Rasulullah SAW Adalah Sosok yang Penuh Keberkahan


TintaSiyasi.com -- Sobat. Beliau adalah sosok yang diberkahi di setiap zaman dan tempat. Allah SWT telah melimpahkan keberkahan kepada Nabi Muhammad SAW yang tidak Dia limpahkan kepada siapa pun di alam semesta, baik golongan awal maupun akhir. Allah SWT telah  mengaruniakan berkah pada dirinya, bersamanya, darinya, dan kepadanya. Seolah berkah muncul  bersama kelahirannya, serta tersebar setelah beliau diutus.

Sobat. Rasulullah SAW adalah sosok yang bila mengucapkan satu kata, niscaya Allah SWT akan menurunkan keberkahan pada kata tersebut. Dengan keberkahan tersebut, tersusunlah karya-karya tulis dalam bentuk berbagai buku, tinta-tinta pun tergoreskan, dan mimbar-mimbar menjadi bersinar.

Sobat. Rasulullah adalah sosok yang diberkahi yang telah membimbing manusia untuk menyembah Allah SWT. Beliau telah menebar dakwah kepada jiwa-jiwa manusia hingga  mereka bersinar di atas cahaya petunjuknya. Beliau bangkitkan kesadaran ruh-ruh manusia hingga meraih cahaya. Beliau tebarkan dakwah kepada suatu generasi  hingga mereka bangkit meraih kemuliaan. Beliau diutus kepada suatu umat untuk mengajak mereka berlomba menuju kebahagiaan.

Sobat. Risalah yang dibawa oleh Rasulullah SAW penuh keberkahan. Dengan risalah tersebut, ribuan juta orang memperoleh hidayah atau dalam bahasa terkini milyaran orang. Di antara mereka ada para ulama, para hakim, para faqih, para ahli tafsir, kaum cerdik cendekia dan para mufti. Dari generasi ke generasi dan masa ke masa. Dengan risalah tersebut, Allah SWT telah menghidupkan hati yang mati, memperlihatkan mata yang buta, serta memperdengarkan telinga yang tuli.

Sobat. Kitab suci yang dibawa oleh Rasulullah SAW penuh keberkahan. Membaca Al-Qur'an diberkahi, mentadabburinya diberkahi, mengamalkannya diberkahi, dan mendakwahkannya diberkahi. Diantara keberkahan Al-Qur'an bagi orang yang membacanya dengan tadabur adalah akan memperoleh kebenaran dalam berpendapat, cahaya dalam jiwa, ketenangan dalam hati, kelapangan dalam dada,keberkahan dalam kondisi dan harta, serta keistiqamahan dalam urusan dunia dan akhirat.

كِتَٰبٌ أَنزَلۡنَٰهُ إِلَيۡكَ مُبَٰرَكٞ لِّيَدَّبَّرُوٓاْ ءَايَٰتِهِۦ وَلِيَتَذَكَّرَ أُوْلُواْ ٱلۡأَلۡبَٰبِ (٢٩)

Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran” (QS. Shad (38) : 29).

Sobat. Allah menjelaskan bahwa Dia telah menurunkan Al-Qur'an kepada Rasulullah SAW dan para pengikutnya. Al-Qur'an itu adalah kitab yang sempurna mengandung bimbingan yang sangat bermanfaat kepada umat manusia. Bimbingan itu menuntun manusia agar hidup sejahtera di dunia dan berbahagia di akhirat. 

Sobat. Dengan merenungkan isinya, manusia akan menemukan cara-cara mengatur kemaslahatan hidup di dunia. Tamsil ibarat dan kisah dari umat terdahulu menjadi pelajaran dalam menempuh tujuan hidup mereka dan menjauhi rintangan dan hambatan yang menghalangi pencapaian tujuan hidup. Al-Qur'an itu diturunkan dengan maksud agar direnungkan kandungan isinya, kemudian dipahami dengan pengertian yang benar, lalu diamalkan sebagaimana mestinya. 

Pengertian yang benar diperoleh dengan jalan mengikuti petunjuk-petunjuk rasul, dengan dibantu ilmu pengetahuan yang dimiliki, baik yang berhubungan dengan bahasa ataupun perkembangan masyarakat. Begitu pula dalam mendalami petunjuk-petunjuk yang terdapat dalam kitab itu, hendaknya dilandasi tuntunan rasul serta berusaha untuk menyemarakkan pengalamannya dengan ilmu pengetahuan hasil pengalaman dan pemikiran mereka.

