Waspada Liberalisasi Akidah Lewat Doa Semua Agama

Menteri agama Yaqut Cholil Qounmas memberikan penjelasan soal tiap acara di Kementerian Agama dimulai dengan doa semua agama, tidak hanya doa dari Islam. Ia mengatakan, hal ini masih sebatas saran internal. Gus Yaqut menjelaskan, pembacaan doa lintas agama didasari karena Kementerian Agama tidak hanya menaungi satu agama saja. Tetapi semua agama yang ada di Indonesia. Oleh sebab itu Gus Yaqut mengatakan, doa lintas keyakinan perlu dilakukan agar menjadi representasi keterwakilan masing masing pemeluk agama di lingkup organisasi kepegawaian Kemenag (kumparan.com, 7/04/2021).

Pernyataan sang Menteri tak elak mengagetkan publik. Benarkah doa semua agama seperti itu memang sah dilakukan. Bagaimana seharusnya Muslim menyikapi hal ini?

Doa adalah suatu ibadah khas bagi agama. Kaum Muslimin diperintahkan berdoa memohon sesuatu hanya kepada Allah. Memohon sesuatu kepada selain Allah adalah hal yang diharamkan karena merupakan perwujudan kesyirikan. Namun dengan adanya pernyataan doa lintas keyakinan semakin bikin miris. Jelas menampakkan bahwa umat saat ini semakin dijauhkan dari apa yang diperintahkan Rabb-nya.

Doa lintas agama yang digaungkan Kemenag sejatinya haram diikuti umat Muslim, karena hal itu berkenaan dengan meminta kepada selain Allah. Sikap seperti itu merupakan perkara yang dilarang oleh Allah SWT, sebagaimana tertera di dalam Al-Qur’an. Allah berfirman yang artinya, “Dan mereka beribadah kepada selain Allah apa yang tidak dapat mendatangkan kemudharatan kepada mereka dan tidak (pula) kemanfaatan. Dan mereka berkata, “Mereka pemberi syafaat kepada kami di sisi Allah.”Katakanlah, 'apakah kamu mengabarkan kepada Allah apa yang tidak diketahui-Nya baik di langit dan tidak (pula) di bumi?' Mahasuci Allah dan Mahatinggi dari apa yang mereka persekutukan (itu).” (QS. Yunus: 18).

Kaum Muslim saat ini memang semakin jauh dari Islam karena hidup dalam sistem selain Islam. Segalanya yang terlahir dari sistem ini jelas tidak akan bisa membawa kepada ketakwaan secara total. Dan berpotensi membawa kedangkalan akidah. Ide sekularisme yang memisahkan agama dari kehidupan membawa semakin jauh derajat takwa karena sejatinya tidak akan sejalan dengan kebutuhan penting kaum Muslim seperti pemberlakuan syariat. 

Di sisi lain sistem kufur sekuler kapitalis liberal yang berkuasa saat ini memang menjadikan kebebasan sebagai hal yang diagungkan. Setiap individu bebas melakukan apapun tanpa terikat dengan aturan dari Sang Pencipta. Kebebasan dalam beribadah seperti doa semua agama adalah bukti nyata liberalisasi akidah yang nyata dipertontonkan oleh sistem yang diterapkan saat ini.

Umat saat ini sungguh semakin jauh dari Islamnya. Kehidupan dalam sistem yang diterapkan sangat berdampak menipiskan keimanan. Bahkan secara terang terangan membawa umat untuk melakukan sinkretisme agama dan pelanggaran terhadap hukum syara’ yang lainnya. 

Umat haruslah segera menyadari kebutuhan adanya sesuatu yang membawa kepada keselamat kehidupan dunia dan akhirat. Sesuatu yang mampu membentengi dari kemaksiatan agar terhindar dari kerusakan. Dengan segera meninggalkan sistem kufur yang diterapkan saat ini dan bersegera bergabung dengan jamaah pejuang Islam kaffah. Karena hanya dengan Islam kaffah maka umat akan senatiasa tertunjuki segala perkara menyesatkan dan semakin membawa kepada derajat ketakwaan tertinggi di hadapan Sang Khaliq. Allahu a’lam bisshowab. []


Oleh: Murni
(Pegiat Opini Islam)

Posting Komentar

0 Komentar