Mengapa Komunisme Selalu Memusuhi Islam?


TintaSiyasi.com -- Kehidupan berbangsa dan bernegara tidak akan pernah bisa dihindarkan dari benturan ideologi, baik kapitalisme, komunisme maupun Islam. Kontestasi ideologi bersifat abadi selama kehidupan ini masih ada. Karena itu umat Islam harus terus berdiri tegak menjaga dan memperjuangkan ideologi Islam dan terus melawan ideologi komunisme dan kapitalisme. Menyelamatkan Indonesia dan dunia dari kejahatan ideologi komunisme dan kapitalisme adalah bentuk jihad peradaban abad ini. 

Komunisme adalah ideologi anti Tuhan yang melahirkan kepemimpinan diktator sadis tak berperikemanusiaan. Komunisme (bahasa Latin: communis, bahasa Inggris: common, universal) adalah ideologi yang berkenaan dengan filosofi, politik, sosial, dan ekonomi yang tujuan utamanya terciptanya masyarakat komunis dengan aturan sosial ekonomi berdasarkan kepemilikan bersama alat produksi dan tidak adanya kelas sosial, uang, dan negara. Kaum ateis sesungguhnya telah diperbudak oleh nafsu setan yang selalu ingin balas dendam kepada orang-orang beragama, utamanya kaum muslim. Itulah mengapa selamanya komunisme akan terus memusuhi Islam. 

Asas materialisme menjadikan ideologi komunisme menjadikan eksploitasi atas manusia sebagai sarapan paginya. Kepemimpinan diktator menjadikan pemimpin yang absolut seolah dirinya tuhan yang bisa berbuat semaunya. Materialisme inilah yang kemudian melahirkan paham ateisme. Islam itu percaya Tuhan dan mengakui hukum-Nya, sementara komunisme tak percaya Tuhan dan tentu tidak percaya hukum-Nya. Inilah perang abadi, perang ideologi. 

Joseph Vissarionovich Jugashvili, yang dikenal dengan nama  Stalin, sebagai mentor kekejaman PKI pimpinan Moeso adalah seorang ateis yang oleh teman sepenjaranya disebut sebagai manusia baja yang benar-benar memiliki prinsip yang teguh, licik, dan kejam. Sejak ditinggal mati istri, Stalin berubah menjadi dingin, sarkastis, penuh curiga, dendam, dan kejam. 

Sekadar untuk mendapatkan dana dan senjata untuk kaum Bolsyewik, Stalin memimpin kelompok-kelompok gerilya melemparkan bom, menyerang polisi, merampok bank, kantor pos, dan gudang-gudang senjata. Dengan ringan dia mengatakan “betapa indahnya menusukkan pisau ke tubuh Ttrosky (lawan politiknya), lantas pulang menggoyang-goyangkan kaki lantas tidur pulas.”

Ideologi komunisme jelas bertentangan dengan prinsip-prinsip  Islam. Komunisme tidak mengenal standar halal dan haram dalam menjalankan ekonomi dan bisnisnya. Yang terpenting adalah memberikan manfaat berupa keuntungan materi belaka. Sebab basis kedua sistem ini adalah materialisme. Kapitalisme yang berasal dari ideologi sekulerisme berusaha menjauhkan nilai-nilai agama, sedangkan komunisme sejak awal anti agama. Stalin pernah berucap, “Sebenarnya Tuhan itu tidak ada“ (Jules Archer,  1986 : 28). 

Konsep kebahagiaan ideologi transnasional komunisme ini adalah tercapainya kebutuhan materi seseorang. Tesis ini sudah lama terbantahkan, sebab faktanya materi tidak berhubungan dengan kebahagiaan seseorang, melainkan hanya kesenangan sesaat. Di Barat sendiri pemahaman ini mulai usang dan mereka kini mengejar apa yang mereka sebut sebagai spiritualisme, karena materialisme tak terbukti membahagiakan. 

