Tips Sehat Penggunaan Internet untuk Anak

TintaSiyasi.com -- Sobat. Terkadang orang tua merasa bangga jika anaknya yang masih kecil sudah demikian akrab dengan perangkat digital. Saat si kecil begitu serius dengan perangkat digitalnya seperti laptop ataupun smartphone, itu bukan berarti dia sedang berkonsentrasi, melainkan sedang 'dikendalikan'. Tanpa sadar, anak akan mengalami popcorn brain.

Sobat. "Popcorn brain adalah istilah yang digunakan untuk menyebut kondisi otak anak yang terbiasa dengan layar perangkat digital yang senantiasa merespons stimulus kuat hingga otak meletup-letup," jelas psikiater dan praktisi pendidikan anak di Korea Selatan, Yee-Jin Shin dalam buku Mendidik Anak di Era Digital: Kiat Menangkal Efek Buruk Teknologi, dan ditulis detikHealth pada Selasa (21/10/2014).

Sobat. Saluran berita CNN AS pada 23 Juni 2011 lalu menyebut jika anak terbiasa melakukan banyak hal sekaligus di perangkat digitalnya, maka struktur otak cenderung tidak bisa beradaptasi dengan dunia nyata. Akibat penggunaan perangkat digitalnya secara membabi-buta, orientasi otak akan kebal terhadap stimulus yang diberikan.

Sobat. Digital wellbeing bukan hanya sekadar alat, tetapi bagaimana individu bisa bahagia dengan aktivitas digitalnya; bagaimana ia mampu mempergunakan teknologi dengan bijak untuk kesejahterannnya.

Sobat. Penguasaan lingkungan dan hubungan positif dengan orang lain adalah bagian penting dalam membentuk digital wellbeing. Agar bisa mengenal jati diri harus dibangun 5 (lima) Sadar : Sadar Tuhan, Sadar Diri, Sadar Hidup, Sadar Masalah, dan Sadar Bahagia.

Sobat. Berikut ini tips menggunakan internet untuk anak :

Pertama. Orang tua  harus  senantiasa mengikuti perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, tidak boleh gaptek, setidaknya mengetahui perkembangan terbaru. Bila ada perkembangan baru yang tidak dimengerti, bertanyalah atau belajarlah kepada teman-teman yang sudah mahir.

Kedua. Sebaiknya miliki komputer dan akses internet sendiri di rumah, agar anak-anak tidak main ke warnet atau rumah temannya. Mengontrol dan memantau anak di rumah akan jauh lebih mudah daripada memantaunya di luar rumah.

Ketiga. Pantaulah selalu ketika anak-anak saat mereka mengakses internet. Anda perlu mewaspadai anak yang suka mengunci pintu kamarnya, boleh jadi ia sedang menyembunyikan sesuatu.

Keempat. Pasanglah perangkat lunak yang dapat menyaring situs-situs yang tidak baik. Anda bisa mengunduh perangkat lunak ini di internet. Pemerintah saat ini melalui kementerian kominfo memang telah memblokir situs-situs porno di internet, meski tidak 100% efektif. Anak-anak yang kreatif biasanya memiliki cara jitu untuk mengakses kembali situs-situs tersebut.

Kelima. Bila kedapatan mengakses atau mengunduh gambar porno dan sejenisnya, ajaklah anak bicara baik-baik secara empat mata dari hati ke hati untuk meluruskan kekeliruannya.

Keenam. Sesekali periksalah rekan jejak situs-situs mana saja yang pernah dikunjungi anak melalui fasilitas history yang biasanya ada pada setiap browser aplikasi internet.

Ketujuh. Bila memungkinkan, usahakan mengetahui password e-mail  atau alamat jejaring sosial lainnya sehingga Anda sewaktu-waktu dapat mencermati aktivitas anak Anda di dunia maya.  Bersikaplah yang wajar, jangan tunjukkan bahwa Anda mencurigai anak, sebab hal itu akan membuatnya berusaha menyembunyikan perbuatan buruknya.

Kedelapan. Aturlah waktu  mereka berinternet, dan ingatkan mereka agar berhenti bila sudah berjam-jam di depan gadget atau komputer sekarang bisa manfaatkan aplikasi digital wellbeing.

Kesembilan. Tanyakan tanpa bernada interogasi  dan diskusikan mengenai hal-hal yang mereka sukai di internet. Ini berfungsi untuk menggali kecenderungan mereka dalam berinternet sehingga Anda akan mendapatkan gambaran mengenai aktivitas mereka di internet.

Kesepuluh. Ingatkan mereka untuk tidak mengumbar data pribadi seperti alamat rumah dan nomor telepon secara terbuka karena ini dapat memancing tindak kejahatan yang akan merugikan diri sendiri dan keluarga.

Kesebelas. Jangan menampilkan foto-foto pribadi, apalagi foto close up dengan pose yang provokatif atau vulgar. Para pelaku pedofilli biasanya menjadikan internet sebagai sarana mencari mangsa.

Keduabelas. Ingatkan juga  agar mereka tidak membuat janji bertemu dengan orang yang hanya dikenal lewat media sosial. Jika ada yang mengajak, hendaknya mereka mendiskusikan dulu dengan orang tua dan mengajak teman.

Ketigabelas. Ajarkan mereka untuk memiliki keterampilan  berinternet  atau keterampilan komputer lainnya yang bermanfaat. Misalnya membuat blog atau website yang berisi materi-materi yang positif. Dorong mereka untuk membuat  tulisan karena menulis itu sangat bermanfaat bagi kecerdasan mereka.

Sobat. Oleh karena itu kami SAE Communication  merancang kegiatan liburan sekolah yang penuh berkah, edukatif dan Inspiratif bagi tumbuh kembang anak-anak untuk membangun mental juara  dengan tajuk Kegiatan “ SAE Young Camp 2022”. Tanggal 23-25 Desember 2022 di kota wisata Trawas Jawa Timur di Lereng Gunung Penanggungan yang Indah. Segera kontak kami Bu Aini wa.me/6281332061392 atau Mas Irham wa.me/628971780037. []


Oleh: Dr. Nasrul Syarif, M.Si.
Wakil Ketua Komnas Pendidikan Jawa Timur, Penggerak Literasi Digital Nasional


Posting Komentar

0 Komentar