Kebenaran Pasti Menang


Hari gini keren itu bukan hanya bisa meniru dance ala Lee Min Ho, atau bersuara emas yang bikin para cewek jadi bucin macam Rizqi Febian. Bukan, bukan itu. Justru itu semua bukan keren kalau dijadikan bekal mengarungi keabadian akhirat.

Yang keren itu menjadi pejuang Islam. Bisa jadi bekal di kehidupan abadi akhirat. Ingat pesan orang Alim ini,

يقول ابن القيم رحمه الله :

Putra Al-Qayyim - semoga Allah merahmati beliau - berkata:

عليك بطريق الحق !

Tempuhlah jalan kebenaran!

ولا تستوحش لقلة السالكين !

Dan janganlah merasa kesepian dengan sedikitnya orang-orang yang menempuh (jalan tersebut)!

وإياك وطريق الباطل !

Dan jauhilah olehmu jalan kebatilan! 

ولا تغتر بكثرة الهالكين !

Dan janganlah engkau tertipu dengan banyaknya orang-orang yang terperosok (ke dalam jalan tersebut)!

Yuk, ambil peran. Mari isi hari kita dengan kebaikan, kebaikan menurut yang Maha Benar tentunya. Bukan menurut mayoritas.

Agar kita bisa menjadi Mukmin sejati, seperti pesan Imam Ibnu Taimiyah ini:

المؤمن ترضيه كليمة الحق له عليه، وتغضبه كلمة الباطل له وعليه

"Orang beriman itu ridha kepada suara kebenaran, baik hal itu menguntungkan ataupun merugikan dirinya. Dan dia membenci suara kebatilan, baik suara itu menguntungkan ataupun merugikan dirinya."

Ragam penolakan terhadap kebenaran jika kita memperjuangkan sudah pasti ada. Itulah ujiannya. Sebagai bukti kita beriman dan adakah kita kuat dengan ujian tersebut? Yuk kita buktikan. Kita adalah pejuang Islam sejati, bukan kaleng-kaleng.

لا أعلم أحد في التاريخ نفع الله به الأمة بالحق إلا وقد نزل به ابتلاء قلّ او كثر. الإبتلاء باب لابد أن يدخله كل صادق

"Saya belum pernah mengetahui satu pun orang yang telah dijadikan oleh Allah bermanfaat untuk umat atas kebenaran yang disampaikannya, kecuali akan mendapatkan cobaan besar maupun kecil.

Karena sesungguhnya, ujian dan cobaan adalah pintu yang wajib untuk dimasuki oleh orang-orang yang jujur keimanannya." ~ Ath Tharifi.

Kebenaran bukan karena ditolak atau dimusuhi penguasa dan antek pendukungnya. Faktanya Rasulullah juga dimusuhi penguasa Mekah dan kafir Quraish ketika awal dakwah. Apa itu berarti Rasulullah salah karena banyak ditolak? 

Rezim Abu Jahal dan para penguasa Mekah didukung antek pendukungnya memusuhi Nabi dan para sahabat. Apakah mereka dalam kebenaran karena sikap permusuhannya. Sesekali tidak. Mereka di pihak yang salah, pihak yang pasti akan ambyar nantinya.

Bergabung dan istiqomahlah bersama jama'ah yg memperjuangkan Islam. Meski penguasa zalim dan pendukung kezaliman memusuhi. Itu baru keren. Wallahu a'lam bishawab.[]

Oleh: Nurman Tri Abdul Aziz
(Santri Milineal)

Posting Komentar

0 Komentar