Jangan Menunda Kebaikan, Ingatlah Penghancur Kelezatan

Siapa yang menyukai kebaikan? Semua orang mendambakan kebaikan dan ingin selalu mendapatkan kebaikan. Apalagi siapa yang melakukan kebaikan akan mendapatkan balasan balasan pahala dan surga dari Allah SWT. 

Kebaikan seperti apa yang akan mendatangkan balasan jannah dari-Nya? Yakni, amalan dalam menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Apa pun itu ketakwaan itu memang tidak mudah, karena ketakwaan tolok ukurnya adalah syariah bukan standar pandangan manusia. Bersegeralah dalam menjalankan kebaikan yang telah Allah SWT perintahkan, sebelum datang penghancur kelezatan yaitu kematian.

Terkait kematian, Allah SWT telah berfirman (yang artinya): 

Setiap yang berjiwa pasti bakal merasakan kematian. Sesungguhnya pada Hari Kiamat sajalah pahala kalian disempurnakan. Siapa saja yang dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu (TQS Ali Imran [3]: 185).

Dalam ayat di atas diperingatkan semua akan menemui ajalnya dan jangan terlena dengan kesenangan dunia yang penuh tipu daya. Karena, sifat manusia kadang suka lupa, melalaikan kebahagiaan hakiki yaitu akhirat, sehingga hidupnya hanya berorientasi mengejar kebahagiaan dunia semata.

“Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Perbanyaklah oleh kalian mengingat pemutus segala kelezatan”, yaitu kematian”. karena tidaklah seseorang mengingatnya saat kehidupannya sempit, maka ia akan membuatnya merasa lapang dan jika seseorang mengingatnya saat kehidupannya lapang, maka ia menyempitkannya (sehingga tidak akan tertipu dengan dunia). (HR. Tirmidzi: 2307 dan dishahihkan di dalam kitab Shahih al-Jami’: 1211).

Mengingat penghancur kelezatan yaitu kematian adalah salah satu cara agar tidak suka menunda-nunda berbuat kebaikan. Berbuat kebaikan walaupun sekecil apapun, segera dilakukan, sebelum lupa dan sebelum ada pekerjaan yang lain. 

Sejatinya, segala bentuk kebaikan yang dilakukan karena-Nya akan dipanen di akhirat kelak. Begitu pula, perbuatan yang buruk atau jahat itu juga akan mendapatkan balasan yang setimpal. Kehidupan ini ada masa pertanggungjawaban esok. Mereka yang mempersiapkannya adalah yang beruntung karena akan memanen balasan kebaikannya di jannah kelak.

Ibn Umar ra. juga mengingatkan kita, “Jika kamu ada di waktu sore, jangan menunggu pagi. Jika kamu ada di pagi hari, jangan menunggu hingga sore. Jadikanlah masa sehatmu (untuk beramal shalih) sebelum datang masa sakitmu) dan jadikanlah masa kehidupanmu (untuk beramal shalih) sebelum datang kematianmu.” (HR al-Bukhari).

Bersegeralah berbuat kebaikan yaitu berbuat amal shalih dan jangan menunda-nunda untuk beramal shalih. Karena kematian datang setiap waktu, tak diundang dan tak dinyana. Semoga Allah senantiasa mengistiqamahkan kita dalam beramal shalih dan mengingatkan kita akan hari akhir. Aamiin.[]

Oleh: Ika Mawarningtyas
Analis Muslimah Voice

Posting Komentar

0 Komentar