Da Covid Code-19: Tangan Tuhan di Setiap Kejadian

[Seri 1 Membuka Kunci Corona]


  Kian ke kini, wabah Corona atau Covid-19 telah membuka hijab yang selama ini tertutup. Tak dapat dipungkiri, tahun 2020 merupakan titik awal perubahan besar dunia. Tak hanya di Indonesia, tapi juga di seluru dunia. Peristiwa yang mewabah ini tak bisa dipahami dengan sekadar membuat asumsi-asumsi jenaka. Semisal, Corona ini senjata biologi Cina; Corona tak begitu ganas; Corona tak mungkin ke Indonesia; dan lainnya.

  Bagi manusia yang tak meyakini adanya Tuhan, Allah SWT, corona ini hanya peristiwa biasa. Seolah sebuah virus yang tiba-tiba menyebar ke seluruh dunia. Lantas, jika dibuat pertanyaan mendalam, siapakah pencipta Corona? Apakah Corona tiba-tiba ada? Manusia anti-Tuhan pun tampak ketakutan akan datangnya kematian dalam hitungan waktu yang cepat.

  Bagi manusia yang hanya mementingkan materi dan memisahkan agama dari kehidupan, solusinya sering membingungkan. Kepentingan kapital lebih diutamakan, daripada penjagaan nyawa manusia. Kalaulah ekonomi ambuk dan lesu, masih bisa dibangun kembali. Bagaimana dengan orang yang sudah mati? Ke mana nyawa harus dibeli? Tak ayal, publik pun menyaksikan upaya tambal sulam dan penuh dengan kedodoran.

  Ada tiga hal pelajaran yang bisa diambil bagi manusia yang berakal waras dan memiliki iman. Hal terpenting yaitu ada ‘tangan Tuhan’ di balik setiap kejadian. Allah SWT memiliki agenda unik tatkala manusia merasa menjadi tuhan-tuhan gaya baru. 

Pelajaran Pertama: bumi dan seisinya tidak mungkin berjalan teratur kecuali ada Sang Pengatur. Manusia yang memiliki akal terbatas dan tubuh yang ringkih tak mampu mengatur alam ini. Manusia hanyalah makhluk sama seperti bumi, gugusan bintang, dan alam semesta. Jika kejadian yang melanda dunia ini menunjukkan Allah ingin Kemaha Besaran-Nya. Suka atau tidak. Jika manusia bersabar maka akan dapat kebaikan. Sebaliknya, jika manusia ingkar maka keingkarannya itu akan menambahnya kepada jurang kehinaan.

Pelajaran kedua: sering manusia diingatkan untuk kembali kepada jalan kebenaran banyak penolakkan. Diingatkan agar tidak bermaksiat dan mengingkari syariah, malah memperolok-oloknya. Tatkala Corona ini mewabah, manusia kembali sadar akan akhir kehidupan yaitu kematian. Semua seolah lari dari kematian dari corona yang mematikan.

Pelajaran ketiga: para penguasa dunia terbuka kedok aslinya. Ada penguasa yang bertanggung jawab kepada rakyatnya. Ada juga yang setengah hati mengurusi rakyatnya. Rakyat yang biasanya dibebani dan diinstruksi dalam kewajiban-kewajiban seperti membayar pajak, taat UU, dll kini pun menuntut haknya. Hak sebagai rakyat dan kewajiban negara memenuhi hajat hidup rakyatnya. Kondisi pun semakin kacau dalam kehidupan terkait ekonomi, sistem kesehatan, dan kehidupan sosial.

Alhasil, peristiwa ini hendaknya menyadarkan setiap jiwa manusia untuk merasa lemah. Terbatas dan tak bisa hidup bebas semaunya sendiri. Ada Allah Sang Pencipta dan Pengatur Kehidupan ini. Jika Allah saja tak diimani, lantas dengan apa manusia sadar diri? Jika Allah saja tak ditaati aturan dan hukum-Nya, lantas dengan apa manusia mengatur dunia ini penuh berkah?.[]


Oleh Hanif Kristianto (Analis Politik-Media di Pusat Kajian dan Analisis Data)


Posting Komentar

0 Komentar