TintaSiyasi.com-- Intekektual Muslim Ir. Nopriadi Hermani, S.T.,.M.Sc.Ph.D.IPM mengungkapkan dampak kerusakan tidak diterapkannya syariat Islam secara kaffah.
"Ada dua dampak kerusakan dari tidak diterapkannya syariat Islam secara kaffah," ungkapnya dalam Liqa Syawal 1444 H, Sabtu (13/05/2023).
Pertama, kerusakan dalam level pribadi atau individu. "Manusia pada hari ini jauh dari kebahagiaan, manusia itu hidup dalam kesempitan. Contoh kasus, betapa sempitnya perasaan orang tua ketika tahu anak-anak di Ponorogo ada ratusan ribu minta dispensasi nikah, di Indramayu empat hingga lima ratus ribu, Jawa Timur, lima belas ribu, artinya di sini terjadi perzinaan," ujarnya.
Ia menjelaskan, penelitian yang dilakukan oleh lembaga Australia kerjasama dengan UGM terkait dengan mental health atau kesehatan mental, anak-anak remaja ada 15,6 juta anak Indonesia itu mengalami gangguan kesehatan mental atau satu dari tiga remaja kita mengalami masalah mental.
Kedua, kerusakan sistem kehidupan yang dibangun dari sistem sekuler. "Sistem yang di gerakkan oleh keserakahan ini memunculkan apa yang disebut dengan pemanasan global, bumi semakin panas, karena manusia itu terus berproduksi, terus mengeksplorasi sumber daya alam, sumber daya energi dan setiap produksi itu menghasilkan sampah salah satunya sampah dibuang ke udara," jelasnya.
Ia menyatakan, akibatnya bumi kita makin panas, suhu permukaan bumi naik sekitar 1,1°C dibandingkan pada masa Renaissance. Kalau tubuh kita suhu naik 1°C saja demam, bumi pun begitu, ketika suhu naik 1,1°C akan terjadi bencana alam.
"Para ilmuwan bingung bagaimana cara mencegah kenaikan yang akan terus naik sampai level 1,5 °C. Kalau sudah 1,5° C bumi tidak bisa didinginkan lagi kutub utara, kutub selatan itu akan mencair. Kutub utara itu kalau mencair tidak bisa dihentikan, itu akan menaikkan permukaan air laut sekitar 7 meter," terangnya.
Ia melanjutkan, Antartika bagian selatan jika mencair bagian baratnya itu akan bertambah kenaikan permukaan air laut 5 meter, bagian timurnya jika mencair akan menaikkan permukaan air laut 50 meter, New York, Amsterdam, Shanghai, apalagi Jakarta tenggelam.
"Agar tidak terjadi kerusakan baik kerusakan yang sifatnya fisik atau non-fisik ini kita harus kembali kepada hukum Allah, kembali kepada ketundukan kita pada hukum Allah," pungkasnya. [] Rina.
0 Komentar