Ramadhan Bulan Perubahan


Ramadhan bulan perubahan, momen tepat untuk mengembalikan syariat Islam sebagai jalan kehidupan. Bulan penuh kemuliaan dan ampunan hadir kembali di tengah-tengah kita. Antusiasme masyarakat terhadap bulan suci Ramadhan yang penuh berkah terlihat tampak nyata dan penuh semangat menyambut kedatangannya. Hal ini bisa kita saksikan dari pelaksanaan tarhib Ramadhan yang diselenggarakan di banyak kota pada wilayah Indonesia.

Bahkan ucapan perubahan ingin jadi lebih baik pada Ramadhan tahun ini ramai di jagat maya, itu artinya masyarakat begitu bergembira menyambut kedatangan tamu agung yang hadir hanya setahun sekali ini, dan berharap penuh adanya perubahan menyeluruh yang  dimulai dari diri sendiri, keluarga, masyarakat sampai negara. 


Perubahan Saat Ramadhan

Ramadhan adalah bulan perubahan. Ketika datang bulan Ramadhan yang membawa keberkahan, bulan suci ini mampu mengubah keadaan menjadi lebih baik dan lebih Islami.
Bulan Ramadhan mampu mengubah individu-individu yang sebelumnya ahli maksiat kini menjadi taat, Masjid yang tadinya sepi kini ramai untuk shalat berjamaah bahkan sering kekurangan tempat. Para wanita yang tadinya membuka aurat kini memakai jilbab dan kerudung rapat, yang mulanya tidak pernah membaca Al-Qur’an kini menjadi giat sampai menafsirkan setiap ayat.

Selain itu tayangan di televisi seperti sinetron hidayah, lagu-lagu nasyid dan media-media sosial kini mendadak Islami, ceramah-ceramah agama seperti kultum, tausiyah para ulama, ustaz, kiai mengisi pengantar berbuka dan di waktu sahur. 

Dan banyak lagi kegiatan-kegiatan Islami lainnya selalu dinomorsatukan dalam bulan suci ini, iklan-iklan yang ditayangkan juga tidak lepas dari mengajak kepada masyarakat Muslim khususnya untuk melaksanakan kebaikan seperti buka bersama (bukber), sahur dan berpuasa serta menyuruh memperbanyak amal saleh yang akan dibalas berlipat ganda pahala.

Di bulan suci ini juga tempat-tempat pelacuran, kafe-kafe penjualan minuman keras (miras) ditutup tidak boleh beroperasi.
Sehingga bumi yang kini gersang menjadi penuh rahmat dengan kehadiran bulan suci Ramadhan ini.

Indahnya jikalau suasana Islami seperti ini selalu diterapkan dengan Istiqamah di dalam kehidupan sehari-hari baik di bulan suci Ramadhan maupun di bulan lain. Sayangnya sistem negara demokrasi ini tidak mendukung hal yang demikian, sehingga suasana Islami hanya akan didapatkan pada bulan suci Ramadhan saja, setelah Ramadhan semuanya kembali semula, Masjid terlihat tidak ramai lagi, banyak perempuan yang membuka aurat kembali,  Al-Qur’an tidak dibaca rutin lagi, bahkan tempat maksiat pelacuran dan minuman keras (miras) kembali beroperasi.


Perubahan Islam Secara Total

Perubahan yang permanen hanya bisa diterapkan dalam sistem Islam. Perubahan harus dimulai dari diri sendiri, kelompok atau jama’ah, keluarga, sahabat, masyarakat sampai perubahan sistem negara demokrasi menjadi negara Islam.

Perubahan menjadi hamba-hamba terbaik di hadapan Allah SWT, perubahan untuk meraih ketakwaan tertinggi di hadapan Rabb yang Maha Mulia. Dan tidak lupa perubahan untuk mengembalikan kehidupan Islam dengan tegaknya syariat Islam. 

Mari jadikan Ramadhan sebagai momen sebaik-baiknya perubahan. Perubahan untuk mengembalikan Islam sebagai jalan kehidupan. Mengubah agar masyarakat  jadi semakin memahami dan mencintai ajaran Islam dan mampu menerapkannya dalam kehidupan.

Ramadhan adalah perubahan. Perubahan mengembalikan Islam secara menyeluruh. Tidak sekedar hijrah sementara, tetapi hijrah dari kemaksiatan menuju ketakwaan dan ketaatan total kepada Allah SWT.

Semoga ibadah kita umat Muslim di bulan suci Ramadhan ini senantiasa terjaga dari segala sesuatu yang merugikan. Menjadikan diri kita hamba yang bertakwa dan istiqamah dalam perubahan semata-mata mencari ridhaNya untuk memasuki surga, serta berpegang teguh pada syariat Islam hingga akhir hayat. Sampai Allah SWT memanggil kita pulang dengan gelar ahlul jannah. Wallahu a'lam bishshawab. []

Oleh: Mariyam Sundari, S.Sos.I
(Pemerhati Perempuan)

Posting Komentar

0 Komentar