Dari paradigma ini, maka paham komunisme adalah sesat dan menyesatkan. Adapun prinsip komunisme adalah pemerataan dengan cara otoriterisme, semua sumber daya alam dikuasai oleh negara yang diwakili oleh seorang diktator. Dalam alam komunisme, rakyat juga dibuat sengsara dan penuh tekanan. 

Satu hal yang tidak mungkin dipungkiri adalah bahwa setiap bangsa memiliki visi bagi kesejahteraan rakyatnya, meski kadang hanya sekedar retorika politik. Instrumen fundamental yang digunakan untuk merealisasikan cita-cita kebangsaan suatu negara adalah nilai-nilai ideologis yang diyakini. Ideologi negara adalah seperangkat paham dan keyakinan yang melahirkan sistem aturan  bagi kehidupan rakyatnya. Itulah mengapa hanya ada tiga ideologi yang bisa mewakili paradigma tersebut, yakni Islam, komunisme, dan kapitalisme. 

Perbedaan yang fundamental antar ideologi negara akan memunculkan berbagai benturan ideologis yang tidak mungkin disatukan. Antara Islam dan komunisme tidak mungkin disatukan, kapitalisme dengan komunisme juga demikian, apalagi Islam dan kapitalisme. Jika hari ini ada yang mengatakan bahwa China telah mengawinkan antara komunisme dan ateisme, maka tidak selamanya benar. Namun yang pasti Amerika kapitalisme dan China komunisme terus saling berlawanan. Jikapun bisa dikawinkan, itu hanya karena keduanya sama-sama ideologi setan.   

Sudah menjadi sunnatullah yang haq dan yang batil tidak bisa disatukan. Allah menegaskan larang mencampur aduk kebenaran Islam dan kebatilan dalam surat Al Baqarah ayat 42, “Dan janganlah kamu campur adukkan yang hak dengan yang bathil dan janganlah kamu sembunyikan yang hak itu, sedang kamu mengetahui.

Sistem komunisme seolah berpihak kepada rakyat miskin dan menentang kaum kapitalis atau borjuis. Namun di sisi lain, istilah kesejahteraan dimaknai oleh komunisme sebagai tercapinya materi semata. Bahkan ideologi ini mengabaikan sama sekali peran Tuhan dengan tidak mempercayai adanya Tuhan. Nilai keyakinan komunisme inilah yang telah melahirkan pemerintahan diktator, karena pemimpinnya menganggap dirinya sebagai tuhan. Akibatnya, bukan kesejahteraan yang didapatkan rakyat, melainkan kenestapaan dan kesengsaraan  lahir batin.  

Berbeda dengan prinsip Islam yang mengedepankan konsep keberkahan dan pemberdayaan dalam sistem ekonominya. Dengan prinsip halal dan haram, distribusi zakat, membedakan kekayaan milik umum, pribadi dan negara, mengutamakan distribusi dibanding produksi, serta dikelola oleh pelaku ekonomi yang jujur, amanah dan profesional menjadikan sistem ekonomi Islam lebih adil, mensejahterakan dan menumbuhkan keberkahan dari Allah. 

Karena itu umat Muslim adalah  para pejuang ideologi Islam, bukan komunisme atau kapitalisme. Ideologi Islam adalah ideologi terbaik dari Allah pencipta alam semesta. Sementara kapitalisme dan komunisme adalah ideologi setan yang harus disingkirkan dari muka bumi. Mari selamatkan Indonesia dan dunia dari ideologi komunisme dan kapitalisme. 

Perjuangan menegakkan ideologi Islam adalah perjuangan terberat abad ini. Hanya para pejuang tangguh yang berani dan istiqamah memperjuangkan ideologi Islam, meskipun selamanya akan dimusuhi oleh komunisme maupun kapitalisme.  Semoga pejuang itu adalah kita. []


Oleh: Dr. Ahmad Sastra
Ketua Forum Doktor Muslim Peduli Bangsa

Posting Komentar

0 Komentar