Sadari Potensimu Wahai Umat yang Dimuliakan


Kabar menghebohkan datang dari jagad permedsosan. WhatsApp yang sudah dipakai jutaan manusia di penjuru dunia agaknya mulai banyak ditinggalkan oleh pengguna setianya terkait isu keamanan yang beredar luas. Namun dikarenakan banyak penggunanya yang berpindah ke aplikasi lain maka WhatsApp pun menunda kebijakan barunya tersebut.

Aplikasi pesan singkat WhatsApp menunda keharusan bagi penggunanya membagi data pribadi ke platform Facebook. Mulanya, tenggat itu direncanakan berlaku mulai 8 Februari. Mengutip AFP, WhatsApp menunda karena cemas penggunanya eksodus pindah menggunakan aplikasi pesan singkat lainnya jika kebijakan itu diberlakukan. “Kami akan memundurkan jadwal dan akan AFP, Jumat (15/1). (www.cnnindonesia.com, 16/01/2021)

Kebijakan tersebut ternyata juga sudah dirasakan di luar negeri.Diakui  banyak orang yang kecewa dengan peraturan baru WhatsApp yang tidak menyenangkan. Baru baru ini aplikasi BiP ramai dibicarakan. Aplikasi buatan Turki itu dianggap lebih baik dari WhatsApp. Dilansir dari Homesbo, selasa (19/01/2021), BiP saat ini memegang posisi teratas di Bangladesh di antara aplikasi perpesanan teratas untuk Android, menurut salah satu pengoptimalan toko aplikasi di platform intelijen aplikasi seluler terkemuka di dunia, mobileAction. WhatsApp merosot ke urutan kedua di Bangladesh, sementara urutan selanjutnya diikuti imo, Facebook Messenger dan Telegram Messenger. Pengguna smartphone di negara bagian delta Asia Selatan mengunduh BiP dalam jumlah besar dan membicarakannya di media sosial. (PORTAL-ISLAM.ID, 19/01/2021)

Perubahan kebijakan WhatsApp dikarenakan kecemasan akan berkurangnya pengguna nya merupakan bukti bahwa suara umat memiliki pengaruh yang besar. Pengaruh besar terutama umat muslim sebelumnya sudah bisa kita lihat pada saat aksi seruan pemboikotan produk produk perancis yang menggema di seluruh dunia, beberapa waktu silam. Pemboikotan sebagai bentuk protes terhadap Presiden perancis yang menghina Nabi Muhammad saw kala itu dikabarkan sampai berimbas kepada penurunan saham.

Hal tersebut diatas seharusnya menjadikan umat yang termulia ini sadar akan potensi besar yang dimilikinya. Meski belum memiliki pemimpin politik berlandaskan Islam, namun langkah berani yang diambil dengan memutus hubungan dengan korporasi kapitalis global dan membuat kalang kabut teknologi raksasanya. Apabila potensi umat tersebut didasarkan oleh perasaaan dan pemahaman yang disandarkan kepada Islam maka sungguh potensinya akan semakin kuat dan tidak tertandingi.

Pemahaman umat akan potensinya hanya bisa terwujud jika sistem Islam diterapkan kembali di setiap lini kehidupan. Pemahaman umat secara menyeluruh atas aqidahnya sebagai muslim, tentang hukum hukum Islam dan pemikiran nya yang disandarkan kepada Islam  akan mampu menghantarkan kepada keagungan dan kemuliaan. Sayangnya saat ini umat belum menyadari dan masih berkutat pada solusi pragmatis.

Islam dengan kesempurnaanya apabila diterapkan akan mampu membawa kekuatan pada demografi, politik dan ekonomi. Kekuatan besar sistem yang aturannya terlahir dari alquran dan sunnah ini pasti mampu meruntuhkan kesombongan para musuhnya. Allahu alam bish-showab.[]

Oleh: Murni Ummu Nafeeza

Posting Komentar

0 Komentar