Al-hasan al-Bashri menjelaskan pengertian ayat ini dengan mengatakan, "Banyak hamba Allah dan anak-anak yang tidak mengerti makna Al-Qur'an, walaupun telah membacanya di luar kepala. Mereka ini hafal betul hingga tak satu pun huruf yang ketinggalan. Namun mereka mengabaikan ketentuan-ketentuan Al-Qur'an itu hingga salah seorang di antara mereka mengatakan, "Demi Allah saya telah membaca Al-Qur'an, hingga tak satu huruf pun yang kulewatkan." Sebenarnya orang yang seperti itu telah melewatkan Al-Qur'an seluruhnya, karena pengaruh Al-Qur'an tidak tampak pada dirinya, baik pada budi pekerti maupun pada perbuatannya. Demi Allah, apa gunanya ia menghafal setiap hurufnya, selama mereka mengabaikan ketentuan-ketentuan Allah. Mereka itu bukan ahli hikmat dan ahli pemberi pengajaran. Semoga Allah tidak memperbanyak jumlah orang yang seperti itu."

Sobat. Ibnu Mas'ud mengatakan: Orang-orang di antara kami apabila belajar sepuluh ayat Al-Qur'an, mereka tidak pindah ke ayat lain, sampai memahami kandungan sepuluh ayat tersebut dan mengamalkan isinya (Riwayat Ahmad).

Sobat. Umur Nabi Muhammad SAW diberkahi. Allah SWT telah memberkahi umurnya, hari-harinya, dan malam-malamnya. Beliau menyiarkan risalahnya selama 23 tahun saja, melaksanakan amanah, mengajarkan Al-Qur'an, menyebarkan sunnah, menghilangkan kekafiran, menegakkan keadilan, mendirikan peradaban terbesar yang dikenal oleh umat manusia, dan memenuhi dunia dengan ilmu. Dengannya Allah SWT melimpahkan hidayah kepada umat manusia, serta mengeluarkan mereka dari kegelapan menuju cahaya.

Sobat. Beliau baginda Rasulullah SAW adalah satu-satunya yang layak diambil keberkahannya. Siapa yang tidak berkesempatan mengambil keberkahan  dari bekas-bekas Nabi SAW berupa pakaian, air wudhu, rambut, atau lainnya maka dia bisa mengambil  keberkahan dari hal yang lebih agung yaitu Al-Qur'an dan As-Sunnah. Seseungguhnya wahyu  merupakan keberkahan  yang paling besar  dan rahmat yang paling mulia. Padanya terdapat keselamatan dan kemenangan yang agung, serta derajat  yang luhur di akhirat di sisi Allah SWT.

Intinya sobat, adalah jangan sekedar mencari-cari barang peninggalan, tetapi berinteraksilah  dengan surat-surat Al-Qur'an, berpegang pada ajaran Rasulullah SAW juga bukan sekadar mengusap situs peninggalan, tetapi mempelajari sejarah hidup dan ajarannya, selama malam dan siang masih silih berganti.

لَّقَدۡ كَانَ لَكُمۡ فِي رَسُولِ ٱللَّهِ أُسۡوَةٌ حَسَنَةٞ لِّمَن كَانَ يَرۡجُواْ ٱللَّهَ وَٱلۡيَوۡمَ ٱلۡأٓخِرَ وَذَكَرَ ٱللَّهَ كَثِيرٗا  (٢١)

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah” (QS. Al-Ahzab (33) : 21).

Sobat. Rasulullah adalah teladan bagi manusia dalam segala hal, termasuk di medan perang. Sungguh, telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu dalam semua ucapan dan perilakunya, baik pada masa damai maupun perang. Namun, keteladan itu hanya berlaku bagi orang yang hanya mengharap rahmat Allah, tidak berharap dunia, dan berharap hari Kiamat sebagai hari pembalasan; dan berlaku pula bagi orang yang banyak mengingat Allah karena dengan begitu seseorang bisa kuat meneladani beliau. 

Sobat. Salah satu keteladanan Rasulullah adalah tidak gentar berhadapan dengan musuh. Inilah yang seharusnya diteladani oleh orang-orang mukmin pada perang Khandak. Dan ketika orang-orang mukmin melihat golongan-golongan Yahudi Bani Quraizah dan kafir Makkah yang bersekutu itu, mereka berkata, “Inilah yang dijanjikan Allah dan Rasul-Nya kepada kita. Kita akan memperoleh kemenangan setelah kekalahan kita pada perang Uhud.” Dan benarlah janji Allah dan Rasul-Nya. Dan keadaan yang demikian sulit dan berat itu justru menambah keimanan dan keislaman mereka.

Sobat. Sesungguhnya warisan Rasulullah Muhammad SAW  berupa ilmu syariatlah yang akan menyelamatkan pemiliknya selama dia mengikutinya dan berada di bawah naungan cahayanya. []


Oleh: Dr. Nasrul Syarif, M.Si.
CEO Educoach, Penulis Buku Goreskan Tinta Emas, Dosen Pascasarjana IAI Tribakti Lirboyo, Wakil Ketua Komnas Pendidikan Jawa Timur

Posting Komentar

0 Komentar