Saat Kekuasaan Berakhir, Hendak Dikenang sebagai Apa?


TintaSiyais.com -- Kekuasaan di dunia adalah fatamorgana
Tak layak untuk diperebutkannya
Apalagi sampai menghalalkan segala cara
Bahkan tak jarang harus menelan nyawa manusia

Untuk apa manusia berebut kuasa
Untuk apa mereka berburu tahta
Jika ujungnya hanya menyisakan luka
Jika akhirnya hanya mewariskan sengsara

Apalah maknanya, jika kuasa hanya berujung harta
Kuasa hanya dijadikan bancakan nafsu rakusnya
Mulut berbusa menebar tipu daya
Asal harta dan tahta tetap dalam kuasanya

Kekuasaan di tangan penjahat hanya melahirkan kemurkaan
Hari-harinya hanya menebar kezaliman dan kemungkaran
Rakyat yang konon hendak dibela hanya jadi sapi perahan
Rakyat muak dan berharap segera tiba ajal kehancuran

Sungguh, kekuasaan bukanlah untuk tahta dan harta semata
kekuasaan di dunia adalah amanah Sang Mahakuasa
Diemban untuk menebar kebajikan dan sifat mulia
Diwariskan kepada generasi yang paling baik kepribadiannya

Ingat, kekuasaan itu hanya sesaat
Seperti kedipan mata, bahkan lebih singkat
Karena itu tak pantas digenggam oleh pengkhianat
Sebab hanya melahirkan nestapa dan laknat

Kekuasaan di dunia adalah untuk menolong agama
Kekuasaan di dunia adalah untuk menata manusia
Agar seluruh rakyat beriman dan bertaqwa
Agar masyarakat sejahtera, selamat dan bahagia

Wahai penguasa
Hidup di dunia itu hanya sesaat, apalagi harta dan kuasa
Waktulah yang akan merobohkan dan mengakhirinya
Jika telah ajal tiba, hilang pula daya dan upaya

Jika kekuasaan telah tiada
Lantas hendak dikenang sebagai apa ?
Apakah sebagai pengkhianat atau pemimpin mulia
Hanya itu pilihannya. []

Kota Hujan,16/04/22 : 11.38 WIB


Oleh: Dr. Ahmad Sastra
Ketua FDMPB

Posting Komentar

0 Komentar