Jadilah sang Pemenang!

TintaSiyasi.com -- Sobat. Berpikir menang. Saya sang juara! Kalau kita berpikir menang, jalan kan terbentang, kekuatan tergalang, halang rintang yang menghadang kita terjang, kesulitan dijadikan peluang untuk berjuang dan menang. 

Sobat. Hanya orang yang berpikiran menanglah yang bisa menjadikan segala yang biasa menjadi luar biasa. Apa pun tantangannya ada pahlawannya. Apa pun masalahnya ada solusinya. Apa pun kondisinya telah ada amunisinya.

Sobat. Menang adalah lautan ide. Ingatlah kata bijak Man Jadda Wajada. Siapa bersungguh-sungguh, dia akan mendapatkan. “Sapa temen bakal tinemu” itu kalau ungkapan jawa. Cetak karya demi karya, prestasi to prasasti. Sekali lagi menang adalah lautan ide. Jangan pernah menggali ide di hati. Ide never die.

فَإِذَا فَرَغۡتَ فَٱنصَبۡ  

Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain” (QS. Al-Insyirah (94) : 7).

Sobat. Sesudah menyatakan nikmat-nikmat-Nya kepada Nabi Muhammad dan janji-Nya akan menyelamatkan beliau dari bahaya-bahaya yang menimpa, Allah memerintahkan kepadanya agar menyukuri nikmat-nikmat tersebut dengan tekun beramal saleh sambil bertawakal kepada-Nya. Bila telah selesai mengerjakan suatu amal perbuatan, maka hendaklah beliau mengerjakan amal perbuatan lainnya. Sebab, dalam keadaan terus beramal, beliau akan menemui ketenangan jiwa dan kelapangan hati. Ayat ini menganjurkan agar Nabi SAW tetap rajin dan terus-menerus tekun beramal.

Sobat. Menang adalah lautan ide. Bila sudah menetapkan hati menjadi hero, jangan ragu-ragu lagi. Yakinlah sekecil apa pun kebaikan pasti akan menjadi saham kebahagiaan. Jauhi perilaku buruk agar tidak terpuruk.

لَهَا يَوۡمَئِذٖ مِثۡقَالَ ذَرَّةٍ خَيۡرٗا يَرَهُۥ وَمَن يَعۡمَلۡ مِثۡقَالَ ذَرَّةٖ شَرّٗا يَرَهُۥ 

Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)-nya pula.” (QS. Az-Zalzalah (99) : 7-8).

Sobat. Dalam ayat-ayat ini, Allah merincikan balasan amal masing-masing. Barang siapa beramal baik, walaupun hanya seberat atom niscaya akan diterima balasannya, dan begitu pula yang beramal jahat walaupun hanya seberat atom akan merasakan balasannya. Amal kebajikan orang-orang kafir tidak dapat menolong dan melepaskannya dari siksa karena kekafirannya. Mereka akan tetap sengsara selama-lamanya di dalam neraka.

Sobat. Menang adalah lautan ide. Ridha untuk berubah. Mengubah cara berpikir, cara pandang, cara melangkah dan cara bekerja, agar Allah ridha.

وَٱبۡتَغِ فِيمَآ ءَاتَىٰكَ ٱللَّهُ ٱلدَّارَ ٱلۡأٓخِرَةَۖ وَلَا تَنسَ نَصِيبَكَ مِنَ ٱلدُّنۡيَاۖ وَأَحۡسِن كَمَآ أَحۡسَنَ ٱللَّهُ إِلَيۡكَۖ وَلَا تَبۡغِ ٱلۡفَسَادَ فِي ٱلۡأَرۡضِۖ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ ٱلۡمُفۡسِدِينَ 

‘’Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.” (QS. Al-Qashas (28): 77).

Sobat. Pada ayat ini, Allah menerangkan empat macam nasihat dan petunjuk yang ditujukan kepada Karun oleh kaumnya. Orang yang mengamalkan nasihat dan petunjuk itu akan memperoleh kesejahteraan di dunia dan akhirat.

