Kemarin saya tulis tentang beda antara Imra'ah, Zaujah dan Shahibah. Kemudian tulisan berikutnya tentang Zaujah, dan bagaimana membangun surga dunia. Kuncinya pada keharmonisan rumah tangga
Rumah tangga yang harmonis itu disatukan oleh persamaan akidah, pemikiran, visi, misi dan tujuan hidup. Sisanya itu lebih ke teknis, tips atau trik
Tapi, kalau akidah, pemikiran, visi, misi dan tujuannya beda, sehebat apapun tips dan trik suami isteri menjaga rumah tangga akan sulit menjadi harmonis
Zaujah itu bukan hanya pasangan di dunia, tapi sampai di akhirat. Hanya kematian yang memisahkan. Setelah dibangkitkan di akhirat, pasangan ini disebut "Shahibah" (Q.s. 80: 36) karena masing-masing harus berpisah, memikirkan dirinya sampai semua hisabnya di hadapan Allah selesai
Ketika sudah tuntas, masuk surga, maka di surga di sana pasangan di dunia itu akan disatukan oleh Allah. Bacalah
ٱدۡØ®ُÙ„ُوا۟ ٱلۡجَÙ†َّØ©َ Ø£َنتُÙ…ۡ ÙˆَØ£َزۡÙˆَ ٰجُÙƒُÙ…ۡ تُØۡبَرُونَ
Masuklah kamu ke dalam surga, kamu dan pasangan (suami/isteri)-mu akan digembirakan. [Q.s. az-Zukhruf: 70]
Maka, suami isteri di dunia itu akan dikumpulkan lagi di akhirat. Tepatnya di surga. Di sini Allah menggunakan kata Zauj (jamaknya Azwaj) bukan Imra'ah, bukan Shahibah. Karena "Zaujah" sejak di dunia merupakan pasangan yang harmonis, sama akidah, pemikiran, visi, misi dan tujuan hidupnya
Bagaimana kalau perempuan itu pernah dinikahi lebih dari satu suami? Pasangan mana yang kelak akan menemaninya di surga? Pertanyaan ini pernah ditanyakan Ummu Salamah, isteri Nabi, yang sebelumnya adalah janda Abu Salamah
Apa jawaban Nabi? "Kamu akan bersama suami yang paling kamu cintai di dunia." Kata Ummu Salamah, "Aku mencintaimu, ya Rasulullah." Begitulah jawaban Nabi, membuat Ummu Salamah berseri-seri
Maka, rajut dan bangunlah rumah tangga yang harmonis, dengan akidah, pemikiran, visi, misi dan tujuan yang sama saat di dunia, agar kelak bisa berkumpul lagi di surga bersama
Caranya? Setelah akidah, pemikiran, visi, misi dan tujuannya sama, maka selebihnya adalah soal teknik, tips dan trik
Baca kisah kehidupan Nabi bersama isterinya. Bagaimana merayu, mencumbu, dan bergurau dengan keluarganya?.[]
Oleh: KH. Hafidz Abdurrahman
0 Komentar