Legalitas Pemimpin yang Tidak Shalih Akan Memudahkan Kemaksiatan


TintaSiyasi.com -- Direktur Pamong Institute Drs. Wahyudi Al-Maroky, M.Si. menilai, legalitas pemimpin yang tidak shalih akan memudahkan kemaksiatan. “Dengan legalitas pemimpin yang tidak shalih, tentu akan lebih mudah terjadi kemaksiatan di negeri ini,” ujarnya di acara Fokus: Pemimpin Tidak Harus Shaleh? di kanal YouTube UIY Official, Ahad (14/5/2023).

Menurut Wahyudi, pemimpin negara lain baik itu di Inggris di Prancis, bahkan di Jepang, kalau dia melakukan kesalahan itu bukan hanya mundur bahkan sampai melakukan harakiri (bunuh diri).

“Apalagi kalau di kita sudah punya kesalahan sudah dihukum korupsinya masih maju lagi, itu kan luar biasa, Kenapa itu bisa diterima? Karena itu ada pemakluman. Sehingga peradaban kita menjadi sangat rendah,” tegasnya.

“Kalau kita lihat, apakah dari luar yang ingin negara kita seperti ini, moralnya rusak dengan menggunakan pemimpin-pemimpin yang lahir tidak perlu shalih?,” tanyanya. 

Menurutnya, itu memang bagian penting yang mereka jadi kenyamanan dari pihak-pihak asing maupun luar untuk bisa masuk. Menurutnya, minimal kalau orangnya tidak shalih itu cocok, justru kalau orang shalih diajak bermaksiat susah.

“Ketika pemimpinnya tidak shalih dibolehkan, minimal dimaklumkan, maka ini menjadi peluang besar bagi pihak-pihak asing untuk bisa menguasai negeri ini dengan leluasa. Bahkan, kalaupun terjadi kerusakan moral di negeri ini tentu mereka lebih senang lagi,” ujarnya.

Oleh karen itu, menurut Wahyudi, itu memudahkan mereka untuk menguasai negeri ini, mengambil kekayaan alam di negeri ini dengan lebih gampang, dengan lebih leluasa. Karena menurutnya, para pemimpinnya juga secara moral sudah rusak, sehingga mau diajak berbuat buruk berbuat maksiat sudah biasa saja. 

“Kalau pemimpin yang shalih yang takwa itu kan dia mau berbuat maksiat mikir, karena dia takut kepada Allah dan itu juga negeri ini akan cepat rusak kalau kalau pemimpinya tidak shalih,” ujarnya.

“Kalau pemimpinnya shalih itu kan doanya mustajab dikabulkan oleh Allah. Kalau pemimpinnya tidak shalih, berdoa aja tidak dikabulkan berdoa saja pun tidak mau, atau pun kalau dia berdoa hanya formalitas saja,” tutupnya. [] Munamah

Posting Komentar

0 Komentar