Ini Bukan Panggung Kita


Dari rakyat untuk rakyat itu cuma khayalan,  kekuasaan tertinggi di tangan rakyat itu cuma mimpi yang ga pernah ada bukti. Sejahtera kata yang sulit diwujudkan
Laksana pungguk yang merindukan bulan.

Dibela  tidak akan sejahtera, dipuji hanya pintar memberikan janji. Begitulah tabiat produk sok suci ini. Dipermak tidak akan pernah memanusiakan, karena memang dia cacat bawaan. 

Produk gagal yang lolos uji klinis hanya pintar memberikan janji manis.
Diperjuangkan hanya bikin para aktivitisnya pesakitan. Itulah demokrasi.

Demokrasi lahir dari perselingkuhan,  hubungan gelap penguasa dan rohaniawan. Tidak pernah buat bahagia, yang ada hanya sengsara. Agama dipaksa lepas dari kehidupan sehingga yang ada timbul banyak kemudharatan. 
Itulah demokrasi

Hanya dahaga yang didapat bagi mereka yang nekat.  Buat sekerat nikmat namun mengorbankan akhirat.

Inilah panggung bagi mereka para penikmat dunia. Kesenangan sesaat ryang pasti akan berakhir sengsara.  Bahkan dikatakan oleh mereka malaikat pun akan menjadi iblis jika masuk sistem bejat ini. 

Wahai umat
mulailah ambil sikap
Panggung umat akan lebih luas andai kita sendiri yang memilikinya
Kita akan bebas mengatur peran andai panggung itu kita miliki
Karena hakikatya mereka tidak akan sudi berbagi panggung apalagi sampai bertukar peran dengan umat mulia ini. 

Wahai umat, 
Sadarlah panggung ini bukan milik kita tapi milik mereka. 
Merekalah yang mengatur cerita,  mereka pula yang menjadi pemeran utama 
Sementara kita hanya menjadi penonton orkestra keserakahan  mereka yang selalu mengagungkan kekuasaan.

Saatnya kita kembali
Kepada aturan yang lahir dari titah illahi
Yang akan menjaga marwah diri 
Pedoman bagi mereka yang mendamba
Kebangkitan hakiki.[]

Oleh: Abuza

Posting Komentar

0 Komentar