Beginilah yang Harus Diikuti dari Jalan Perjuangan Nabi


TintaSiyasi.com -- Cendekiawan Muslim Ustaz Ismail Yusanto membeberkan bagaimana tujuan dakwah yang sebenarnya. "Apa saja yang harus diikuti dari jalan perjuangan Nabi? Pertama, adalah sifat dan karakter dakwah Nabi," ujarnya via daring yang dikutip TintaSiyasi.com, Kamis (28/9/2023).

UIY melanjutkan bahwa dakwah Nabi adalah dakwah Islam, dengan dasar Islam, untuk Islam, kepada tauhid. Kemudian ia membacakan Al-Qur'an surah yusuf ayat 108,

Qul hażihi sabili ad'u ilallah, 'ala baṣiratin ana wa manittaba'ani

"Jadi, tidak ada dakwah Nabi, kecuali dakwah kepada Islam, dakwah kepada tauhid, dakwah Nabi dakwah lillah untuk Allah, billah dengan cara Allah, fillah di dalam jalan Allah dan ini pula yang juga menjadi komitmen kita hari-hari kita menegaskan qul inna shalaatii wa nusukii wa makhyaaya wa mamaatii lillahirobbil 'aalamiin itu yang pertama bahwa sifat dan karakter dakwah Nabi adalah dakwah kepada Islam, dakwah kepada tauhid," tekannya lagi

Kedua, sifat dakwah inqilabi (politis), yaitu dakwah yang merubah dari jahiliyah kepada Islam, dari kekafiran kemusyrikan kepada tauhid. 

"Dakwah Nabi yang pada akhirnya kita bisa melihat tujuannya tak lain adalah tegaknya kehidupan Islam di mana di dalamnya diterapkan syariat Islam secara kaffah hingga terwujud rahmatan lil 'alamin. Karena itu, jika kita mencoba untuk membaca keseluruhan perjalanan dakwah Baginda Rasulullah SAW, kita bisa melihat ada tujuan umum dan tujuan khusus," paparnya.

Menurut UIY, tujuan umum yang pertama dan utama adalah mentauhidkan Allah dan umat harus menginsyafi bahwa ada akibat bila dakwah kepada tauhid tersebut ditinggalkan, maka akan muncul kekufuran dan kemusyrikan.

"Karena manusia tidak akan mungkin kosong dari keyakinan. Jika tidak Allah yang disembah, maka yang disembah adalah pohon, keris, jimat atau manusia, seperti Lenin, Stalin. Dulu ada Mikhail Ghorbachev saat berusia 18 tahun mengatakan bahwa Lenin itu adalah guruku, bapakku dan Tuhanku sampai segitunya," jelasnya.

Kedua, tujuan dakwah menjadikan Islam sebagai rahmatan lil alamin melalui penerapan syariat Islam secara kaffah dan jika dakwah ditinggalkan, maka yang terjadi bukan rahmat, tapi pasti fasad kerusakan yang ditimbulkan akibat hukum jahiliyah.

"Kalau kita membaca sekarang kesenjangan kaya, miskin yang begitu melebar. Kezaliman seperti yang kita lihat di Pulau Rempang, kerusakan moral yang sampai pada tahap menjijikkan, ketika laki-laki berhubungan dengan laki-laki bahkan sampai menikah, perempuan dengan perempuan, tak lagi mengenal gender laki dan perempuan. Di Thailand itu ada 18 gender, itu adalah fasad kerusakan. Penjajahan, penistaan dan sebagainya," bebernya.

Ketiga, tegaknya kehidupan Islam di bawah Daulah Khilafah dan jika dakwah ditinggalkan yang ada berkembangnya kehidupan jahiliyah, bukan kehidupan Islam di bawah naungan sebagai adikuasa jahiliyah.

"Dan seperti yang saat ini terjadi. Dunia itu tidak akan pernah kosong dari The Rolling Power penguasa, kekuatan yang menguasai, yang mendominasi. Dulu sebelum Islam ada Persi, Romawi Timur, Romawi Barat. Ketika Islam datang mulailah berhadapan dengan Romawi dalam perang Mu'tah. Islam dengan Persia dalam perang Qadisiyah dan begitu seterusnya percaturan dunia tidak akan pernah berhenti sampai kapanpun nanti," yakinnya.

Oleh karena itu, menurutnya bahwa ketika tidak ada adikuasa Islam Daulah Khilafah, maka yang ada adalah Daulah jahiliyah yang menebarkan bukan rahmat, tetapi fasad kerusakan, kezaliman, penindasan, kezaliman penjajahan dan sebagainya.

"Yang terakhir adalah ghayatul goyah kita mencari ridha Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Ketika dakwah ditinggalkan, maka bukan ridha tetapi murka Allah yang kita dapatkan," lanjutnya.

Adapun tujuan khusus dakwah, UIY memaparkan, adalah mendapatkan kader dakwah dan hal tersebut yang dilakukan Rasulullah SAW. Dari awal membina para sahabat dan ketika dakwah ditinggalkan, maka tidak akan ada kader dan tidak akan ada pula jamaah.

"Karena darimana jamaah, kalau tidak ada kader dan kalau tidak ada jamaah, jika sudah ada Daulah Khilafah dia mempertahankan itu. Jika belum ada, maka dia akan berusaha untuk menegakkannya dan kembali lagi, tanpa daulah, maka tidak akan ada kerahmatan. Timbul fasad, kerahmatan Islam tidak nyata, dunia akan dikuasai adikuasa jahiliyah," pungkasnya. [] Nabila Zidane

Posting Komentar

0 Komentar