Berjuanglah, Masalah Pasti Berakhir


TintaSiyasi.com -- Sobat. Tidak ada seorangpun di dunia ini yang terlepas dari permasalahan. Sobat. Katakanlah kepada mata jika air mata ini jatuh, sesungguhnya Allah lebih besar daripada kesedihan dan kegelisahanku. Sobat. Katakanlah kepada nurani jika masalah bertambah besar, sesungguhnya Allah pemilik hati memeliharaku dengan kelembutan-Nya. Sobat. Katakanlah kepada asa yang makin membesar dalam hati, sesungguhnya solusi dari Allah akan datang dan menolongku.

Allah SWT berfirman :

وَلَنَبۡلُوَنَّكُم بِشَيۡءٖ مِّنَ ٱلۡخَوۡفِ وَٱلۡجُوعِ وَنَقۡصٖ مِّنَ ٱلۡأَمۡوَٰلِ وَٱلۡأَنفُسِ وَٱلثَّمَرَٰتِۗ وَبَشِّرِ ٱلصَّٰبِرِينَ (١٥٥)

Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar“ (QS. Al-Baqarah (2) : 155).

Sobat. Allah akan menguji kaum Muslim dengan berbagai ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan (bahan makanan). Dengan ujian ini, kaum Muslim menjadi umat yang kuat mentalnya, kukuh keyakinannya, tabah jiwanya, dan tahan menghadapi ujian dan cobaan. Mereka akan mendapat predikat sabar, dan merekalah orang-orang yang mendapat kabar gembira dari Allah.

Sobat. Kita mencari sumber kesuksesan dalam kehidupan yang selalu silih berganti antara kebahagiaan dan kesedihan, kekayaan dan kemiskinan, kesejahteraan dan kesulitan hidup, keamanan dan ketakutan, pertolongandan penyerangan, serta kesuksesan dan kegagalan. Sampai pada semua itu kita memerlukan jalan keluar yang tepat, yaitu kunci emas untuk menguraikan permasalahan tersebut.

فَإِنَّ مَعَ ٱلۡعُسۡرِ يُسۡرًا إِنَّ مَعَ ٱلۡعُسۡرِ يُسۡرٗا (٥)- (٦)

Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah (94) : 5-6).

Sobat. Dalam ayat ini, Allah mengungkapkan bahwa sesungguhnya di dalam setiap kesempitan, terdapat kelapangan, dan di dalam setiap kekurangan sarana untuk mencapai suatu keinginan, terdapat pula jalan keluar. Namun demikian, dalam usaha untuk meraih sesuatu itu harus tetap berpegang pada kesabaran dan tawakal kepada Allah. Ini adalah sifat Nabi SAW, baik sebelum beliau diangkat menjadi rasul maupun sesudahnya, ketika beliau terdesak menghadapi tantangan kaumnya.

Sobat. Walaupun demikian, beliau tidak pernah gelisah dan tidak pula mengubah tujuan, tetapi beliau bersabar menghadapi kejahatan kaumnya dan terus menjalankan dakwah sambil berserah diri dengan tawakal kepada Allah dan mengharap pahala daripada-Nya. 

Begitulah keadaan Nabi SAW sejak permulaan dakwahnya. Pada akhirnya, Allah memberikan kepadanya pendukung-pendukung yang mencintai beliau sepenuh hati dan bertekad untuk menjaga diri pribadi beliau dan agama yang dibawanya. Mereka yakin bahwa hidup mereka tidak akan sempurna kecuali dengan menghancurleburkan segala sendi kemusyrikan dan kekufuran. Lalu mereka bersedia menebus pahala dan nikmat yang disediakan di sisi Allah bagi orang-orang yang berjihad pada jalan-Nya dengan jiwa, harta, dan semua yang mereka miliki. Dengan demikian, mereka sanggup menghancurkan kubu-kubu pertahanan raja-raja Persi dan Romawi.

Ayat tersebut seakan-akan menyatakan bahwa bila keadaan telah terlalu gawat, maka dengan sendirinya kita ingin keluar dengan selamat dari kesusahan tersebut dengan melalui segala jalan yang dapat ditempuh, sambil bertawakal kepada Allah. Dengan demikian, kemenangan bisa tercapai walau bagaimanapun hebatnya rintangan dan cobaan yang dihadapi.

Dengan ini pula, Allah memberitahukan kepada Nabi Muhammad bahwa keadaannya akan berubah dari miskin menjadi kaya, dari tidak mempunyai teman sampai mempunyai saudara yang banyak dan dari kebencian kaumnya kepada kecintaan yang tidak ada taranya.

