100 Tahun Keruntuhan Khilafah, Aktivis Muslim Inggris: Umat Islam Jadi Pengungsi dan Orang Asing di Tanah Sendiri



TintaSiyasi.com-- Mengenang 100 tahun keruntuhan Khilafah Utsmaniyah, Aktivis Muslim Inggris Mazhar Khan mengatakan, umat Islam kini jadi pengungsi dan orang asing di tanah sendiri. 

“Di dunia ini, maksud saya hampir seluruh negeri Muslim, telah terjadi kerusakan. Umat Islam telah menjadi pengungsi dan orang asing di tanah sendiri, di negeri sendiri," ungkapnya dalam acara bertajuk 100 Years Since The End of The Utsmani Khilafah, Senin (08/02/2021) di laman Facebook Salaamedia Radio Afrika Selatan. 

Menurutnya, fakta itu terjadi hampir di seluruh negeri muslim dan merupakan kerusakan yang terjadi di tubuh umat akibat kejatuhannya 100 tahun yang lalu. "Kita bisa saksikan fakta itu seperti yang terjadi di Suriah. Pemerintah Suriah memerangi rakyatnya sendiri, dan menjadikannya musuh,” tambahnya.

Mazhar menegaskan, kondisi kerusakan internal umat Islam bukan hanya di Suriah, tetapi juga di berbagai belahan dunia. Menurutnya, apa yang menimpa umat Islam seperti dijajah dan dibantai, tidak ada pemimpin kaum Muslim hari ini yang benar-benar peduli.

“Jika anda melihat di wilayah lain seperti Afganistan, Palestina, Kashmir, Yaman, dan lainnya, kondisi kaum Muslim yang dijajah dan dibantai tidak ada yang peduli atau datang memberikan pertolongan untuk mengakhirinya dari para pemimpin negeri Muslim,” ujarnya.

Ia juga mengingatkan, kondisi keterpurukan yang menimpa kaum Muslimin sudah sangat lama, khususnya yang terjadi di Palestina, Kashmir hingga Cina. “Palestina selama delapan sampai sembilan dekade telah terjajah. Bicara tentang kondisi Khasmir, juga sama. Bahkan, nasib kaum Muslimin di kamp konsentrasi Cina sangat memilukan,” tandasnya.

Menurutnya, tidak ada yang benar-benar peduli membebaskan nasib umat Islam dan menghentikan penjajahan tersebut. Meskipun katanya, situasi menyedihkan tersebut selalu disaksikan dari tahun ke tahun. 

Mazhar menyayangkan, pemikiran sebagian kaum Muslimin yang mempercayakan konflik di negeri Muslim dibawa ke hadapan komunitas intrenasional (PBB). 

“Dari tahun ke tahun kita menyaksikan pemandangan itu, dan justru malah ada yang berpikir, oh, kita perlu membawa konflik ini ke hadapan komunitas international (PBB). Padahal, PBB tidak hadir untuk umat Islam. Bahkan komunitas internasional (PBB) ini telah berperan dalam meruntuhkan khilafah,” tambahnya. 

Ia menyampaikan betapa perlunya kaum Muslimin diingatkan dan disambungkan kembali kepada sejarahnya. Menurutnya, umat Islam harus mengingat peristwa penting pada bulan Rajab. 

Ia mengingatkan, khilafah runtuh di bulan Rajab dan sudah 100 tahun sejak keruntuhan khilafah. "Sebagian dari kita merayakan berakhirnya perang dunia I dan II. Tetapi kenapa kita tidak merasa penting untuk mengenang satu peristiwa yang membawa situasi kaum Muslimin kepada kondisi tak menentu?” pungkasnya.[] M. Siregar

Posting Komentar

2 Komentar

  1. Perputaran dunia terus berlangsung, sekarang ngetrend dengan Kapitalisme-Komunisme.
    Misal mengambil sudut pandang Kapitalisme :
    1. Menjadi Kapitalis yang berbagi bisnis di sebuah negara ? Kapitalis berbagi bisnis dan buruh di sebuah negara? Karena kapitalis itu pelit/kikir dan berkeluh kesah, akhirnya ingin menyingkirkan Kapitalis pesaingnya. selanjutnya ingin...

    2. Menjadi Kapitalis satu-satunya di sebuah negara ? orang se-negara jadi buruhnya dan Pemimpin jadi Kapitalisnya. biasanya yang lainnya dibohongi dengan Komunisme biar jadi buruh lebih yang ikhlas (lebih menerima). tinggal nunggu masanya balik ke poin 1

    Umat islam posisi dimana sebenarnya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. sudut pandang buruh, dari buruh tetap menjadi buruh

      Hapus