Andai Umat ini Mempunyai Negara dan Penguasa Sekelas Umar, Harun Ar-Rasyid, dan Mu'tashim?

TintaSiyasi.com -- Umat Islam adalah umat yang satu. Mereka satu tubuh. Adalah 'Umar bin al-Khatthab radhiya-Llahu anhu yang pertama kali membebaskan Al-Quds.

Andai umat Nabi Muhammad Shalla-Llahu Alaihi wa Sallama ini memiliki negara dan penguasa sekelas Harun ar-Rasyid, maka dia akan memberi pelajaran kepada Israel, sebagaimana yang dilakukan kepada Nakfur.

من أمير المؤمنين هارون الرشيد إلى نكفور كلاب الروم، الجواب لا كما سمعت، ولكن كما رأيت

"Dari Amirul Mukminin, Harun Ar-Rasyid, kepada Nakfur, Anjing Romawi, jawabannya tidak seperti yang kamu dengar, tetapi sebagaimana yang kamu lihat."

Ketika itu, kepala pasukan Harun ar-Rasyid sudah di depan istana Nakfur, dan ekornya di Baghdad, Irak. Nakfur menggigil ketakutan, dan akhirnya tunduk kepada sang khalifah kaum Muslim itu.

Ketika kehormatan wanita, keturunan Nabi dilecehkan, dia menjerit, memanggil, "Wa Mu'tashimah (Mu'tashim, di manakah Engkau)! Mu'tashim yang sedang istirahat di atas ranjangnya langsung melompat, menyiapkan pasukannya, mengepung Benteng Amuriyah, tidak kurang 9000 nyawa orang Romawi melayang, 9000 lainnya menjadi tawanan, dan wanita itu berhasil diselamatkan.

Mu'tashim, Sang khalifah itu mengatakan kepada wanita itu, "Kelak aku punya alasan di hadapan Kakekmu (Muhammad)." Lalu, apa yang akan para penguasa itu katakan, ketika kelak bayi, anak-anak, ibu-ibu dan rakyat Palestina yang dibombardir Israel ini mengadu kepada Allah dan Rasul-Nya?.

Allah akan meminta pertanggung jawaban terhadap setiap nikmat yang kita dapatkan.

ثُمَّ لَتُسۡـَٔلُنَّ یَوۡمئذٍ عَنِ ٱلنَّعِیمِ

"Kemudian kamu pada hari itu (Hari Kiamat) benar-benar akan ditanya tentang kenikmatan (yang diberikan kepadamu)." [Q.s. At-Takatsur: 8].

Yang punya ilmu, diam, akan ditanya, "Mengapa diam?" Yang punya harta, diam, akan ditanya, "Mengapa tidak membantu mereka." Yang punya kekuasaan dan tentara, diam, akan ditanya, "Mengapa tidak mengirim pasukan ke sana?"

Masalah umat tidak akan selesai, kecuali sebagaimana dahulu masalah ini diselesaikan oleh generasi terdahulu.

Ya Rabb
Kami titipkan mereka kepada-Mu! Karena kami tak berdaya. Jaga dan lindungi mereka.


Oleh: K.H. Hafidz Abdurrahman, M.A.
Khadim Ma'had Syaraful Haramain

Posting Komentar

0 Komentar