UIY: Pemimpin Negara Harus Tegas seperti Sultan Hamid II


TintaSiyasi.com -- Cendekiawan Muslim Ustaz Ismail Yusanto membeberkan seorang pemimpin negara harus tegas, seperti sikap Sultan Hamid II pemimpin Khilafah Utsmani ketika menghadapi Theodor Herzl tokoh zionis international penggagas utama negara Yahudi meminta tanah Palestina untuk berdirinya negara itu. “Sultan Abdul Hamid II pemimpin tertinggi Khilafah Utsmani, yang menjadi penguasa wilayah Palestina dengan tegas menolak. Simak kata-katanya berikut,” sebutnya di TikTok Ustaz Ismail Yusanto (UIY), dikutip TintaSiyasi.com, Rabu, 18 Oktober 2023.

“Jika kekhilafahan Islam ini hancur pada suatu hari mereka dapat mengambil Palestina tanpa biaya, tetapi selagi aku masih hidup aku rela sebilah pedang merobek tubuhku, daripada melihat bumi Palestina dikhianati dan dipisahkan dari kekhilafahan Islam,” kata UIY menirukan ucapan Sultan Hamid II.

Begitulah kiranya pemimpin itu, kata UIY menlanjutkan lagi, Perpisahan tanah Palestina adalah sesuatu yang tidak akan terjadi aku tidak akan memulai pemisahan tubuh kami selagi kami masih hidup. 

“Nah, saudara kalau kita berkaca kepada ucapan Sultan Abdul Hamid II di atas benarlah bahwa, pertanyaan atau nyatanya begitu kekhilafan Utsmani yang menjadi pelindung wilayah incaran Yahudi itu runtuh, Palestina mulai dikuasai jengkal demi jengkal oleh orang-orang Yahudi,” jelasnya. 

UIY membenarkan, logika sederhananya bila kita ingin benar-benar membebaskan wilayah Palestina dan cengkeraman Yahudi, maka tidak bisa tidak kita pun harus mengembalikan pelindung itu lagi, yaitu khilafah.

UIY menyebut hanya dengan kekuatan jihadnya pelindung atau khilafah itu, akan mengusir penjajah dari tanah yang memang bukan hak mereka selama-lamanya. “Jadi benarlah solusi tuntas Palestina adalah jihad dan khilafah,” katanya. 

Hanya saja ia menyayangkan, ada sebagian umat, selalu saja menanggapi jihad dan khilafah dengan skeptis terahadap pikiran atau gagasan atau ide ini, bahkan nyinyir bila disodorkan solusi ini.

“Nah, baiklah bila bukan itu adakah solusi lain? Perundingan? Ingatlah sudah tak terhitung perundingan damai digelar bahkan yang sudah ditangani sebanyak itu pula diingkari. Jangan lagi sekadar sejumlah negara Arab seluruh negara dunia mengutuk pun mereka tak peduli. PBB tak kurang juga mereka acuhkan. Ada lebih kurang dari 33 resolusi PBB terkait Israel yang tak ditanggapi," katanya.

Lalu UIY membeberkan faktanya, nyatanya tidak ada tindakan apa pun atas mereka Israel. Sebagian pemimpin umat selalu menyerukan persatuan untuk membebaskan Al-Aqsa tapi bagaimana kita bisa bersatu bila kita lebih menolak institusi yang bakal dan sudah pernah terbukti di masa lalu. Yang mampu menyatukan kita serta melindungi tanah Palestina dan Al-Aqsa. 

“Jadi saudara penting untuk kita renungkan! Jadi, siapa sebenarnya yang membuat sulit dan berlarut-larut menyelesaikan Palestina? Mereka orang-orang Yahudi itu ataukah kita sendiri? Pikir!” tutupnya. [] Titin Hanggasari

Posting Komentar

0 Komentar