Ramadhan Karim, Saatnya Kembalikan Kemenangan Muslim


Alhamdulillah, Ramadhan sudah di depan mata, tinggal menghitung hari saja, semoga umur kita semua bisa disampaikan pada bulan mulia nanti. Sebagaimana do'a di hari-hari akhir bulan Sya'ban ini.

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ

Artinya: "Ya Allah, berkatilah kami pada Bulan Rajab dan Bulan Sya’ban. Sampaikan kami dengan Bulan Ramadhan."

Bergembira dan bersiap menyambut datangnya Ramadhan adalah perintah syariat, karena bulan ini penuh dengan kemuliaan dan keberkahan. Pada bulan ini kaum Muslim didorong untuk meningkatkan ketaatannya kepada Allah SWT.

Shaum Ramadhan juga disebut Rasulullah sebagai junnah (perisai). Puasa menjadi perisai bagi seorang Muslim dari melakukan perbuatan maksiat. Melatih kesabaran untuk selalu taat kepada Allah dalam segala situasi. Di akhirat kelak puasa akan menjadi perisai bagi kita dari panasnya apa neraka.

Rasullullah saw, bersabda: " Puasa adalah perisai yang dapat melindungi seorang hamba dari siksa neraka." ( HR Ahmad).

Secara hakikat, kehadiran Ramadhan akan membakar dosa-dosa selama hidupnya. Di bulan itu umat Islam diwajibkan berpuasa selama sebulan penuh. Setiap amal ibadah dilipatgandakan pahalanya. Ramadhan syahrurrahmah, bulan yang penuh rahmat dari Allah SWT.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْکُمُ الصِّيَا مُ کَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِکُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ ۙ 

"Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." (QS. Al-Baqarah 2: 183).

Puasa adalah salah satu kewajiban penting dalam Islam. Artinya, posisi puasa sangat penting dalam membentuk keislaman seseorang. Puasa juga akan mampu mengendalikan keinginan hawa nafsu manusia, sehingga menjadi tunduk dan patuh kepada perintah Allah 'Azza wa Jalla dan menjauhi segala larangan-Nya. Maka, puasa memiliki peran yang penting dalam membangun kepribadian yang bertakwa.

Dalam hal ini, takwa dan taatnya seorang Muslim harus dalam bentuk ketaatan yang total, bukan ketaatan yang parsial atau sebagian-sebagian. Yaitu menjalankan seluruh perintah Allah SWT dan menjauhi seluruh larangan Allah SWT, tanpa pilih-pilih.

Ramadhan tanpa sistem Islam, kebahagian dan kemuliaan umat tidak sempurna. Tanpa adanya sistem yang menerapkan syariat Islam secara kaffah, akan sulit untuk melaksanakan ketaatan secara total. Karena tidak ada yang bisa melindungi akidah umat dari serangan musuh-musuh Islam. Yang secara sistemis dan gencar menyerang akidah, ekonomi dan kehormatan kaum Muslimin di seluruh dunia.

Di tengah pandemi yang belum kunjung reda serta derita umat yang semakin berkepanjangan, karena sudah 100 tahun tiada kepemimpinan Islam. Maka, Ramadhan tahun ini harus lebih ‘istimewa’ dalam perjuangan mewujudkan ketakwaan yang sempurna.

Dan untuk menjalankan ketaatan total ini, mutlak dibutuhkan sebuah sistem yang berdasarkan pada ideologi yang berasal dari Allah SWT dalam sebuah institusi politik. Karena mustahil ketaatan total akan terwujud jika aturan yang digunakan bukan aturan yang bisa mengantarkan ketakwaan kepada Allah SWT. Oleh sebab itu untuk bisa menerapkan Islam secara kaffah maka perlu diterapkan suatu sistem Islam secara kaffah dalam bingkai daulah.

Untuk menyambut Ramadhan kali ini sudah saatnya umat Muslim menyiapkan diri untuk mengarahkan energi untuk lebih utuh memahami Islam. Sehingga bisa menebar kesadaran kepada umat agar bisa bergabung untuk memperjuangkan tegaknya Islam secara kaffah. Karena hanya dalam sistem Islam yang menerapkan syariat secara kaffah umat akan merasakan betapa mulianya dan terjaganya kehormatan umat Muslim di seluruh dunia.

Sudah seharusnya bulan Ramadhan yang penuh keberkahan dan kemuliaan ini dijadikan bulan perjuangan sejati, untuk mewujudkan kembali kepemimpinan Islam yang telah hilang selama satu abad. Semoga tahun ini menjadi Ramadhan terakhir tanpa ketiadaan junnah (perisai) bagi umat Muslim. Dan kita akan songsong babak baru yaitu kemenangan Islam yang sesungguhnya yakni tegaknya kepemimpinan Islam yang sesuai minhaj Rasulullah. Wallahu a'lam bishshawab.[]

Oleh: Isty Da'iyah

Posting Komentar

0 Komentar