Resesi Global Mengancam, Analis Senior PKAD: Pulihkan dengan Sistem Islam!


TintaSiyasi.com -- Analis senior Pusat Kajian dan Analisis Data (PKAD) Fajar Kurniawan menawarkan sistem Islam untuk memulihkan kondisi ekonomi global yang terancam resesi. "Pulihkan dengan sistem Islam!" tutur Fajar dalam FGD ke-49 Perspektif PKAD, Ahad (2/10/2022) di YouTube Pusat Kajian dan Analisis Data.

Ia melihat ada isu krusial tentang resesi global yang melanda dunia menjadi ancaman bagi negara dunia , termasuk Indonesia. Ancaman ekonomi global yang diprediksi akan gelap gulita sebagaimana disampaikan oleh Presiden Joko Widodo, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dan Menteri Koordinator Kemaritian dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, dikutip oleh Fajar saat menjadi keynote speaker dalam FGD tersebut.

Selanjutnya Fajar menyampaikan gambaran kondisi sulit yang dialami oleh dunia. Kawasan Uni Eropa sebelum dan pasca-konflik Rusia Ukraina yang mengalami krisis ekonomi, katanya. Menurut Fajar, kebijakan Uni Eropa yang menaikkan harga energi membuat negara-negara mengucurkan dana yang besar dengan berutang untuk selamatkan kondisi ekonomi.

Bila dipelajari lebih lanjut dari beberapa tahun ke belakang, menurut Fajar, masalah tidak ada ujung pangkalnya dan terulang. Menurut Fajar, ada beberapa potensi yang akan melanda dunia, di antaranya: Pertama, krisis yang sama akan terjadi pada tahun-tahun mendatang. Kedua, perang dagang Amerika Serikat (AS) dengan China membuat negara-negara ada kecenderungan ke AS atau China. Ketiga, terjadi eksploitasi negara-negara miskin dan berkembang yang menyebabkan mereka bangkrut. 

Keempat, secara geopolitik, ada persaingan antara AS, China, dan Rusia yang akan menjadikan dunia rentan terhadap kebijakan-kebijakan luar negeri. Kelima, dunia pun akan mengalami krisis domestik, pemerintah yang korup, otoriter, dan tidak transparan.

Fajar mengungkapkan ada tiga pembelajaran dari kondisi krisis resesi global saat ini, yaitu: Pertama, dunia hari ini semakin rentan, tidak pasti, kompleks , dan ambigu yang bisa berdampak tidak hanya di wilayahnya saja tapi lebih luas dari wilayahnya. Konsep negara bangsa bisa menjawab konflik-konflik dan ini.

Kedua, ideologi-ideologi (kapitalisme dan komunisme) yang dianut negara tidak mampu menyelesaikan berbagai masalah umat manusia. Angka kesenjangan kaya miskin terus terjadi dan ketimpangan yang semakin menjadi-jadi. Sehingga dua ideologi ini tidak layak menjadi penyelesai masalah yang dihadapi dunia.

Ketiga, Islam sebagai agama dan sistem hidup yang layak menjadi solusi. Islam adalah agama menyeluruh dan sempurna yang mengatur manusia saat berinteraksi dengan Allah, manusia yang lainnya, dan dirinya sendiri.

“Banyak pihak yang menjadikan Islam sebagai musuh dan sejatinya saat ini sedang terjadi pertarungan ideologi. Islam diframing jahat, keterbelakangan, dan bisa hancurkan tatanan kehidupan dunia,” Fajar menyayangkan.

Namun ditandaskan oleh Fajar perlunya edukasi, penyadaran, sosialisasi ke seluruh komponen termasuk penguasa bahwa Islam sebagai sistem alternatif yang bisa menjawab permasalahan manusia. "Saya berharap diskusi ini bisa memberikan pencerahan bagaimana perspektif Islam meneyesaikan krisis dan layak jadi solusi," pungkasnya.[]HN-LBB

Posting Komentar

0 Komentar