Korban Kapitalis: Nyawa Darah Daging Direnggut Sang Ibu

                                                                              
Di tengah pandemi, masyarakat kembali dihebohkan dengan kabar meninggalnya seorang ibu setelah membunuh 3 anak kandungnya. Seperti dikabarkan viva.co.id, Minggu (13/12/2020), ibu pembunuh ketiga anak kandungnya di Nias Utara, berinsial MT, meninggal dunia di RSUD Ginungsitoli, Sumatera Utara pada Minggu pagi 13 November 2020 sekitar pukul 06:10 WIB. Usai membunuh, wanita berusia 30 tahun itu sempat beberapa kali coba bunuh diri, namun berhasil digagalkan.

Diduga stres karena kondisi ekonomi, MT gelap mata sehingga tega membunuh ketiga anak kandungnya, pembunuhan terjadi di rumahnya di Dusun II Sesa Banua Sibohou, Kecamatan Namohalu Esiwa kabupaten Nias Utara, Provinsi Sumatera Utara. MT sudah diperiksa, dari pemeriksaan awal itu sudah diketahui motifnya membunuh anak-anak, "pelaku melakukan pembunuhan tersebut karena faktor himpitan ekonomi," jelas Yadsen.

Permasalahan ekonomi memang dapat mengakibatkan seorang menjadi gelap mata. Membuat manusia kehilangan rasa kemanusiannnya sehingga mereka tak segan menghabisi nyawa sesamanya termasuk darah dagingnya sendiri. Himpitan ekonomi yang berimbas kepada kemiskinan yang masih kerap kita jumpai di seluruh pelosok negeri agaknya memang membutuhkan penanganan serius. 

Namun karena sistem kapitalistik yang diterapkan saat ini, kebijakan pemerintah pun belum bisa dirasakan secara signifikan dan menciptakan permasalahan yang semakin terasa di Negeri yang berlimpah kekayaan. Karena kesalahan sistemik dalam mengatur kekayaan negara tak elak hal yang sebenarnya bisa bermanfaat bagi rakyat beralih tangan dan berkutat pada segelintir kapitalis. Hal itu semakin menambah dalamnya kesenjangan ekonomi.

Permasalahan ekonomi sesungguhnya hanya bisa dientaskan jika sistem Islam yaitu Khilafah diterapkan kembali. Islam dengan sistem keuangan dan ekonomi khilafah menjalankan pengelolaan kekayaan negeri. Menggunakannya semata-mata hanya untuk kesejahteraan umat. Kesehatan, pendidikan dan kebutuhan pokok lainnya akan menjadi hal yang sangat mudah didapatkan, sehingga tercipta lingkungan hidup yang layak serta kondusif.

Beban ekonomi umat menjadi ringan karena khilafah akan menjamin terbukanya lapangan pekerjaan sehingga setiap laki-laki dapat memenuhi kebutuhan dirinya dan keluarganya dengan mudah. Bagi anak yatim, para janda dan lain sebagainya adalah tanggung jawab negara dalam memenuhi segala kebutuhannnya, Sehingga tidak akan dijumpai kebingungan dan stres diakibatkan memikirkan beban ekonomi, seperti yang marak terjadi.

Islam terbukti secara berabad-abad mampu membawa umat kepada kesejahteraan yang tinggi. Hal itu karena khilafah adalah sistem yang berdasar wahyu Ilahi, kepemimpinannya di dunia akan dipertanggung jawabkan di hadapan Allah Swt kelak di hari akhir. Maka satu-satunya jalan hanya kembali kepada sistem Islam, apabila menginginkan kesejahteraan hakiki. Sudah saatnya kita campakkan sistem selain Islam yang terbukti semakin membawa umat kepada permasalahan hidup, yang semakin menjauhkan umat dari tujuan penciptaannya sesungguhnya. Allahu a'lam bisshowab.[]

Oleh: Murni Ummu Nafeeza

Posting Komentar

0 Komentar