Inilah Perbedaan Depth Reporting dan Straight News


TintaSiyasi.com -- Jurnalis Joko Prasetyo memberi penjelasan terkait perbedaan antara pelaporan mendalam (depth reporting) dan berita lugas (straight news). "Kalau straight news (SN) itu hanya merekonstruksi bagian permukaan suatu kejadian saja lalu diceritakanlah. Ada narasumber ngomong, lalu diberitakanlah omongannya, selesai," tuturnya dalam diskusi di WhatsApp Group TintaTops Good Reporter, Rabu (20/09/2023). 

Namun kalau depth reporting Om Joy sapaan akrabnya menjelaskan bahwa tidak sesederhana itu (penulisan SN), tetapi akan mengungkap lebih medalam terkait suatu kejadia. Juga akan memastikan semua opini yang berkembang itu, apakah bena atau salah. 

"Akan berupaya mengungkap fakta lapangan yang sesungguhnya itu seperti apa. Namun itu semua berdasarkan temuan lapangan," jelasnya 

Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa arah penulisan depth reporting itu tergantung nutsgraf (jejak kacang/indikasi yang muncul di ruang publik) yang dibuat pihak media sendiri dengan membuat berbagai pertanyaan what if (bagaimana jika). 

"Misal, bagaimana jika nanti di Rempang itu akan ada puluhan ribu tenaga kerja asing Cina? (Maka harus dicari tuh datanya, atau wawancara pihak terkait yang memang mengakses informasi tentang data itu)," terangnya. 

Jadi, sebelum turun ke lapangan untuk membuat depth reporting, Om Joy mengatakan yang harus dilakukan terlebih dahulu adalah menyusun nutsgraf. Terkait penyusunan nutsgraf dilakukan sesuai dengan target yang diinginkan.[] Alfia Purwanti

Posting Komentar

0 Komentar