Seruan Dakwah Melangsungkan Kehidupan Islam

TintaSiyasi.com -- Saudaraku. Allah SWT dengan rahmat-Nya telah meninggikan umat Islam di atas umat-umat yang lain dengan kemuliaan Islam. Allah SWT telah mencurahkan kasih sayang-Nya dengan memberi kita agama yang sempurna dan jelas.

Allah SWT telah mengirimkan seorang Rasul yang sifat-sifat dan posisinya telah diketahui oleh semua orang dan tanpa keraguan sedikitpun, sungguh benar perkataan  Beliau, “Roda Islam senantiasa  berputar, maka berputarlah ke mana pun ia berputar".

Saudaraku Wahai Kaum Muslim!  Sungguh roda Islam  berputar semakin cepat  setiap harinya. Seruan untuk tegaknya khilafah kini menjadi seruan tertinggi dan telah menyebar luas di negeri-negeri Islam. Seruan itu telah mengguncangkan kursi para raja  dan menggetarkan istana para presiden yang berusaha  menghalanginya dan berupaya memadamkan cahaya Islam.

Allah SWT berfirman :

يُرِيدُونَ أَن يُطۡفُِٔواْ نُورَ ٱللَّهِ بِأَفۡوَٰهِهِمۡ وَيَأۡبَى ٱللَّهُ إِلَّآ أَن يُتِمَّ نُورَهُۥ وَلَوۡ كَرِهَ ٱلۡكَٰفِرُونَ  (٣٢)

Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukai.” (QS. At-Taubah (9) : 32).

Saudaraku. Sejak Inggris  dan negara-negara Barat  menghancurkan Negara Khilafah pada  3 maret 1924, umat ini tidak pernah menyaksikan satu hari yang diliputi kebahagiaan. Negeri kita dicerai-beraikan, ayah-ayah kita dipermalukan, saudara-saudara laki-laki kita dibuat putus asa, dan ibu dan saudara-saudara perempuan kita dirusak kehormatannya. Mereka berteriak-teriak memanggil Imam mereka. Mereka kehilangan sang Khalifah yang sebelumnya melindungi  dan  menaungi kehidupan mereka.

Rasulullah SAW bersabda :

Seorang Imam (Khalifah) adalah perisai, kalian berperang dan berlindung di belakangnya.”

Saudaraku. Umat Islam belum pernah mengalami kehancuran yang parah seperti yang saat ini terjadi. Belum pernah kita  dikerat-kerat seperti yang sekarang kita alami. Kita pun belum pernah membiarkan orang-orang kafir berada di atas kita, menyebarkan kerusakan di muka bumi. Padahal Allah SWT  menggambarkan kita sebagai saksi atas umat manusia dalam firman-Nya :

وَكَذَٰلِكَ جَعَلۡنَٰكُمۡ أُمَّةٗ وَسَطٗا لِّتَكُونُواْ شُهَدَآءَ عَلَى ٱلنَّاسِ وَيَكُونَ ٱلرَّسُولُ عَلَيۡكُمۡ شَهِيدٗاۗ وَمَا جَعَلۡنَا ٱلۡقِبۡلَةَ ٱلَّتِي كُنتَ عَلَيۡهَآ إِلَّا لِنَعۡلَمَ مَن يَتَّبِعُ ٱلرَّسُولَ مِمَّن يَنقَلِبُ عَلَىٰ عَقِبَيۡهِۚ وَإِن كَانَتۡ لَكَبِيرَةً إِلَّا عَلَى ٱلَّذِينَ هَدَى ٱللَّهُۗ وَمَا كَانَ ٱللَّهُ لِيُضِيعَ إِيمَٰنَكُمۡۚ إِنَّ ٱللَّهَ بِٱلنَّاسِ لَرَءُوفٞ رَّحِيمٞ  (١٤٣)

Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. Dan Kami tidak menetapkan kiblat yang menjadi kiblatmu (sekarang) melainkan agar Kami mengetahui (supaya nyata) siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang membelot. Dan sungguh (pemindahan kiblat) itu terasa amat berat, kecuali bagi orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah; dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia.” (QS. Al-Baqarah (2) : 143).

