Status Hadis Akan Datang Penguasa Zalim



TintaSiyasi.com-- Pertanyaan: 
Assalamu'alaikum warahmatullahi wa barakatuh, benarkah hadis berikut ini dhaif?

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu yang berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

يَكُونُ فِي آخِرِ الزَّمَانِ أُمَرَاءُ ظَلَمَةٌ، وَوُزَرَاءُ فَسَقَةٌ، وَقُضَاةٌ خَوَنَةٌ، وَفُقَهَاءُ كَذَبَةٌ، فَمَنْ أَدْرَكَ مِنْكُمْ ذَلِكَ الزَّمَنَ فَلا يَكُونَنَّ لَهُمْ جَابِيًا وَلا عَرِيفًا وَلا شُرْطِيًّا.

 “Akan datang di akhir zaman nanti para penguasa yang memerintah dengan sewenang-wenang, para pembantunya (menteri-menterinya) fasik, para hakimnya pengkhianat, dan para ahli hukum Islam pendusta. Sehingga, siapa saja di antara kalian yang mendapati zaman itu, maka sungguh kalian jangan menjadi pemungut cukai, tangan kanan penguasa dan polisi.” (HR. at-Thabarani).

Jawab:

Hadis tersebut diperselisihkan keshahihannya. Berikut keterangan Imam al-Haitsami dalam kitabnya, al-Majma' az-Zawa'id:

قال الهيثمي في "المجمع" (5/233) :
" رَوَاهُ الطَّبَرَانِيُّ فِي الصَّغِيرِ وَالْأَوْسَطِ ، وَفِيهِ دَاوُدُ بْنُ سُلَيْمَانَ الْخُرَاسَانِيُّ قَالَ الطَّبَرَانِيُّ : لَا بَأْسَ بِهِ ، وَقَالَ الْأَزْدِيُّ: ضَعِيفٌ جِدًّا ، وَمُعَاوِيَةُ بْنُ الْهَيْثَمِ لَمْ أَعْرِفْهُ ، وَبَقِيَّةُ رِجَالِهِ ثِقَاتٌ "انتهى .

Rawi bernama دَاوُدُ بْنُ سُلَيْمَانَ الْخُرَاسَانِيُّ dinilai la ba'sa bihi (tidak mengapa) oleh Imam Thabarani, namun ulama lain seperti Imam al-Azdiy dan lain-lain menilai dhaif jiddan. Adapun rawi lainnya tsiqah. Jadi mayoritas ulama hadis menilai dhaif isnad.

Namun hadis tersebut terdapat syawahid, yakni jalur lain dengan matan yang sedikit berbeda. 

Misalnya ada hadis shahih riwayat Imam Ibnu Hibban sebagai syawahid,

ليأتين عليكم أمراء يقربون شرار الناس، ويؤخرون الصلاة عن مواقيتها، فمن أدرك ذلك منكم؛ فلا يكونن عريفا ولا شرطيا ولا جابيا ولا خازنا [رواه ابن حبان في صحيحه].

"Sungguh akan datang kepada kalian zaman yang para penguasanya menjadikan orang-orang jahat sebagai orang-orang kepercayaan mereka dan mereka menunda-nunda pelaksanaan shalat dari waktunya. Barangsiapa mendapati masa mereka, janganlah sekali-kali ia menjadi tangan kanan penguasa, polisi, penarik pajak atau bendahara bagi mereka.” (HR. Ibnu Hibban)

Jadi secara matan hadis tersebut maqbul (diterima) karena adanya syawahid (jalur periwayatan lain).[]

Oleh: Ajengan Yuana Ryan Tresna
Mudir Ma'had Khadimus Sunnah Bandung

Posting Komentar

0 Komentar