Proses Berpikir Benar dan Berpikir Politis Ananda

TintaSiyasi.com -- Bunda, tentunya banyak sekali yang kita lewatkan untuk memproses berpikir anak. Adakalanya juga kita memberikan solusi terhadap persoalan anak dengan instan, memberikan kesimpulan jadi. Atau bisa jadi kita malas mengajak anak untuk memikirkan setiap kejadian yang dialaminya atau dialami oleh orang lain karena menganggap mereka masih anak-anak belum saatnya berpikir. Adapula untuk mengantisipasi agar anak tidak rewel dan merengek meminta kebutuhannya dipenuhi, kita memberikan alasan-alasan yang tidak benar atau salah berpikirnya agar anak mau menerima, yaitu membohongi anak.

Padahal anak usia dini adalah fase peletakan dasar akidah dalam berpikir mereka, dan peletakan dasar-dasar kebenaran dalam jiwa. Ini hanya bisa dimulai dengan mengoptimalkan kerja unsur berpikir, yaitu fakta, indera, otak dan informasi sebelumnya. Oleh sebab itu fase ini adalah fase berpikir benar.

Berpikir benar pada ananda artinya menjalani proses berpikir anak dengan kebenaran pengihsasan fakta melalui indera dan disimpan serta diolah oleh otak dikaitkan dengan informasi sebelumnya yang juga benar, sehingga kesimpulan yang diambil oleh anak juga benar. Misal anak melihat hujan, ini fakta kemudian ingin hujan-hujanan. Bunda melarang dengan alasan kalau hujan-hujanan nanti ananda sakit. Ini proses berpikir salah yang benarnya hujan tidak menyebabkan sakit, hujan diciptakan Allah sebagai berkah bagi bumi dan sebagainya. Bisa diperbolehkan mandi hujan atau bisa dilarang karena baju ananda akan basah, kita tidak bawa baju ganti, bila ini sedang berada di rumah saudara atau teman. Misalkan lagi bila bunda mau mengajarkan tentang berbagai rasa buah, maka berikan buahnya langsung sehingga anak mampu membedakan berbagai rasa buah dan merasakan kebesaran ciptaan Allah dalam buah, hindari memberikan gambar-gambar buah dalam pembelajaran kecuali ananda sudah mendapatkan kesimpulan yang benar.

Target dari berpikir benar pada anak untuk memahami alam, manusia dan kehidupan adalah ciptaan Allah dan Allah mengatur semua itu, sehingga bisa mengantarkan anak untuk berterima kasih (bersyukur) kepada Allah yang menjadi modal bagi ananda untuk mudah taat pada Allah.

Saat anak sudah menginjak usia prabaligh, di usia 7 tahun, kebenaran berpikir anak sudah mulai terlatih dan mendudukkan fungsi dirinya sebagai hamba Allah yang akan mempertanggungjawabkan setiap perbuatannya, maka ananda pun berlatih untuk taat syariah, semisal shalat, menutup aurat, amar ma’ruh nahyi munkar. Wujud dari amar ma'ruf nahyi munkar adalah berpikir politis agar dirinya senantiasa dapat terurusi dengan syariah dan menularkan ketaatan tersebut kepada orang lain.

Berpikir politis pada anak, kembali pada makna politik yaitu mengurusi urusan umat. Ini bisa dilewati apabila ananda sudah mampu berpikir benar. Tambahannya ananda dengan proses berpikirnya tersebut, pertama kali melatih diri mengurusi dirinya sendiri, sehingga ananda bisa mandiri tanpa banyak ketergantungan sama bunda, semisal saat mandi, makan, belajar, membereskan keperluannya dan sebagainya. Saat yang sama ananda juga memikirkan orang lain dalam persoalan-persoalannya, misalkan permasalahan temannya yang tidak membawa makanan ke sekolah karena kelupaan, ananda bisa mencarikan solusi membantu mengurusi. Atau ada permasalahan di rumah, konflik antar saudara, ananda bisa berdiskusi dan memberikan saran-saran, lebih jauh lagi saat ananda melihat persoalan umat, saudaranya di Palestina, di Suriah yang sebaya dengannya diperangi ananda pun ikut membicarakannya dan memikirkannya bagaimana harus menolong, minimal mendoakannya dan sebagainya.

Berpikir politis itu targetnya melatih diri mengurusi dirinya dan melatih diri memecahkan persoalan orang lain.
Wallahu a’lam bishshawab. []


Oleh: Ustazah Yanti Tanjung
Pakar Parenting Islam

Posting Komentar

0 Komentar