Ganti MCB Pelanggan Sama Saja Menghapus 450VA


TintaSiyasi.com -- Menanggapi rencana pemerintah yang akan mengganti Miniature Circuit Breaker (MCB) meteran listrik pelanggan dengan daya 450 VA agar bisa digunakan untuk kompor listrik 1.000 watt saat konversi LPG 3 kg, Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS) Anthony Budiawan mengatakan hal itu sama saja dengan menghapus layanan daya 450 VA.

"Daya listrik 450VA, maksimal 450 watt, tidak cukup untuk kompor listrik. Agar cukup, pemerintah akan mengganti MCB menjadi 3500 watt? Ini artinya sama saja menaikkan daya listrik menjadi 3500 watt. Dan sama saja menghapus 450VA: Tidak ada 450VA=3500 watt?" tulis Anthony di akun Twitter @AnthonyBudiawan, Kamis (22/9).

Dikutip dari CNNIndonesia.com (20/9) Plt Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan MBC konsumen daya listrik 450 VA nantinya akan diganti menjadi 3.500 watt agar bisa menggunakan kompor listrik 1.000 watt saat konversi LPG 3 kg. "Nanti diganti MCB-nya menjadi 3.500 watt untuk yang 450 (VA)," ujar Dadan. 

Dalam hal ini, Anthony menilai, mengganti MCB menjadi 3500 watt pada intinya ialah menaikkan daya listrik. Jika demikian, menurutnya, sendirinya daya 450VA terhapus.

Padahal, diketahui sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, pemerintah tidak berencana menghapus daya listrik 450 VA dan menggantinya ke 900 VA. Hal itu disampaikan Jokowi menepis isu penghapusan daya listrik 450 VA. 

Anthony mengingatkan, dalam hal ini PLN seharusnya lebih transparan dan mendidik, yaitu bahwa mengganti MCB menjadi 3500 watt pada prinsipnya ialah menaikkan daya yang juga bisa mengakibatkan biaya pemakaian listrik melonjak.

"PLN seharusnya lebih transparan dan mendidik: mengganti MCB menjadi 3500 watt (16 ampere, C16) pada prinsipnya menaikkan daya," ungkapnya.

Anthony juga mengungkapkan, menaikkan daya tersebut akan mengakibatkan biaya pemakaian listrik melonjak hingga berdampak pada naiknya kemiskinan. "Kalau mereka tidak mampu membayar, akibatnya runyam: rumah gelap, dan tidak bisa masak. Kemiskinan naik" terangnya.

Jika hal demikian sampai terjadi, Anthony mengatakan, PLN dan Banggar harus bertanggung jawab. Menurutnya, PLN harus menjamin ketersediaan listrik bagi pengguna kompor listrik hasil konversi kompor gas, meskipun mereka tidak mampu membayar tagihan pemakaian listrik atau mengisi token listrik akibat daya listrik yang naik.

Dalam hal ini, pada cuitannya yang lain, Anthony pun mempertanyakan soal kejujuran pemerintah. "Menurut pemerintah daya listrik 450VA tidak dihapus: hanya mengganti MCB menjadi 3500 watt, yg intinya menaikkan daya listrik, dan dengan sendirinya daya 450VA terhapus? Menggunakan bahasa saja bercabang, tidak jujur?" tukasnya.[] Saptaningtyas

Posting Komentar

0 Komentar