Belajar Syukur dari Rasulullah SAW

TintaSiyasi.com -- Sobat. Siapa pun yang membaca sejarah hidup Rasulullah SAW akan menemukan bahwa setiap bagian tubuhnya bersyukur kepada Allah SWT, beliau memiliki hati yang penuh syukur dan lisan yang basah dengan zikir. Ruh Nabi Muhammad SAW bertasbih di langit dan bumi. Organ tubuhnya beramal demi meraih keridhaan Allah SWT. Rasulullah adalah hamba yang paling agung dalam bersyukur kepada-Nya. Beliau adalah hamba yang paling mulia dalam memuji-Nya. Semua hamba yang bersyukur sejatinya belajar dari beliau. Hati, lisan, dan anggota tubuh semuanya memuji Allah SWT.

ٱلۡØ­َÙ…ۡدُ Ù„ِÙ„َّÙ‡ِ رَبِّ ٱلۡعَٰÙ„َÙ…ِينَ  

Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.” 

Sobat. Pada surat Al-Fatihah, Allah memulai firman-Nya dengan menyebut "Basmalah" untuk mengajarkan kepada hamba-Nya agar memulai suatu perbuatan yang baik dengan menyebut basmalah, sebagai pernyataan bahwa dia mengerjakan perbuatan itu karena Allah dan kepada-Nyalah dia memohonkan pertolongan dan berkah. Maka, pada ayat ini Allah mengajarkan kepada hamba-Nya agar selalu memuji-Nya.

Al-hamdu artinya pujian, karena kebaikan yang diberikan oleh yang dipuji, atau karena suatu sifat keutamaan yang dimilikinya. Semua nikmat yang telah dirasakan dan didapat di alam ini dari Allah, sebab Dialah yang menjadi sumber bagi semua nikmat. Hanya Allah yang mempunyai sifat-sifat kesempurnaan. Karena itu Allah sajalah yang berhak dipuji. Orang yang menyebut al-hamdu lillah bukan hanya mengakui bahwa puji itu untuk Allah semata, melainkan dengan ucapannya itu dia memuji Allah.

Rabb artinya pemilik, pengelola, dan pemelihara. Di dalamnya terkandung arti mendidik, yaitu menyampaikan sesuatu kepada keadaan yang sempurna dengan berangsur-angsur. 'Alamin artinya seluruh alam, yakni semua jenis makhluk. Alam itu berjenis-jenis, yaitu alam tumbuh-tumbuhan, alam binatang, alam manusia, alam benda, alam makhluk halus, umpamanya malaikat, jin, dan alam yang lain. Ada mufasir mengkhususkan 'alamin pada ayat ini kepada makhluk-makhluk Allah yang berakal yaitu manusia, malaikat, dan jin. Tetapi ini mempersempit arti kata yang sebenarnya amat luas.

Dengan demikian, Allah itu Pendidik seluruh alam, tak ada sesuatu pun dari makhluk Allah yang terlepas dari didikan-Nya. Tuhan mendidik makhluk-Nya dengan seluas arti kata itu. Sebagai pendidik, Dia menumbuhkan, menjaga, memberikan daya (tenaga) dan senjata kepada makhluk itu, guna kesempurnaan hidupnya masing-masing.

Siapa yang memperhatikan perjalanan bintang-bintang, menyelidiki kehidupan tumbuh-tumbuhan dan binatang di laut dan di darat, mempelajari pertumbuhan manusia sejak dari rahim ibunya sampai ke masa kanak-kanak, lalu menjadi manusia yang sempurna, tahulah dia bahwa tidak ada sesuatu juga dari makhluk Allah yang terlepas dari penjagaan, pemeliharaan, asuhan dan inayah-Nya.

Sobat. Memuji dan bersyukur, Allah SWT akan mendatangkan ridha-Nya serta pemberian tambahan dari-Nya. Allah SWT telah memuji diri-Nya sebelum dipuji oleh para pemuji. Dia telah bersyukur kepada diri-Nya sebelum disyukuri oleh para penyukur. Dia telah memuliakan diri-Nya sebelum dimuliakan oleh para pemulia.

Sobat. Diriwayatkan Rifaáh bin Rafi’ ra  berkata, “Pada suatu hari kami shalat di belakang Nabi SAW. Tatkala mengangkat kepalanya dari rukuk, beliau mengucapkan, “Sami’ allahu liman hamidah”  lalu seseorang laki-laki di belakangnya berkata, “Rabbanaa walakal hamdu, Hamdaan Katsiiraan Thayyibaan  mubaarakaan fiihi – Wahai Rabb kami, bagimu pujian yang banyak, baik dan berkah. Usai shalat  beliau bertanya, “Siapa yang mengucapkan tadi?” Orang tersebut menjawab, “Aku”. Beliau bersabda, “Aku melihat sekitar tiga puluh malaikat menuju ke sumber bacaan itu. Masing-masing ingin menjadi yang pertama kali mencatatnya.” (HR. Al-Bukhari).