Sobat. Ayat 6-nya adalah ulangan ayat sebelumnya untuk menguatkan arti yang terkandung dalam ayat yang terdahulu. Bila kesulitan itu dihadapi dengan tekad yang sungguh-sungguh dan berusaha dengan sekuat tenaga dan pikiran untuk melepaskan diri darinya, tekun dan sabar serta tidak mengeluh atas kelambatan datangnya kemudahan, pasti kemudahan itu akan tiba.

Sobat. Meyakini bahwa setiap permasalahan pasti memiliki solusi dengan izin Allah SWT. Biasakanlah diri dan anggaplah permasalahan apa pun yang menghampirimu sebagai sesuatu yang kecil. Kamu jangan membesar-besarkan permasalahan itu dan jangan takut sampai mudah bagimu untuk berdamai dengan permasalahan, menguasainya, serta mencari solusi dengan mudah dan sukses.

Sobat. Penolong yang terkuat dan teragung dalam menyelesaikan masalah adalah Iman kepada Allah SWT, bertawakal, dan menyerahkan permasalahan kepada-Nya. Oleh karena itu berbaik sangkalah, angkatlah curahan perasaanmu, perlihatkanlah keadaanmu kepada-Nya.

Bacalah Ayat ini :

ٱلَّذِينَ قَالَ لَهُمُ ٱلنَّاسُ إِنَّ ٱلنَّاسَ قَدۡ جَمَعُواْ لَكُمۡ فَٱخۡشَوۡهُمۡ فَزَادَهُمۡ إِيمَٰنٗا وَقَالُواْ حَسۡبُنَا ٱللَّهُ وَنِعۡمَ ٱلۡوَكِيلُ فَٱنقَلَبُواْ بِنِعۡمَةٖ مِّنَ ٱللَّهِ وَفَضۡلٖ لَّمۡ يَمۡسَسۡهُمۡ سُوٓءٞ وَٱتَّبَعُواْ رِضۡوَٰنَ ٱللَّهِۗ وَٱللَّهُ ذُو فَضۡلٍ عَظِيمٍ (١٧٣)- (١٧٤)

(Yaitu) orang-orang (yang mentaati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan: "Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka", maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab: "Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung".Maka mereka kembali dengan nikmat dan karunia (yang besar) dari Allah, mereka tidak mendapat bencana apa-apa, mereka mengikuti keridhaan Allah. Dan Allah mempunyai karunia yang besar (QS. Ali Imran (3) : 173-174 ).

Sobat. Turunnya ayat ini berhubungan dengan Abu Sufyan panglima perang kaum musyrikin Mekah dan tentaranya, yang sudah kembali dari Perang Uhud. Mereka setelah sampai di suatu tempat bernama Ruha, mereka menyesal dan bermaksud akan kembali lagi untuk melanjutkan perang. Berita ini sampai kepada Rasulullah, maka beliau memanggil kembali pasukan Muslimin untuk menghadapi Abu Sufyan dan tentaranya. Kata Rasulullah SAW, "Jangan ada yang ikut perang hari ini kecuali mereka yang telah ikut kemarin", sedang tentara Islam pada waktu itu telah banyak yang luka-luka. Tapi akhirnya Allah SWT menurunkan rasa takut pada hati kaum musyrikin dan selanjutnya mereka pulang kembali.

Sobat. Para mujahidin ditakut-takuti oleh sebagian musuh (munafik), dengan menyatakan bahwa musuh telah menghimpun kekuatan baru guna menghadapi mereka. Tetapi para mujahidin tidak merasa gentar karena berita itu, bahkan bertambah imannya dan bertambah tinggi semangatnya untuk menghadapi musuh Allah itu dengan ucapan, "Allah tetap akan melindungi kami dan kepada Allah kami bertawakal".

Dengan keimanan dan tekad yang kuat itu akhirnya mereka dapat ke Madinah. Abu Sufyan dan tentaranya tidak jadi melakukan serangan terhadap mereka. Mereka sama sekali tidak mengalami panderitaan dan mereka tetap dalam keridhaan Allah.

Sobat. Bermunajat kepada Allah SWT serta meminta pertolongan Allah dengan jalan bersabar dan melaksanakan shalat (baca QS Al-Baqarah (2): 45). Sobat. Dengan sabar terbukalah segala kunci, terangkatlah semua beban, dan menjadi lapang hati. Dengan sholat, sirnalah kegelapan, terurailah permasalahan, dan mendapat ridha Allah SWT – Penguasa langit dan bumi. []


Oleh: Dr. Nasrul Syarif, M.Si.
CEO Educoach, Penulis Buku Gizi Spiritual, Dosen Pascasarjana IAI Tribakti Lirboyo, Wakil Ketua Komnas Pendidikan Jawa Timur

Posting Komentar

0 Komentar