Pertama. Orang yang dianugerahi oleh Allah kekayaan yang berlimpah ruah, perbendaharaan harta yang bertumpuk-tumpuk, serta nikmat yang banyak, hendaklah ia memanfaatkan di jalan Allah, patuh dan taat pada perintah-Nya, mendekatkan diri kepada-Nya untuk memperoleh pahala sebanyak-banyaknya di dunia dan akhirat. Sabda Nabi SAW: "Manfaatkan yang lima sebelum datang (lawannya) yang lima; mudamu sebelum tuamu, sehatmu sebelum sakitmu, kayamu sebelum miskinmu, waktu senggangmu sebelum kesibukanmu dan hidupmu sebelum matimu." (Riwayat al-Baihaqi dari Ibnu 'Abbas).

Kedua. Setiap orang dipersilakan untuk tidak meninggalkan sama sekali kesenangan dunia baik berupa makanan, minuman, pakaian, serta kesenangan-kesenangan yang lain sepanjang tidak bertentangan dengan ajaran yang telah digariskan oleh Allah. Baik Allah, diri sendiri, maupun keluarga, mempunyai hak atas seseorang yang harus dilaksanakannya. Sabda Nabi Muhammad: "Kerjakanlah seperti kerjanya orang yang mengira akan hidup selamanya. Dan waspadalah seperti akan mati besok." (Riwayat al-Baihaqi dari Ibnu 'Umar).

Ketiga. Setiap orang harus berbuat baik sebagaimana Allah berbuat baik kepadanya, misalnya membantu orang-orang yang memerlukan, menyambung tali silaturrahim, dan lain sebagainya.

Keempat. Setiap orang dilarang berbuat kerusakan di atas bumi, dan berbuat jahat kepada sesama makhluk, karena Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.

Sobat. Menang adalah lautan ide. Ada ide ada rezeki. Ada ide ada solusi. Asal yakin bahwa Allah telah menyediakan dana abadi. Tugas kita membuat anggaran amal unggul. Kalau kita masih hidup, masih ada udara untuk dihirup,pasti ada rezeki yang diraup.

Sobat. Sobat. Temukan energi diri. Pertama. Mulailah dari kekuatan kita. Buatlah diskripsi biografi sebagai modal awal. Kedua. Mulailah dari yang kita punya; ide, gagasan, motivasi dan keyakinan. Gali pengalaman yang paling berkesan,khas dan membekas. Tiga.Temukan keunikan dirimu. Keempat. Manfaatkan apa yang ada.

Sobat. Menang adalah lautan ide. Ide itu nikmat seperti hafalan. Datang cepat, bisa hilang lebih cepat. Segera ikat , agar tetap nikmat. Bagaimana cara merawat ide? Temukan ide-ide orisinalmu, siapa tahu suatu saat bermanfaat. Minimal untuk memotivasi dirimu. Bikin mapping ide, gagasan, dan pemikiranmu. Cari kertas yang besar bikin mapping gagasan. Buka pikiran. Jangan biarkan gagasan lepas. Tulis segera. Setiap muncul ide pindahkan ke memori, diary, atau direktori agar mudah mencari.

Sobat. Temukan hal baru, kaji secara khusus, buatlah skema penjelasan sebagai ikhtisar, dicatat, didokumentasikan dan dihafal. Miliki buku kumpulan ide tersendiri. Tinjaua gagasan-gagasan Anda. Arsipkan dan pilah agar mudah dalam mengakses dan menggunakan. Buang yang tak perlu, dan singkirkan yang tak bermutu. Tanam dan pupuk gagasan itu. Tambahkan dan tumbuhkan, buatlah identifikasi, asosiasi dan kaitkan dengan ide-ide lain yang punya relasi. Tulis ulang idemu menjadi gagasan baru. Jadilah pendaki sejati, be climbers! Abu Bakar ash-Shiddiq terus mendaki mengusung karya tertinggi hari ke hari sampai mati. []


Oleh: Dr. Nasrul Syarif, M.Si.
Penulis Buku Gizi Spiritual, Dosen pascasarjana IAI Tribakti Lirboyo, Wakil Ketua Komnas Pendidikan Jawa Timur

Posting Komentar

0 Komentar