Menjadi Orang Cerdas Bukan Hal Sulit


TintaSiyasi.com -- Konsultan dan Trainer Keluarga Sakinah, Ir. Dedeh Wahidah Achmad membeberkan fakta menjadi orang yang cerdas ketika khilafah mengatur dunia bukanlah hal sulit.

"Dahulu ketika Khilafah Islamiah mengatur dunia, untuk menjadi orang yang cerdas bukan hal yang sulit. Lahirnya generasi-generasi al-kayyis, generasi-generasi yang cerdas bukan hanya harapan kosong," bebernya di YouTube Muslimah Media Center, Rubrik Tsaqafah Islam Segmen Keluarga bertajuk Siapakah Orang yang Cerdas Itu? Ahad (27/11/2022).

Pada masa Islam ditegakkan dalam institusi khilafah islamiyah, ia menilai, untuk taat, untuk menundukkan hawa nafsu itu dipermudah. "Ketakwaan dibina, ajakan untuk taat juga disebarluaskan, bahkan kalau ada pelanggaran juga segera disanksi," katanya.

Ia juga mengungkap di masa Rasulullah SAW, yang di motivasi, dianjurkan, disampaikan oleh Rasulullah dan para sahabat itu adalah ajakan-ajakan untuk menjadi orang cerdas. Pada saat itu yang disampaikan adalah dakwah-dakwah untuk mengingatkan manusia kepada Allah, dakwah yang memotivasi manusia untuk terikat dengan syariat Allah. 

"Dakwah-dakwah yang mengingatkan manusia untuk tidak mengikuti hawa nafsunya," ungkapnya.

Namun sekarang, blak-blakan ustazah Dedeh mengungkap fakta, kesulitan yang luar biasa untuk taat, sehingga sangat sulit untuk menjadi orang yang cerdas. "MasyaAllah," cetusnya.

Bagaimana tidak, ia melanjtkan, dari sisi keyakinan yang ditanamkan adalah sekularisme. Sehingga manusia tidak berpikir bagaimana kehidupan di akhirat, tidak berpikir apakah yang dilakukannya akan berdampak kepada pahala atau dosa. Orang melakukan perbuatan bukan karena Allah ridha atau tidak ridha (murka). Tetapi yang dikedepankan adalah menguntungkan atau tidak.

"Di tengah-tengah kaum Muslim yang menjadi standar adalah kapitalisme, itu yang terjadi sekarang. Sehingga untuk terikat dengan syariat itu begitu sulitnya," terangnya.

Hal itu menurutnya dari sisi individu, dorongannya sudah dorongan kapitalis. Lebih dari itu, dari sisi kehidupan masyarakat dan kehidupan bernegara, untuk menjadi orang yang taat pada syariat dengan sempurna (al-kayyisu) sekarang itu justru dihambat," tegasnya.

Ustazah Dedeh menyebut salah satu yang menjadi penghambat adalah penyebaran pemikiran radikalisme, moderasi agama.

"Orang-orang yang ingin menjadi al-kayyis, secara sempurna dalam ketaatan kepada syariat sekarang ini tidak jarang disebut sebagai radikal, teroris, fundamentalis," terangnya.

Ia juga mengungkap, para pejuang Islam yang ingin hidup sesuai dengan aturan Islam secara sempurna baik dalam kehidupan pribadi, kehidupan keluarga maupun kehidupan bernegara diserang dengan berbagai macam tuduhan. Seperti dianggap orang-orang anti keberagaman, orang-orang radikal. Tuduhan-tuduhan tersebut mampu menjadi penghambat lahirnya Muslim yang cerdas al-kayyis.

"Maka untuk menghadirkan orang-orang yang cerdas dalam kehidupan ini, tidak cukup hanya kita sendiri, tidak cukup hanya diajarkan kepada keluarga kita. Tetapi kita juga harus berupaya bagaimana sistem kapitalisme yang menghalangi terwujudnya al-kayyis itu hancur. Itu hanya bisa terlaksana ketika sistem Islam hadir, ketika khilafah islamiyah hadir," pungkasnya. [] Heni

Posting Komentar

0 Komentar