Kekuatan Terbesar Kita Adalah Memilih Pikiran


TintaSiyasi.com -- Sobat. Hidup akan terasa lebih indah kalau kita senantiasa berada dalam kondisi sehat. Jurnal kedokteran menyatakan kesehatan itu dipengaruhi oleh: pola pikir, pola makan, pola kebiasaan dan olahraga. Ternyata memilih pikiran dan mengelola pikiran menyumbang 80% kesehatan kita. Berbagai studi telah membuktikan bahwa pikiranlah yang sebenarnya sangat memainkan peran penting terhadap kesehatan Anda. Ingatlah sobat, kata-kata dan pikiran bisa membuat kita sakit, mereka juga bisa membuat kita sehat.

Sobat. Melalui The Leader the Winner sebuah pelatihan yang kami kembangkan untuk melatih pikiran Anda, melatih anda untuk menyaring pikiran-pikiran yang masuk ke kepala Anda. Melatih Anda untuk memilih pikiran-pikiran apa yang Anda izinkan masuk ke kepala Anda dan pikiran-pikiran yang harus Anda tolak dan buang jauh-jauh. Melatih mengeluarkan pikiran-pikiran tidak sehat yang sudah terlanjur masuk ke kepala Anda, serta menggantinya dengan pikiran-pikiran baru yang sehat dan bergizi.

Sobat. Kita bisa mengobati penyakit apa pun yang kita derita dengan cara mengelola pikiran kita. Berikut ini sobat, hubungan antara pikiran, emosi, dan beberapa penyakit:

Pertama. Ketakutan berhubungan dengan sejumlah penyakit, termasuk penyakit kardiovaskuler dan tekanan darah tinggi; penyakit-penyakit sistem pencernaan seperti colitis, gangguan buang air besar, dan tukak lambung; sakit kepala dan gangguan kulit seperti psoriaris, eksema, dan jerawat akibat stres. Ketakutan dapat menurunkan kekebalan tubuh yang meyebabkan seringnya terjadi infeksi atau pengembangan penyakit yang mematikan.

Kedua. Kecemasan menyebabkan stres yang secara khusus menyerang otot-otot di punggung bagian atas dan leher. Kecemasan juga menyebabkan tukak lambung, gangguan buang air besar dengan gejala-gejala sakit dan kram perut, perut kembung, sembelit, dan diare.

Ketiga. Dr. Wallace C, Ellerbroek, ahli bedah, psikiater, dan psikolinguis dari California, setelah bertahun-tahun melakukan riset, menemukan bahwa penyakit bukanlah disebabkan oleh apa yang terjadi pada diri kita, melainkan pada bagaimana kita memandang segala sesuatu. Ellerbroek menyatakan, “Bukanlah apa yang terjadi yang mengganggu Anda, segala yang Anda katakan di dalam kepala Anda mengenai apa yang terjadilah yang membuat semua mesin menjadi kacau dan menimbulkan bermacam-macam penyakit.” Jadi bagaimana kita menyesuaikan diri – pikiran-pikiran yang kita pikirkan, kata-kata yang kita ucapkan, dan sikap-sikap yang kita ambil menentukan kondisi kesehatan dan peluang kita sembuh.

Keempat. Permusuhan, keberangan, dan kemarahan berada di posisi puncak dalam daftar emosi yang meracuni yang menyebabkan stres berlebihan. Suatu penelitian di Finlandia menunjukkan bahwa sikap permusuhan merupakan sebuah faktor penyebab penyakit pembuluh coroner. Sikap permusuhan ini bahkan jauh lebih beresiko terhadap penyakit coroner dibandingkan dengan hal-hal lain seperti merokok, tekanan darah tinggi, dan kolesterol tinggi.

Kelima. Jantung memiliki kemampuan untuk mempengaruhi setiap sistem tubuh yang lain untuk mengikuti ritmenya. Jantung yang berada dalam keadaan damai dan penuh kasih akan mengkomunikasikan harmoni ke seluruh tubuh. Sebaliknya, ketika kita merasakan emosi-emosi yang negatif, jantung akan berdetak secara lebih cepat, tak teratur, dan berdebar-debar, atau berdetak lebih cepat. Ini tentu saja akan mengkomunikasikan ketidakteraturan kepada organ-organ tubuh lainnya.

Keenam. Memiliki harapan untuk sembuh dan berpikiran positif. Mengubah pikiran seseorang dan memperbaiki sikap seseorang dapat meningkatkan fungsi kekebalan dan mendatangkan hasil yang mencengangkan.

Ketujuh. Apa yang kita pikirkan mempengaruhi tubuh kita secara positif maupun negatif. Sekali lagi sobat, kata-kata dan pikiran bisa membuat kita sakit, mereka juga bisa membuat kita sehat.

Sobat. Teruslah tanamkan dalam ingatanmu hal-hal baik yang kau alami di tengah kondisi sulit. Lihatlah alam semesta ini. Ia selalu melimpahkan kebaikan, memberikan karunia dan kesempatan yang sama pada seluruh manusia.

Sobat. Tinggalkan keraguan. Jangan mundur. Jangan ragu untuk berbuat kebaikan. Jangan berikan prasangka jalan menuju pikiranmu. Lihatlah ke depan. Tinggalkan masa lalu. Segeralah gapai tujuan. Jangan hiraukan omongan dan nyiyiran orang lain.

Sobat. Manusia yang hatinya dipenuhi keridhaan membiasakan kebaikan dan kasih sayang yang berlimpah, yang memancar pada orang-orang di sekitarnya. Orang bahagia bukanlah yang memiliki segala hal yang paling mewah, tetapi orang yang menikmati apa yang ia miliki dan apa yang ia alami dalam hidup ini. Mereka menerima semuanya dengan ridha dan tangan terbuka sebagai karunia Allah yang patut disyukuri.

Salam Dashyat dan Luar Biasa! []


Oleh: Dr. Nasrul Syarif, M.Si.
Penulis Buku Gizi Spiritual, Dosen Pascasarjana IAI Tribakti Lirboyo, Wakil Ketua Komnas Pendidikan Jawa Timur

Posting Komentar

0 Komentar