Jurnalis: Menulis, Aktivitas Literasi Strategis



TintaSiyasi.com-- Jurnalis Topswara.com, Puspita Satyawati, mengungkapkan bahwa menulis merupakan aktivitas literasi strategis yang bernilai dunia dan akhirat. 

"Menulis adalah salah satu alternatif yang bisa dilakukan emak Muslimah di era pertempuran pemikiran saat ini. Ia merupakan aktivitas literasi strategis yang bernilai dunia dan akhirat," pesannya dalam Kelas Menulis untuk Dakwah yang digelar oleh Muslimah Rindu Syariah (MRS), di Aula Masjid Muslim United, Yogyakarta, Rabu (9/6/2021). 

Puspita, sapaan akrabnya, menyampaikan beberapa poin strategisnya aktivitas menulis. Yang pertama menurutnya, menulis menjadi sarana menebar kebaikan bagi sesama. 

"Saat tulisan menginspirasi orang lain melakukan kebaikan, maka ia pun akan mendapat kebaikan. Bahkan meski ia telah tiada, in syaa Allah karyanya akan menjadi amal jariyah bagi sang penulis," ujarnya. 

Adapun yang kedua, ia menilai, menulis adalah cara Muslim bertanggung jawab dalam menyikapi masalah di sekitar. Yaitu sebagai sarana dakwah atau amar makruf nahi mungkar.

“Ini merupakan bentuk pengamalan firman Allah dalam Al-Qur'an Surat An Nahl Ayat 125 yang memerintahkan Muslim agar menyeru manusia kepada jalan Allah dengan hikmah, pelajaran yang baik dan bantahlah dengan cara baik pula," bebernya. 

Sementara yang ketiga, ia menekankan, terlebih di era ghazwul fikri saat ini yang meniscayakan pertempuran pemikiran haq dan batil, maka tulisan menjadi sarana meninggikan kalimah-Nya dan memenangkan opini Islam, demi perubahan masyarakat Islam yang dicitakan. 

Lebih lanjut, Puspita yang juga fasilitator Kelas Jurnalistik Dakwah ini menyampaikan, tentu menjadi kebahagiaan saat seseorang mampu menulis sendiri. Tak sekadar like atau share tulisan orang lain. 

"Dengan harapan, jariyah kebaikan yang didapat pun lebih banyak, kala orang lain membaca atau bahkan menyebarkannya," jelasnya. 

Ia memberi contoh, beberapa karya tulisan yang bisa dibuat khususnya oleh penulis pemula, antara lain: membuat status pendek berkonten nasihat/motivasi, menuliskan kembali pendapat/tulisan orang lain dengan menyertakan sumbernya, menuliskan pendapat sendiri dan melengkapinya dengan tulisan orang lain, menuliskan tips-tips bermanfaat dari pengalaman hidup, membuat ringkasan kajian/acara atau resume buku edukatif, kemudian mengunggahnya di media sosial, menuliskan kisah hidup sendiri/orang lain sebagai ibrah bagi orang lain, menulis uneg-uneg/pendapat tentang masalah sekitar, lalu dikirim ke media yang sesuai, dan seterusnya. 

"Itu tips mudah membuat tulisan. Mulailah dari hal yang Anda kuasai. Selanjutnya, terus berproses diiringi giat belajar teknik menulis. Buang jauh-jauh bayangan bahwa menulis itu sulit. In syaa Allah terasa mudah dan nikmat, saat diniatkan demi dakwah dan menolong tegaknya agama Allah SWT," pungkasnya. [] Enggo Transinus

Posting Komentar

0 Komentar