Adakah Madame Deficit di Negeri +62?

Beberapa hari terakhir ini medsos dan berita online diramaikan dengan kemunculan seorang madam yang sebut-sebut mendapat "jatah khusus" dari korupsi bantuan sosial (bansos) dengan tersangka Juliari Batubara. Sebagaimana diketahui bahwa kasus korupsi dana Bansos terus ditelusuri usai tertangkapnya eks Mensos Juliari Batubara. Bahkan, sempat heboh sosok 'Anak Pak Lurah'. Dan kini muncul nama 'Madam' yang diduga ikut menerima jatah istimewa. Kata 'Madam' sebagaimana dicetuskan oleh penelusuran Tempo diduga publik merupakan salah satu petinggi PDIP. 

Untuk diketahui, dalam kasus korupsi bansos tersebut, Juliari menerima suap sebesar Rp17 miliar. Diduga uang tersebut berasal dari potongan sebesar Rp10.000 untuk setiap paket bansos Covid-19. Seperti dilansir oleh pikiran rakyat.com tanggal 22 Januari 2021 disebutkan bahwa dalam penelusuran media Tempo, ditemukan bahwa tidak semua penyedia bansos dikenakan potongan tersebut. Terdapat dua nama yang dicatut tidak dikenai potongan tersebut, yakni Herman dan Ihsan. Keduanya tidak dikenai potongan karena disinyalir merupakan bagian dari sosok “Madam” yang mengacu ke seorang petinggi elite politik sebuah partai besar di Indonesia. Who is The Madam? 

Adalah Rocky Gerung yang mencoba menerka siapa gerangan Madam ituh? Madam” diasosiasikan tentang kekuasaan, yang dalam tradisi eropa, kata “Madam” merujuk pada aristokrat (orang dari golongan bangsawan atau ningrat). Lebih lanjut Rocky menyatakan bahwa: “Madam artinya pasti perempuan. Secara forensik memberi sinyal ada seorang perempuan. Madam artinya bukan abg, madam bukan millennials, madam artinya perempuan dewasa. Nah kata madam sendiri adalah kata yang terkait dengan keadaan elit suatu kelompok. Jadi madam itu seorang perempuan dewasa dan di dalam sebuah kelompok elit,” tutur Rocky Gerung, kanal Youtube Rocky Gerung Official yang diunggah pada 21 Januari 2021. 

"Curigation" dalam politik memang sangat mungkin untuk mengarahkan jari telunjuk kita kepada siapa sebenarnya sosok "Madam" diarahkan. Namun, dari perspektif hukum terkesan sulit untuk dituduhkan kecuali telah disampaikan melalui kesaksian dalam sidang di pengadilan. Jika dalam keterangan saksi ternyata sosok "Madam" ini real in persona maka selanjutnya hakim dapat memeriksa seberapa jauh peran Madam dalam kasus korupsi dana bansos ini. Jika terbukti Madam juga berperan bahkan menerima aliran dana korupsi bansos maka maka patut diduga bahwa Madam itulah yang sebenarnya menjadi aktor intelektual dari korupsi dana bansos yang melibatkan Juliari Batubara. Madam patut diduga memberikan andil terjadinya krisis penyaluran dana bansos. Apakah akan memicu terjadinya revolusi di Indonesia? Tampaknya pertanyaan ini terlalu jauh, tetapi juga tidak menutup kemungkinan menjadi salah satu bagian dari roadmap krisis keuangan di negeri +62 ini. 

Mencurigai Madam sebagai pemicu terjadinya krisis keuangan bahkan krisis multidimensional di negeri +62 saya kira tidak berlebihan mengingat ada pengalaman serupa dalam sejarah dunia. Sejarah mencatat bahwa peristiwa Revolusi Perancis merupakan periode pergolakan politik di Prancis dan menjadi akhir pemerintahan Raja Louis XVI. Ada sesuatu yang sangat menarik karena di balik peristiwa Revolusi Prancis, muncul sosok Marie Antoinette yang merupakan permasuiri Raja Louis XVI. 

Marie Antoinette ternyata memiliki banyak peran untuk mengendalikan kekuasaan suaminya tersebut. Bahkan Marie Antoinette dikenal sebagai Madame Déficit, mengapa? Hal ini disebabkan oleh karena krisis keuangan yang terjadi di Perancis disebabkan oleh gaya hidupnya yang boros. Pengeluaran yang mewah dan penentangannya terhadap reformasi sosial menjadi pemicu utamanya. 

Marie Antoinette memiliki nama asli Marie Antonia Josepha Joana. Dirinya merupakan ratu terakhir Prancis yang membantu memprovokasi kerusuhan kemudian menyebabkan Revolusi Prancis untuk menggulingkan monarki pada Agustus 1792. Dia menjadi simbol monarki dan terkenal dengan kutipan "Let them eat cake" meskipun tidak ada bukti yang menyatakan dia benar-benar mengatakan hal tersebut. 

Di akhir kisah hidupnya Marie Antoinette dikirim ke guillotine (tempat untuk memancung seseorang yang telah divonis hukuman mati dengan cepat) pada 16 Oktober 1793. Sebelumnya, suaminya Raja Louis XVI sudah lebih dahulu diadili dan diesekusi pada 21 Januari 1793 karena pengkhianatan.

Tuduhan Marie Antoniette karena pengkhianatan dan pencurian, serta pelecehan sesksual terhadap putranya sendiri. Setelah persidangan selama dua hari, Marie Antoniette kemudian dieksekusi. 

Kita mungkin juga tidak setuju dengan gaya revolusi Prancis. Mengapa? Karena sebenarnya bangunan nation state yang mendominasi dunia saat ini berasal dari Revolusi Prancis itu sifatnya elitis. Revolusi yang sukses menumbangkan kekuasaan Katolik dan monarki ini dimotori oleh para pengusaha. Mereka menggosok rakyat untuk menyerbu Bastile. Maka dapat dikatakan bahwa, Revolusi Prancis adalah Revolusi Borjuis. Rakyat kecil tetap susah. Konsep negara bangsa itulah yang disebarkan ke seluruh dunia. Tidak terlepas juga yang terjadi di Indonesia. Nation state kita sekarang dikuasai pengusaha. Namun demikian, setidaknya revolusi Prancis itu telah mengubah otoritaritarianisme, diktatorisme oleh penguasa menjadi negara yang "sedikit" dikendalikan oleh rakyat (kedaulatan rakyat). Lalu, siapakah Madame yang dimaksud dan akankah Madame di negeri +62 mengalami hal serupa dengan nasib tragis Madame deficit Prancis dan mampu memicu terjadinya revolusi (amelioratif) kekuasaan? Anda pun saya kira dapat menerkanya, bukan? Tabik.[]

Oleh: Prof. Dr. Suteki, S.H., M.Hum
Pakar Hukum dan Masyarakat
Semarang, Sabtu: 23 Januari 2021

Posting Komentar

0 Komentar