Apalah Arti Dunia Tanpa Iman dan Amal Salih?


TintaSiyasi.com -- Sobat. Seandainya Anda memiliki gudang dunia, tetapi tidak memiliki iman dan amal sholeh, ketahuilah Anda pasti celaka. Ada seseorang pengusaha yang kaya raya, sayang ia berpaling dari Allah. Ia lalai, terlena dengan kekayaannya yang melimpah dan menghabiskan hidupnya dengan main-main.

Kemudian, beliau terserang penyakit kanker otak. Semua dokter telah ia datangi, semua cara telah ia tempuh dan telah mengeluarkan banyak uang untuk mengobati penyakitnya itu, tetapi penyakitnya tidak kunjung sembuh, hingga akhirnya ia meninggalkan dunia tanpa bekal harta ataupun amal.

Allah SWT berfirman :

تِلۡكَ ٱلدَّارُ ٱلۡأٓخِرَةُ نَجۡعَلُهَا لِلَّذِينَ لَا يُرِيدُونَ عُلُوّٗا فِي ٱلۡأَرۡضِ وَلَا فَسَادٗاۚ وَٱلۡعَٰقِبَةُ لِلۡمُتَّقِينَ 

“Negeri akhirat itu, Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak ingin menyombongkan diri dan berbuat kerusakan di (muka) bumi. Dan kesudahan (yang baik) itu adalah bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al-Qashash (28) : 83).

Sobat. Ayat ini menerangkan bahwa kebahagiaan dan segala kenikmatan di akhirat disediakan untuk orang-orang yang tidak takabur, tidak menyombongkan diri, dan tidak berbuat kerusakan di muka bumi seperti menganiaya dan sebagainya. 

Mereka itu bersifat rendah hati, tahu menempatkan diri kepada orang yang lebih tua dan lebih banyak ilmunya. Kepada yang lebih muda dan kurang ilmunya, mereka mengasihi, tidak takabur, dan menyom-bongkan diri. 

Orang yang takabur dan menyombongkan diri tidak disukai Allah, akan mendapat siksa yang amat pedih, dan tidak masuk surga di akhirat nanti, sebagaimana firman Allah:

Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, Allah akan menyempurnakan pahala bagi mereka dan menambah sebagian dari karunia-Nya. Sedangkan orang-orang yang enggan (menyembah Allah) dan menyombongkan diri, maka Allah akan mengazab mereka dengan azab yang pedih. Dan mereka tidak akan mendapatkan pelindung dan penolong selain Allah. (an-Nisa'/4: 173) 

Sabda Rasulullah SAW:
Tidak akan masuk surga orang yang ada di dalam hatinya sifat takabur, sekalipun sebesar zarah. (Riwayat Muslim dan Abu Dawud dari Ibnu Mas'ud) 

Ayat 83 ini ditutup dengan penjelasan bahwa kesudahan yang baik berupa surga diperoleh orang-orang yang takwa kepada Allah dengan mengamalkan perintah-Nya, menjauhi larangan-Nya, tidak takabur dan tidak menyombongkan diri seperti Fir'aun dan Karun.

Sobat. Dalam kitab Nashaihul ‘Ibad menyebutkan Baginda Rasulullah SAW bersabda, “Tanda kebahagiaan itu ada empat perkara yaitu :

Pertama, mengingat dosa-dosa masa lalu dengan penyesalan dan permohonan ampun.

Kedua, melupakan kebaikan masa lalu dan mengannggapnya seakan-akan tidak pernah dilakukannya. Seolah kebaikan itu tak pernah terjadi karena penuh cela.

Ketiga, selalu memandang orang yang lebih tinggi dari dirinya dalam urusan agama. Lalu ia mengikutinya.

Keempat, selalu memandang orang yang lebih rendah dari dirinya dalam urusan dunia. Lalu ia bersyukur.

Sobat. Segeralah melakukan kebaikan, amal sholeh, dan menolong sesama hamba Allah sebelum waktu berlalu, keadaan berubah, hari berganti dan kesempatan hilang. Karena waktu terus berjalan dan roda masih terus berputar.

Salam dahsyat dan luar biasa !


Oleh: Dr. Nasrul Syarif M.Si. 
Penulis Buku Gizi Spiritual dan Buku The Power of Spirituality

Posting Komentar

0 Komentar