dalam hitungan detik. Itulah rahasia sang juara dunia. Berani mencobanya! Rasakan sensasinya yang luar biasa!

3. Mereka telah memikirkan konsekuensinya baik positif maupun negatif bagi dirinya sendiri dan orang di sekeliling mereka. Konsekuensi  berperan penting dalam memotivasi kita  untuk  mencapai tujuan. Jika konsekeunsi  tidak memaksa kita, kita tidak merasa termotivasi untuk melanjutkannya. Jika kita aktif  memikirkan seluruh konsekuensinya, dalam hal memperoleh rasa percaya diri dalam pergaulan, maka kita akan sangat termotivasi untk melanjutkan dan membuat perubahan yang kita butuhkan.

4. Mereka memastikan bahwa mereka dapat bertindak sendiri, dan bahwa bukan orang lain yang bertanggung jawab atas tindakan mereka. Bertanggung jawab 100% dalam kehidupan mereka. Kitalah yang bertanggung jawab terhadap perilaku kita. Kita tidak bisa melihat hasilnya jika orang lain berprilaku tertentu dan mengharapkan sesuatu terjadi. Jika Anda ingin berhasil, Anda harus bertanggung jawab 100% atas semua yang Anda alami dalam kehidupan Anda. Hal ini termasuk tingkat prestasi Anda, hal-hal yang Anda hasilkan, mutu hubungan Anda, kondisi kesehatan dan kebugaran fisik Anda, penghasilan Anda, utang Anda, perasaan Anda. Ya semuanya!

Sobat, mulailah memikirkan apa yang memang anda inginkan . Tulislah secara spesifik hal itu karena akan berdampak besar pada pemikiran dan kehidupan Anda.

Sobat, ada tujuh prinsip pikiran yang harus kita pelajari dan perhatikan: Pertama, kekuatan terbesar kita adalah  kemampuan  memilih  pikiran. Kedua, kita tidak dapat mengontrol perasaan kita secara langsung, tetapi dapat mengontrol perasaan kita dengan cara mengontrol pikiran. Ketiga, Kita tidak dapat berhenti berpikir. Dalam kondisi apa pun. Kita selalu memasukkan makanan ke pikiran kita. Keempat. Kita hanya dapat memikirkan  satu hal dalam satu waktu. Kelima, pada saat kepala terinfeksi  pikiran negative, Anda dapat membuangnya saat itu juga dan menggantinya dengan sebuah pikiran positif. Keenam, kemampuan mengubah pemikiran adalah seperti  otot: dapat tercipta berkat latihan dan disiplin yang sungguh-sungguh. Ketujuh, pikiran tidak dapat membedakan mana kejadian yang telah lama terjadi dan mana kejadian yang baru saja terjadi. Begitu memikirkan kejadian yang Anda alami walaupun telah berlangsung lama, Anda akan merasa seolah-olah kejadian tersebut baru saja terjadi. 
Salam Dahsyat dan Luar Biasa!

Oleh: Dr. Nasrul Syarif M.Si.
Penulis Buku The Power Of Spirituality. Dosen Pascasarjana IAI Tribakti Lirboyo. Wakil Ketua Komnas Pendidikan Jawa Timur

Posting Komentar

0 Komentar