Om Joy Beberkan Penggunaan Kata Fobia dan 'Phobia' Sesuai Kaidah Jurnalistik



TintaSiyasi.com-- Menjawab persoalan cara penulisan yang benar antara fobia atau phobia dalam sebuah kaidah jurnalistik, Jurnalis Senior, Joko Prasetyo beberkan konsekuensi penggunaan keduanya. 

"Fobia (KBBI). Phobia (bahasa Inggris). Konsekuensinya, kalau menulis pakai bahasa selain KBBI, ya, harus dimiringkan, termasuk ketika menggunakan kata phobia, kecuali kata tersebut dijadikan gaya selingkung oleh media tersebut," terangnya di Whatsapp Group Coaching with Om Joy, Jumat (12/02/2021). 

Om Joy sapaan akrabnya mencontohkan, kata islamophobia mesti ditulis dengan huruf miring karena merupakan kata dalam bahasa Inggris. Ia menjelaskan, islamophobia telah diserap dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menjadi islamofobia.

"Sebelum frasa islamophobia diadaptasi atau diserap KBBI menjadi kata islamofobia, saya biasa menerjemahkannya menjadi frasa fobia Islam. Setelah KBBI memasukan islamofobia menjadi kata baku, saya kadang pakai kata islamofobia, kadang juga tetap menggunakan frasa fobia Islam. Karena menurut saya, sih, maknanya sama saja," terangnya. 

Ia menjelaskan, sebuah kata atau frasa bahkan bisa digunakan dengan sengaja untuk menyelisihi KBBI. Menurutnya, itu dikatakan gaya selingkung, selama penggunaannya konsisten.

"Dilihat dari niat dan kekonsistenan media tersebut dalam menggunakan kata dimaksud. Kalau diniatkan menyalahi KBBI atau konsisten seperti itu terus, itu namanya gaya selingkung," pungkasnya.[] Saptaningtyas

Posting Komentar

0 Komentar