Karena itu, kami mengajak anda semua untuk sama-sama  mengemban  tugas  yang sangat mulia; berjuang menegakkan Negara Khilafah ala minhaj annubuwwah. Kami mengajak Anda untuk melakukan  kewajiban  yang paling  tinggi, yaitu kewajiban yang akan mengembalikan hukum Islam ke dalam kancah kehidupan yang menjadi rahmatan lil a'lamin bagi dunia. Kami menyeru  anda semua  dengan seruan yang paling hangat  untuk  berjuang dengan mengerahkan segenap daya dan upaya yang Anda miliki demi mengembalikan negara kita dengan mengikuti metode yang diterima dari Allah SWT yaitu metode Rasul-Nya Muhammad SAW.

Saudaraku! Jabatan tertinggi saat ini adalah jabatan pengemban dakwah Islam yang ikhlas. Yaitu Pengemban dakwah yang ucapannya sanggup menimbulkan ketakutan di dada para pemimpin Quraisy di Makkah dan  membawa  harapan  kepada  orang-orang Mukmin yang ikhlas.

Saat ini juga kami katakan kepada Anda semua bahwa Negara Khilafah akan segera kembali, karena Allah SWT telah menjanjikan kepada kita. Bahwa kembali khilafah adalah hal yang niscaya. Kelak pada saat khilafah telah tegak, kaum Mukmin akan kembali menikmati hari-hari yang penuh kebahagiaan dan kedamaian bagi seluruh umat manusia. Islam akan berjaya dan kekufuran akan runtuh. Kalimat Allah akan melambung tinggi, dan kalimat orang-orang kafir akan tenggelam.

Allah telah berjanji dalam firmannya :

وَعَدَ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ مِنكُمۡ وَعَمِلُواْ ٱلصَّٰلِحَٰتِ لَيَسۡتَخۡلِفَنَّهُمۡ فِي ٱلۡأَرۡضِ كَمَا ٱسۡتَخۡلَفَ ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِهِمۡ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمۡ دِينَهُمُ ٱلَّذِي ٱرۡتَضَىٰ لَهُمۡ وَلَيُبَدِّلَنَّهُم مِّنۢ بَعۡدِ خَوۡفِهِمۡ أَمۡنٗاۚ يَعۡبُدُونَنِي لَا يُشۡرِكُونَ بِي شَيۡٔٗاۚ وَمَن كَفَرَ بَعۡدَ ذَٰلِكَ فَأُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡفَٰسِقُونَ  (٥٥)

Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.” (QS. An-Nur (24) : 55).

Saudaraku. Rabi` bin Anas pernah berkata mengenai ayat ini, "Nabi Muhammad SAW berada di Makkah selama sepuluh tahun menyeru orang-orang kafir Makkah kepada agama tauhid, menyembah Allah tanpa menyekutukan-Nya sedang orang-orang yang beriman selalu berada dalam ketakutan dan kekhawatiran. Mereka belum diperintah untuk berperang. Kemudian mereka diperintah hijrah ke Madinah. Setelah perintah itu dilaksanakan turunlah perintah untuk berperang. Mereka selalu dalam ketakutan dan kekuatiran, tetap menyandang senjata pagi dan petang, dan mereka tetap tabah dan sabar. Kemudian datanglah seorang sahabat menemui Nabi dan berkata, "Ya Rasulullah apakah untuk selama-lamanya kita harus berada dalam kekhawatiran dan kewaspadaan ini? Kapanlah akan datang waktunya kita dapat merasa aman dan bebas dari memanggul senjata?" Maka Rasulullah SAW menjawab, "Kamu tidak akan lama menunggu keadaan itu. Tidak lama lagi akan tiba waktunya di mana seseorang dapat duduk di suatu pertemuan besar yang tidak ada sepucuk senjata pun terdapat dalam pertemuan itu. Lalu turunlah ayat ini.

Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan beramal saleh akan menjadikan mereka berkuasa di muka bumi. Akan menjadikan agama mereka agama yang kokoh dan kuat, dan akan memberikan kepada mereka nikmat keamanan dan kesejahteraan. Itulah janji Allah dan janji itu adalah janji yang pasti terlaksana karena mustahil Allah memungkiri janji-Nya selama mereka berpegang teguh kepada perintah dan ajaran-Nya. Memang janji itu telah terlaksana dengan kemenangan beruntun yang dicapai kaum Muslim di masa Nabi SAW dan di masa Khulafa`urrasyidin dan sesudahnya. Di masa Nabi Muhammad, kaum Muslim telah dapat menaklukkan kota Makkah, Khaibar, Bahrain, dan seluruh Jazirah Arab.

Sesudah Nabi SAW wafat dan pemerintahan dikendalikan oleh para sahabat (Khulafaur rasyidin) mereka selalu mengikuti jejak Rasulullah SAW dalam segala urusan. Dengan demikian kekuasaan mereka meluas baik ke Timur, ke Barat, ke Utara, maupun ke Selatan, maka tersebarlah agama Islam dengan pesatnya sehingga dianut oleh penduduk negeri-negeri yang berhasil dikuasai tanpa paksaan dan ancaman. Mereka benar-benar menikmati keamanan dan kesejahteraan. Pemerintahan Islam benar-benar telah menjadi kuat, disegani oleh kawan dan lawan.

Allah telah mengingatkan kaum Muslim yang telah sukses mencapai kemenangan, keamanan dan kesejahteraan itu dengan firman-Nya:

"Dan ingatlah ketika kamu (para Muhajirin) masih (berjumlah) sedikit, lagi tertindas di bumi (Makkah), dan kamu takut orang-orang (Makkah) akan menculik kamu, maka Dia memberi kamu tempat menetap (Madinah) dan dijadikan-Nya kamu kuat dengan pertolongan-Nya dan diberi-Nya kamu rezeki yang baik agar kamu bersyukur." (QS. al-Anfal/8: 26).

Demikianlah kaum Muslim menjadi kuat dan disegani, menikmati keamanan dan kesejahteraan pada masa Khalifah Abu Bakar, Umar, Usman, sampai timbul pertentangan yang hebat antara kaum Muslim pada masa pemerintahan Ali bin Abi thalib sehingga terjadi perang saudara antara sesama mereka padahal perang sesama Muslim itu sangat bertentangan dengan firman Allah:

"Dan berpegangteguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliah) bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu, sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara." (QS. Ali 'Imran/3: 103).

Dan firman-Nya:

"Dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang bercerai berai dan berselisih setelah sampai kepada mereka keterangan yang jelas. Dan Mereka itulah orang-orang yang mendapat azab yang berat." (QS. Ali 'Imran/3: 105).

Semenjak itu terjadilah pasang surut dalam pemerintahan Islam. Pada satu waktu mereka jaya dan mulia dan pada waktu yang lain mereka lemah tak berdaya bahkan menjadi mangsa bagi kaum yang lain sesuai dengan keadaan dan kondisi mereka dalam mempraktikkan ajaran Islam, menaati perintah Allah dan Rasul-Nya, menegakkan keadilan dan kebenaran serta menjaga kesatuan umat agar jangan terpecah belah.

Mari bulatkan tekad, bangkitkanlah kemuliaan agama Islam dan umat Islam!  Akhirnya  mari  kita  berdoa seraya menghadapkan wajah kita kepada Allah. Ya Allah! Kami mohon kepada-Mu iman yang kokoh, kemauan yang keras, ketetapan hati yang tak tergoyahkan, dan keberanian yang menggelora. Ya Allah teguhkanlah kami dalam agama-Mu dan dalam menjalankan perintah-Mu hingga kami menemui-Mu.

Ya Allah berilah kami kemampuan untuk mencampakkan sistem dan hukum-hukum kufur dari seluruh negeri-negeri Islam. Berikanlah kami kekuatan untuk menghancurkan Israel dan meruntuhkan dominasi negara-negara kufur di setiap negeri Islam. Ya Allah! Berikanlah kepada kami kekuatan untuk menyatukan negeri-negeri Islam di bawah naungan Negara Khilafah. Allahu Akbar! Aamiin Ya Rabbal’aalamiin.[]


Oleh: Dr. Nasrul Syarif, M.Si.
CEO Educoach

Posting Komentar

0 Komentar