Hadapi Tantangan dengan Politik Islam, Bagaimana Caranya?


Pemuda adalah sosok yang di dalam jiwanya terdapat muara penggerak perubahan dan berperan dalam mengubah keadaan yang buruk menjadi lebih baik. Tidak bisa dipungkiri bahwa pemuda memiliki peran penting dalam masyarakat. Sebagaimana sosok pemuda yang terkenal sebagai agen perubahan. Karena di tangannya terdapat harapan untuk melanjutkan kehidupan yang akan datang. Pun demikian mengenai permasalahan politik yang terjadi saat ini, seharusnya pemuda sadar akan kondisi politik untuk menghadapi berbagai masalah kehidupan.

Namun, hal ini sangatlah jauh dari kenyataan karena dari hasil survei yang ada menunjukkan mengenai sikap pemuda yang masih galau antara melihat kondisi politik saat ini dan ketidakfahaman terhadap sistem politik alternatif. Hasil survey menunjukkan bahwa mayoritas suara pemuda menunjukkan ketidakpercayaan terhadap sistem politik saat ini, karena mereka menganggap belum sempurnanya penerapan demokrasi di dalam negeri. Hal ini menunjukkan bahwa mereka masih berharap pada demokrasi yang akan bisa mengatasi permasalahan negeri.

Sebagaimana dalam wacana berita Merdeka.com (21/03/21), menyatakan bahwa hasil survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan sebanyak 64,7 persen anak muda menilai parta politik atau politisi di Indonesia tidak terlalu baik dalam mewakili aspirasi masryarakat. Sebanyak 25,7 persen anak muda menilai para politisi sudah cukup baik dalam mendengarkan aspirasi. ”Sikap mereka tidak yakin bahwa politisi mewakili aspirasi masyarakat.”, kata Direktue Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam rilis survey secara daring, Minggu (21/03).

Menanggapi hal tersebut, maka sangat wajar jika banyak anak muda yang galau dan menunjukkan sikap atau rasa tidak percaya terhadap sebagian politisi yang duduk dalam sistem pemerintahan saat ini. Karena sejatinya praktik demokrasi tidak dijalankan sebagaimana asasnya. Yang awalnya, orientasinya adalah untuk kepentingan rakyat kemudian bergeser menjadi kepentingan siapa yang berkuasa. 

Dari sini menunjukkan bahwa perlunya pemuda untuk sadar terhadap sistem politik yang bisa menjadi alternatif untuk sistem politik saat ini. Saatnya pemuda melek terhadap sistem politik Islam. Agar dapat memahami bagaimana hakikat ‘politik’ yang sebenarnya. Yang saat ini mungkin sering terdengar di telinga bahwa ‘politik itu kotor’. Bagaimana tidak, karena yang terjadi adalah politik dijadikan sebagai alat untuk mencari keuntungan dan kemanfaatan individu. Hal ini tentu berbeda dengan politik Islam yang sejatinya bermakna sebagai pengurusan urusan umat. 

Dalam sistem politik Islam, politik bukan lah alat untuk berebut kekuasaan demi mencari kemanfaatan, jabatan atau pun mencari materi duniawi yang sebesar-besarnya melainkan sebagai alat untuk mengatasi seluruh urusan umat dan menyelesaikan permasalahan yang terjadi. Selain itu, berpolitik bukanlah hal yang menjadi kewajiban bagi para pejabat saja, melainkan sosok pemuda juga berperan di dalamnya. Pemuda seharusnya berperan aktif dalam menyelesaikan permasalahan yakni melalui lisannya dengan  menyampaikan saran atau kritik terhadap jalannya pemerintahan dan memberikan solusi-solusi hakiki. 

Inilah urgensinya bahwa pemuda seharusnya menoleh pada sistem politik Islam. Sistem politik yang berasal dari Al-Khaliq dan Al-Mudabbir sebagai Sang Pencipta dan Sang Pengatur Kehidupan. Oleh karena itu, sikap acuh terhadap politik bukan lah hal yang tepat, namun wajib untuk memahami politik Islam untuk menghadapi berbagai tantangan kekinian. Saatnya pemuda sadar dan melek politik Islam, untuk bisa mengembalikan pengaturan hidup sesuai yang dengan aturan Islam. Aturan yang membawa Rahmat bagi seluruh alam. Menuju Kebangkitan Islam yang telah lama hilang, dan hal ini bisa dicapai melalui pemuda yang senantiasa menggerakkan perubahan.[]

Oleh : Elvira Masitho R. Agustin 

Posting Komentar

0 Komentar