Anak-Anak Menjadi Korban di Pulau Rempang, Pengamat: Jelas Menimbulkan Trauma


TintaSiyasi.com -- Menyoroti konflik yang terjadi di Pulau Rempang, Kepulauan Riau hingga anak-anak pun menjadi korban dari peristiwa nahas itu, Pengamat Kebijakan  Publik Ir. Retno Sukmaningrum, M.T mengatakan hal itu jelas menimbulkan trauma bagi anak-anak. 

"Bisa dipastikan anak-anak berlarian ketakutan dikejar dengan tembakan, dan ini jelas akan menimbulkan trauma bagi anak-anak tersebut," tuturnya kepada TintaSiyasi.com pada Jumat, (15 September 2023). 

Ia juga mengungkapkan kesedihannya saat pertama kali mendengar berita tersebut dan membayangkan betapa ketakutannya anak-anak saat peristiwa itu terjadi. 

"Saat mereka tengah belajar di sekolah, tiba-tiba ruang belajar mereka penuh gas air mata yang menimbulkan sesak dan pedih di mata.  Saksi mata yang melihat dan membersamai anak-anak saat itu menyangkal kalau gas air mata tersebut terbawa angin dari tempat lain. Tapi memang sengaja gas air mata disemprotkan ke sekolah, hingga anak-anak berlari lewat pintu belakang sekolah. Padahal, di belakang sekolah adalah hutan. Bahkan, saat mereka sudah keluar dari sekolah, penembakan gas air mata juga dijatuhkan ke hutan," bebernya. 

Ia juga menilai, tindakan yang diambil pihak kepolisian pasca kejadian itu, meski bertujuan memberi trauma healing kepada anak-anak yang menjadi korban, tetap saja hal itu sia-sia, tidak menyelesaikan problem secara substansial. 

"Pasca penyemprotan gas airmata  di Rempang , aparat polisi mendatangi sekolah guna melakukan trauma healing dengan  melakukan interaksi dengan siswa-siswi dengan cara membuat kuis tanya jawab. Kemudian mengajak pelajar untuk melakukan tarian poco poco secara bersama sama dan memberikan buku dan snack kepada siswa siswi. Namun tampaknya yang dilakukan kepolisian ini akan sia-sia. Karena bisa diprediksi bentrokan yang akan mengantarkan trauma akan muncul lagi.  Bahkan kemungkinan lebih besar. Panglima TNI Marsekal Yudo Margono menyampaikan pengarahan untuk mengirimkan pasukan “pemiting” yang besar untuk mengatasi konflik kepentingan di Rempang," ungkapnya.

Karenanya, ia menegaskan, selama sistem yang berlaku masih sistem kapitalis, tidak  ada harapan untuk mewujudkan kehidupan aman dan nyaman bagi anak-anak negeri.

"Hanya satu sistem yang menjamin terwujudnya keamanan dan sejahtera, bukan hanya hari ini, tetapi juga masa depan seluruh warga termasuk anak-anak adalah sistem Islam. Sistem yang datang dari dzat yang Maha Sempurna-Allah SWT. Insya Allah bisyarah Rasulullah sampaikan kehadirannya akan tiba dalam waktu yang dekat," ujarnya.

Proyek Investor

Menurutnya, sistem kapitalisme yang sedang diterapkan di negeri ini, pada hakekatnya dalam pola pembangunannya sebenarnya yang terjadi adalah pola perusakan. 

"Kapitalisme pada kenyataannya lebih mengutamakan membangun infrastruktur ekonomi secara fisik, daripada berinvestasi membangun kekuatan suprastruktur moral yang akan membangun manusia. Oleh karenanya jangan heran di kegiatan pembangunan di era sekarang posisi manusia diabaikan. Pembangunan bandara, ecocity, smart city dan proyek prestise lainnya, dan selalu dijumpai ratusan hektar tanah dan tempat tinggal warga digusur begitu saja," bebernya.

Ia melihat, kasus di Rempang ini hanya salah satu dari sekian banyak proyek pembangunan pemerintah yang digagas investor. Lebih lanjut ia menilai, wajah penguasa hari ini hanya berpikir untung dan rugi dari segi materi, bukan tentang rakyat, terlebih dalam kasus Rempang ini faktanya masyarakat yang tinggal disana sejak 1800an, tetapi dengan mudahnya tersingkir oleh investor yang baru tanda tangan di tahun 2020. 

"Pemerintah hari ini gelap mata karena kebangkrutan negeri ini sudah di depan mata. Hutangnya ratusan triliun dan jika dibagi  dengan seluruh penduduk Indonesia, jatuhnya per kepala menanggung  hutang 28 juta sekian. Itu termasuk bayi-bayi merah yang baru lahir. Kebangkrutan terjadi akibat tidak jelasnya arah pembangunan dan mengacu pada pembangunan materi semata, plus mental makelar/pedagang yang dominan pada penguasa hari ini. Walhasil, dalam setiap kegiatan pembangunan investor selalu dilibatkan dengan dalih guna membuka lapangan kerja seluas-luasnya bagi masyarakat," pungkasnya. []Tenira

Posting Komentar

0 Komentar