Mengapa Harus Memperjuangkan Khilafah?


TintaSiyasi.com -- Intelektual Muslim Titok Priastomo, M. Ag. menjelaskan mengapa kita harus memperjuangkan khilafah. 

"Kalau mau jadi orang saleh, untuk mengumpulkan pahala jalannya macam-macam, misalkan sedekah yang banyak, itu benar, salat yang sering, benar juga, dan banyak lagi amal saleh untuk menentukan pahala yang bisa kita nikmati di akhirat. Kenapa kita harus ikuti khittah memperjuangkan khilafah?" ujarnya dalam Acara Peringatan Isra Mikraj, Sabtu (18/02/2023). 

Ia mengutip pernyataan dari Imam Nasa'i dalam kitab Al Aqoid, beliau menyatakan, "Kaum Muslim mau tidak mau harus memiliki Imam yang bekerja untuk menerapkan hukum-hukum mereka, menegakkan hak-hak mereka, mengamankan tapal batas mereka, mengerahkan pasukan mereka, dan macam-macam perkara lain yang banyak dalam agama ini yang tidak bisa ditangani oleh individu-individu umat," kutipnya.

"Artinya, kita ini membutuhkan kepemimpinan negara yang sejak awal didesain dan didaulat untuk menjadi penegak syariat Islam, menjadi yang mengamalkan agama Allah ini. Apalagi kalau sekarang negara itu punya konstitusi yang telah diatur kepala negara, kan tidak bisa seenaknya. Ada konstitusi yang mengatur, ada bentuk negara, dan ada sistem yang membatasi kinerja seorang kepala negara. Maka, sejak dustur dan sejak perundang-undangan yang diadopsi semua, itu harus mengakui kedaulatan Allah SWT," terangnya. 

Ia menjelaskan, bagaimana merumuskan, dan kewajiban umat manusia sebagai hamba Allah untuk mengamalkan seluruh hukum yang telah diturunkan Allah, itu harus diakui secara legal formal. Mau tidak mau demikian dan memperjuangkan negara model seperti ini. 

"Maka dari itu, menegakkan khilafah bukan sekadar mengamalkan satu kewajiban dalam Islam yang namanya khilafah. Tetapi, menegakkan khilafah berarti adalah membuat agar seluruh urusan, baik urusan pribadi maupun urusan kemasyarakatan bisa berjalan menurut Islam, karena kita diperintahkan oleh Allah dalam surah Al Baqarah: 208,

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا ادْخُلُوْا فِى السِّلْمِ كَاۤفَّةً ۖوَّلَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِۗ اِنَّهٗ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ

Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan (kaffah) dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan. Sungguh, ia musuh yang nyata bagimu.

Ia melanjutkan, sementara hari ini kita misalnya, menjadi penguasa, menjadi hakim, dan seterusnya, kita ridak bisa mengamalkan hukum Islam itu sesuai dengan tuntutan keimanan kita, karena ada aturan yang mengatur. Padahal, Allah  itu mengharuskan kita hidup sepenuhnya dengan Islam, mengamalkan hukum-hukum secara utuh dan itu tidak bisa dilakukan tanpa khilafah. 

"Dan itu sangat relevan kita lakukan hari ini, maka mau tidak mau, ini adalah suatu perjuangan yang merupakan perkara yang sangat penting yang harus kita realisasikan karena menyangkut bagaimana membentuk peradaban kita, membentuk kehidupan kita agar kembali lagi menjadi kehidupan yang Islami," pungkasnya.[] Rina.

Posting Komentar

0 Komentar