Sobat. Berikut ini tips menguatkan rasa syukur:

Pertama. Pikirkan semua yang telah dimiliki, bukan yang diinginkan. Ada sebuah cara yang sangat efektif untuk dapat mengembangkan rasa syukur. Ambil sebuah kertas  dan tuliskan semua hal yang anda miliki dalam hidup ini mulailah dari hal-hal yang paling dekat dengan diri Anda yakni tubuh anda sendiri. Seluruh tubuh kita adalah anugerah. Semua tubuh kita adalah bukti betapa dalamnya cinta Allah kepada kita. Allah menciptakan tubuh kita yang rumit dengan ketelitian dan kecanggihan yang luar biasa. Bukan kebahagiaan yang membuat kita bersyukur, melainkan rasa syukur kitalah yang membuat bahagia.

Kedua. Fokus pada kelebihan, bukan pada kekurangan. Fokuslah pada kelebihan yang anda punya maka Anda akan menjadi orang yang di atas rata-rata. Coba anda tulis 30 hal sesuatu yang amazing pada diri Anda yang membuat anda layak bersyukur kepada Allah. Ternyata itu akan membuat kita sadar bahwa di dalam kita sendiri ada berbagai kelebihan yang tak pernah kita sadari. Tiap hari, Allah memberikan atau menghadiahkan 86.400 detik kepada kita. Sudahkah kita berterima kasih atau beryukur kepada-Nya?

Ketiga. Ketika mendapat rahmat, tanyakan, “Mengapa Saya?” Agar bisa menikmati seluruh rahmat yang diberikan Allah kepada kita, cara berpikir kitalah yang harus kita ubah. Mulai sekarang, setiap Anda mengalami sebuah rahmat, tanyakan kepada diri Anda, why me?  Mengapa saya mendapatkan rahmat ini? Mengapa bukan orang lain? Apa maksud Tuhan memberikan hal ini kepada saya dan bukan kepada tetangga saya? Lihatlah semua nikmat yang ada di sekitar Anda. Tanyakan, “Mengapa saya” dan tiba-tiba kita akan merasakan kebahagiaan yang kata-kata pun tak akan cukup melukiskannya.

Keempat. Ketika mendapat musibah, tanyakan, “Pelajaran berharga apa yang bisa saya dapatkan dari peristiwa ini?” Apabila kita mengalami kekurangberuntungan, jangan sampai kita juga kehilangan pelajarannya. Suatu masalah atau musibah sebenarnya adalah sebuah rahmat yang terselubung. Tugas kita adalah membuka selubung masalah ini dan menemukan rahmat yang terkandung di dalamnya.

Kelima. Bayangkan segala sesuatunya tidak ada. Sebuah rasa sakit, betapa pun kecilnya, senantiasa menyadarkan kita akan betapa seringnya kita mengabaikan rahmat-rahmat kecil dalam hidup kita. Sebuah sakit menyadarkan kita bahw kehilangan sesuatu yang kecil sekali pun dapat  berarti besar bagi kita. Kita baru merasakan nikmatnya sehat ketika kita sudah terbaring lunglai di rumah sakit. Walaupun untuk hal-hal kecil, bersyukurlah dan  kau akan mendapatkan yang lebih besar. Kehilangan akan meningkatkan rasa syukur dan apresiasi kita. Oleh karena itu, kita akan lebih menghargai dan menikmati segala sesuatu justru setelah kita mengalami kehilangan.

Keenam. Masukilah masa kini. Salah satu cara yang terbaik untuk bersyukur adalah dengan memasuki masa kini dan merasakan setiap momen yang kita lalui. Ada tiga musuh kedamaian pribadi; penyesalan akan kesalahan kemarin, kecemasan akan masalah esok, dan tidak adanya rasa syukur untuk hari ini.

Ketujuh. Menjelajahi semua potensi Anda. Orang yang bersyukur adalah orang yang mau menjelajahi semua potensi yang diberikan Allah. Yang Pasti, tidak ada orang yang lahir ke dunia tanpa memiliki potensi apa pun. Bahkan seorang anak yang dilahirkan cacat pun membawa potensi yang mengagumkan apabila kita mengetahui dan mengembangkannya.

Sobat. Ketika saat meninggal dunia nanti, inginkah Anda bisa mengatakan, “Ya Allah, apa pun yang Engkau anugerahkan kepadaku sudah kumanfaatkan semaksimal mungkin. Tidak ada sedikit pun potensi yang Kau berikan sia-sia.” Pernyataan itu adalah sebuah perwujudan rasa syukur yang luar biasa. Salah satu cara bersyukur yang sangat penting adalah memanfaatkan semua potensi, semua kemampuan, semua bakat yang diberikan oleh Allah kepada kita dengan semaksimal mungkin.

Salam dahsyat dan luar biasa! []


Oleh: Dr. Nasrul Syarif, M.Si.
Penulis Buku Gizi Spiritual, Dosen Pascasarjana IAI Tribakti Lirboyo, Wakil Ketua Komnas Pendidikan Jawa Timur

Posting Komentar

0 Komentar