TintaSiyasi.com -- Direktur Eksekutif Pamong Institute Drs. Wahyudi Al Maroky. M.Si. dalam sistem demokrasi liberal seperti ini memang yang akan menentukan siapa berpasangan dengan siapa adalah oligarki.
"Dalam sistem demokrasi liberal seperti ini memang yang akan menentukan siapa berpasangan dengan siapa adalah oligarki, baik oligarki politik maupun oligarki ekonomi" tuturnya dalam video berjudul Demokrat Kecewa Berat, Anies Cak Imin Siapa Bermain? Di kanal YouTube Bincang Bersama Sahabat Wahyu, Ahad (3/8/2023).
Wahyudi mengatakan, dalam sistem demokrasi sekuler yang sangat liberal memang yang berkuasa bukan rakyat, juga sebenarnya bukan partai, tetapi sebenarnya elit oligarki. Mungkin elit oligarki salah satunya ketua partai.
"Dalam konteks demokrasi sangat mahal ini dua kelompok berpera, nah kita tinggal ngukur sebenarnya yang memasangkan antara Cak Imin dengan Anies siapa? Apakah elit parpol atau ada dibelakangnya ada elit ekonomi atau oligarki ekonomi yang ikut bermain," ulasnya.
Sehingga, kata Wahyudi jika dilihat urutannya siapa yang paling kuat penentuan dalam permainan capres dan cawapres dalam sistem demokrasi yang paling kuat adalah oligarki ekonomi dan oligarki politik. "Lalu kemudian bisa jadi elit-elit tokoh yang lain, elit religi maupun elit organisasi masa atau elit intelektual dan itu berada dibawah semua," imbuhnya.
Lebih lanjut dia mengatakan ada dua kekuatan oligarki yaitu oligarki politik dan ekonomi yang bermain, sehingga bisa memasangkan capres dan cawapres. Sekaligus mengeliminir yang diagung-agungkan bahwa demokrasi sebagai kedaulatan ditangan rakyat itu omong kosong. Karena faktanya sekadar untuk menentukan pasangan capres dan cawapres saja rakyat tidak punya kekuasaan dan kewenangan.
Ia mengatakan oligarki itu segelintir orang, jumlahnya sangat sedikit namun punya pengaruh terhadap kekuasaan dalam konteks politik dan pengaruh ekonomi dalam konteks permodalan. Merekalah yang punya pengaruh kuat dalam demokrasi yang berbiaya politik sangat mahal.
"Saya pikir yang paling kencang nomor dua yang saya sebutkan saya pikir elit parpol pingin juga misalnya ketua partai Demokrat pingin juga untuk disandingkan kan berarti menunjukkan kalaulah Agus Harimuti Yudhoyono (AHY) sebagai ketua parpol yang suaranya cukup banyak tetapi ternyata tidak mampu untuk sekedar mendudukan dirinya sendiri untuk menjadi pasangan dan juga sekaligus menunjukkan bahwa kalau kita lihat elit parpol sangat dekat dengan elit ekonomi atau elit oligarki ekonomi yang punya kekuatan ekonomi," pungkasnya. [] Alfia Purwanti
0 Komentar