Ancaman Allah bagi Orang yang Berpaling dari-Nya

TintaSiyasi.com -- Sobat. Takut  terhadap kebesaran dan hisab Allah  mengajak kita  terus-menerus  beramal dan menuntut ilmu, demi mendapat derajat kedekatan-Nya. Takut adalah cemeti  Allah untuk meluruskan  orang-orang yang menjauh dari pintu-Nya. Siapa  yang takut  berdiri di hadapan Tuhannya kelak, pada hari pertanggungjawaban, pasti akan berupaya keras  mencegah diri dari melampiaskan  hawa nafsunya, juga terus  berusaha kembali  dari ketersesatan.

Allah SWT Berfirman :

وَمَنۡ أَعۡرَضَ عَن ذِكۡرِي فَإِنَّ لَهُۥ مَعِيشَةٗ ضَنكٗا وَنَحۡشُرُهُۥ يَوۡمَ ٱلۡقِيَٰمَةِ أَعۡمَىٰ قَالَ رَبِّ لِمَ حَشَرۡتَنِيٓ أَعۡمَىٰ وَقَدۡ كُنتُ بَصِيرٗا (١٢٤)-  (١٢٥)

“Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta". Berkatalah ia: "Ya Tuhanku, mengapa Engkau menghimpunkan aku dalam keadaan buta, padahal aku dahulunya adalah seorang yang melihat?" (QS. Thaha: 124-125).

Sobat. Allah menerangkan bahwa orang-orang yang berpaling dari ajaran Al-Qur'an tidak mengindahkannya dan menentang petunjuk-petunjuk yang terdapat di dalamnya maka sebagai hukumannya dia akan selalu hidup dalam kesempitan dan kesulitan. 

Dia akan selalu bimbang dan gelisah walaupun dia memiliki kekayaan, pangkat, dan kedudukan karena selalu diganggu oleh pikiran dan khayalan yang bukan-bukan mengenai kekayaan dan kedudukannya itu. Dia akan selalu dibayangi oleh momok kehilangan kesenangan yang telah dicapainya, sehingga ia melakukan tindakan-tindakan yang menimbulkan kebencian dan kerugian dalam masyarakatnya. 

Kemudian di akhirat nanti ia akan dikumpulkan Allah bersama manusia lain dalam keadaan buta mata hatinya. Sebagaimana dia di dunia selalu menolak petunjuk-petunjuk Allah yang terang benderang dan memicingkan matanya agar petunjuk itu jangan terlihat olehnya sehingga ia berlarut-larut dalam kesesatan, demikian pula di akhirat ia tidak dapat melihat suatu alasan pun untuk membela dirinya dari ketetapan Allah yang Mahaadil. 

Sebagian ahli tafsir mengatakan bahwa orang yang berpaling dari ajaran Allah itu memang menjadi buta panca indera tidak melihat suatu apapun sebagai tambahan siksaan atasnya. Seseorang yang buta di kala terjadi huru-hara dan melapetaka akan lebih kalang-kabut pikirannya karena tidak tahu apa yang akan dibuat dan tidak tentu arah yang akan dituju untuk menyelamatkan dirinya karena tidak melihat dari mana datangnya bahaya yang mengancam. Tetapi sesudah itu matanya akan menjadi terang kembali karena melihat sendiri buku catatan amalnya dan bagaimana hebat dan dahsyatnya siksaan neraka sebagaimana tersebut dalam ayat:

Dan orang yang berdosa melihat neraka, lalu mereka menduga, bahwa mereka akan jatuh ke dalamnya, dan mereka tidak menemukan tempat berpaling darinya (al-Kahf/18: 53).

Sobat. Orang-orang yang kafir itu akan bertanya kepada Allah mengapa Engkau jadikan aku buta sedang mataku dahulu terang dapat melihat. Allah menjawab, rasul membawa petunjuk-petunjuk-Nya dia berpaling darinya seakan-akan matanya telah buta dan seakan-akan ia telah melupakannya karena tidak mengindahkan dan memperhatikannya. 

Oleh sebab itu Allah jadikan mata hatinya buta pada hari Kiamat sehingga engkau tidak dapat mengemukakan suatu alasan untuk membela dirimu dari azab yang telah disediakan baginya sebagai balasan atas kebutaan mereka selama di dunia.

Sobat. Diriwayatkan  ketika Rasulullah SAW  berdiri mengerjakan  shalat  pada malam hari , terdengar tetesan air mata beliau  yang seperti suara hujan. Ketika dirasa  embusan  angin berubah, wajah beliau pun berubah. Tampak  beliau berbolak-balik keluar masuk rumah, khawatir umatnya ditimpa azab Allah. Rasulullah SAW bersabda, “Setiap kali Jibril mendatangiku, dia gemetar karena takut terhadap Tuhan yang Maha memaksa”.

Dalam hadis sahih disebutkan, Rasulullah SAW bersabda, “Orang yang menangis karena takut kepada Allah  tidak akan masuk neraka hingga susu masuk  ke  ambingnya”.  Dalam riwayat lain Rasulullah bersabda, “Mata yang dipejamkan dari memandang  hal-hal yang diharamkan  Allah  tidak akan masuk neraka. Mata yang menangis  karena takut kepada Allah tidak  akan masuk neraka”. []


Oleh: Dr. Nasrul Syarif, M.Si.
CEO Educoach, Penulis Buku Goreskan Tinta Emas, Dosen Pascasarjana IAI Tribakti Lirboyo, Wakil Ketua Komnas Pendidikan Jawa Timur

Posting Komentar

0 Komentar