Dakwah itu Bukan untuk Berbangga


 TintaSiyasi.com-- Di tiap diri manusia, Allah telah menanamnya: Ada hajjatul udhawiyah, agar manusia dapat mempertahankan hidupnya. Ada gharizah baqa', agar manusia dapat berbangga dengan dirinya. Ada gharizah nau', agar manusia dapat meneruskan keturunannya. Dan ada gharizah tadayyun, agar manusia merasakan kehadiran-Nya.

Dari hajjatul udhawiyah muncul kebutuhan makan dan tidur secukupnya. Dari gharizah baqa' manusia berlomba meraih prestasi setinggi-tingginya. Dari gharizah nau' mereka saling suka dan membentuk keluarga. Dari gharizah tadayyun mereka berdo'a mohon ampunan dan ridha-Nya.

Dakwah termasuk ibadah untuk memenuhi gharizah tadayyun kita. Namun kini ada orang berdakwah untuk mencari makan sepuasnya. Ada orang berdakwah agar diperhatikan lawan jenis atau calon mertua. Dan ada pula orang berdakwah demi menaikkan rasa bangganya.

Mungkin Anda juga pernah menyaksikannya,
ada yang dalam berdakwah gemar menghujat yang selainnya. Dia puas, bahwa orang lain belum memiliki "ilmu" setara dengannya. Dia vonis yang lain itu bid'ah, sesat, bahkan kufur dengan mudahnya.
Orang-orang semacam ini hanya memuaskan gharizah baqa'-nya, bukan memuaskan gharizah tadayyun sesuai jalan yang diberikan-Nya.

Orang-orang semacam ini sudah diprediksi ketika Rasul masih ada, "Kalau kau lihat mereka, kau merasa dirimu tak ada apa-apanya".

Sabda Nabi yang mulia:

يَخْرُجُ قَوْمٌ مِنْ أُمَّتِي يَقْرَءُونَ الْقُرْآنَ لَيْسَتْ قِرَاءَتُكُمْ إِلَى قِرَاءَتِهِمْ شَيْئًا وَلَا صَلَاتُكُمْ إِلَى صَلَاتِهِمْ شَيْئًا وَلَا صِيَامُكُمْ إِلَى صِيَامِهِمْ شَيْئًا يَقْرَءُونَ الْقُرْآنَ يَحْسِبُونَ أَنَّهُ لَهُمْ وَهُوَ عَلَيْهِمْ لَا تُجَاوِزُ صَلَاتُهُمْ تَرَاقِيَهُمْ يَمْرُقُونَ مِنْ الْإِسْلَامِ كَمَا يَمْرُقُ السَّهْمُ مِنْ الرَّمِيَّةِ

Akan keluar suatu kaum dari umatku, mereka membaca Al-Qur'an, bacaan kamu dibandingkan dengan bacaan mereka tidak ada apa-apanya, demikian pula shalat dan puasa kamu dibandingkan dengan shalat dan puasa mereka tidak ada apa-apanya. Mereka membaca Al-Qur'an dan mengiranya sebagai pembelanya, padahal ia adalah hujjah yang menghancurkan alasan mereka. Shalat mereka tidak sampai ke tenggorokan, mereka lepas dari Islam sebagaimana melesatnya anak panah dari busurnya.” (HR. Abu Dawud)

Sabda Nabi pula,

يَأْتِي فِي آخِرِ الزَّمَانِ قَوْمٌ حُدَثَاءُ الْأَسْنَانِ سُفَهَاءُ الْأَحْلَامِ يَقُولُونَ مِنْ خَيْرِ قَوْلِ الْبَرِيَّةِ يَمْرُقُونَ مِنْ الْإِسْلَامِ كَمَا يَمْرُقُ السَّهْمُ مِنْ الرَّمِيَّةِ لَا يُجَاوِزُ إِيمَانُهُمْ حَنَاجِرَهُمْ

Akan ada di akhir zaman suatu kaum yang usianya muda, dan pemahamannya dangkal, mereka mengucapkan perkataan manusia yang paling baik (Rasulullah), mereka lepas dari Islam sebagaimana lepasnya anak panah dari busurnya, iman mereka tidak sampai ke tenggorokan..” (HR Bukhari).

Semoga yang dimaksud Rasul itu tidak termasuk kita. Maka janganlah berdakwah untuk memuaskan nafsu berbangga kita. []


Oleh: Prof. Dr. Ing. H. Fahmi Amhar

Posting Komentar

0 Komentar