Wanita di Tengah Fitnah Akhir Zaman



Suka tidak suka. Percaya tidak percaya. Akhir zaman telah menghampiri kita. Fitnah di dalamnya luar biasa. Inilah masa terberat bagi umat Islam khususnya. Yang harus kita tundukkan tantangannya. Are you ready, Sista?


Makna Fitnah 

Fitnah. Dari makna bahasa maupun makna syariat sama-sama berkumpul pada arti: cobaan, ujian. 

Ibnul Atsiir dalam An Nihayah mengatakan, fitnah adalah ujian, dan kata ini banyak digunakan dalam perkara yang tidak disukai, untuk makna dosa, kekafiran, dst. Ibnul A'rabi dalam Lisanul Arab menyampaikan fitnah bermakna ujian, cobaan, harta, anak-anak, perselisihan di antara manusia, dst. 

Adapun makna dalam Al Qur'an. Misalnya dalam Q.S. Al Ankabuut: 2, fitnah dimaknai sebagai cobaan dan ujian. Dalam Q.S. Al Maaidah: 49, sebagai pemalingan dari jalan kebenaran dan menolaknya, dst. 


Fitnah dan Tanda Kiamat Sugra 

Berbagai fitnah kini tengah melanda. Sebagaimana Rasulullah Saw pernah menggambarkan kondisi umat Islam di zaman seperti yang disebutkan di dalam hadits berikut. 

“Hampir saja bangsa-bangsa berkumpul menyerang kalian sebagaimana mereka berkumpul untuk menyantap makanan di nampan. Salah seorang sahabat bertanya, “Apakah karena sedikitnya jumlah kami pada saat itu?” Beliau menjawab, “Bahkan pada saat itu jumlah kalian banyak, tetapi kalian seperti buih di lautan. Sungguh Allah mencabut rasa takut pada hati musuh kalian dan Allah benar-benar akan menghujamkan pada hati kalian penyakit wahn.” Kemudian seseorang bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah wahn itu?” Beliau menjawab, “Cinta kepada dunia dan takut mati.” (H.R. Abu Dawud dan Ahmad)

Tanda-tanda kiamat kecil (sugra) bermunculan hari demi hari. Kian merayapi. Makin nyata di depan mata insan yang peduli. Hingga puncaknya nanti, muncullah tanda-tanda kiamat kubra (besar). 

Muncul huru-hara, banyaknya pembunuhan, tersebarnya kebodohan, zina dianggap biasa, merajalelanya khamr-riba, sedikitnya lelaki dan banyaknya perempuan, bermegah-megahan dalam membangun masjid, musik dan penyanyi meraja, banyaknya pendusta, banyak perempuan berpakaian tapi hakikatnya telanjang, orang hina mendapat kedudukan terhormat, ramai orang sholih meninggal dunia, dll. 


Penting Mempelajari Hadits Akhir Zaman  

Banyak hadits akhir zaman yang seyogyanya kita dalami. Rasulullah Saw telah jauh-jauh hari memberikan gambaran, prediksi, sesuai tuntunan wahyu ilahi.

Urgensi mempelajarinya adalah: 

1. Bagian penting dari agama Islam. 
2. Bentuk keimanan seseorang pada hal ghaib. 
3. Persiapan diri dan bentuk antisipasi sebelum terjadi.
4. Sebagai bahan ajar pengingat lintas generasi.
5. Mengetahui peta akhir zaman. 
6. Agar tenaga dan perjuangan umat lebih terarah dan efektif. 

Coba lihat kaum Yahudi. Mereka begitu antisipatif menanam pohon ghorqod sebagai persiapan menghadapi serangan umat Islam di akhir zaman karena membaca hadits Nabi. Jika kaum Yahudi saja telah antisipasi menghadapi kiamat sejak dini, mengapa kita tak segera menyiapkan diri?


Hadis Akhir Zaman tentang Lima Fase Kepemimpinan 

Di antara hadits semisal, ada hadits yang mengabarkan tentang lima fase kepemimpinan umat Islam di dunia. 

“Adalah Kenabian (nubuwwah) itu ada di tengah-tengah kamu sekalian, yang ada atas kehendak Allah. Kemudian Allah mengangkatnya apabila Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada Khilafah yang menempuh jejak kenabian (Khilafah ‘ala minhajin nubuwwah), yang ada atas kehendak Allah. Kemudian Allah mengangkatnya apabila Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada Kekuasaan yang menggigit (Mulkan ‘Aadhdhon), yang ada atas kehendak Allah. Kemudian Allah mengangkatnya apabila Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada Kekuasaan yang memaksa (diktator) (Mulkan Jabariyah), yang ada atas kehendak Allah. Kemudian Allah mengangkatnya, apabila Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada Khilafah yang menempuh jejak Kenabian (Khilafah ‘ala minhajin nubuwwah). Kemudian beliau (Nabi) diam.” (HR Ahmad. Musnad Ahmad, Juz IV, hlm, 273, nomor hadits 18.430).

Hadits ini menjelaskan ada lima fase kepemimpinan yaitu masa nubuwwah (kenabian), khilafah ala minhanjin nubuwwah, mulkan aadhon, mulkan jabariyyah dan kembali ke era khilafah ala minhanjin nubuwwah.  

Melihat ciri-cirinya, saat ini kita berada pada fase keempat yaitu mulkan jabariyyah (kepemimpinan memaksa/dikator). Karena itulah, kini disebut sebagai akhir zaman. Sebuah masa terberat di antara fase-fase kepemimpinan lainnya. Karena hidup tanpa pengaturan syariat-Nya. Dan dunia dipenuhi para pemimpin lalim. 

Manusia bergelimang dengan kemaksiatan. Banyak penguasa muslim, tapi pikiran dan hatinya tidak mengabdi bagi Islam. Muslim yang ingin kembali pada agamanya, yang berkehendak memperjuangkan tegaknya agama Allah dicibir, dihalangi, dimusuhi, distigmatisasi dengan label radikal, intoleran, anti ini dan itu. Inilah fitnah yang melanda umat Islam. 

Namun di sisi lain, hadits ini merupakan bisyarah (kabar gembira) akan bersuanya umat Islam dengan masa khilafah 'ala minhajin nubuwwah kedua. Yang atas izin Allah Swt, akan didekatkan masanya seiring ikhtiar kaum muslimin dalam menegakkannya. 

Dan bukankah Allah Swt juga telah berjanji dalam QS. An Nuur: 55, bahwa Ia akan menjadikan orang beriman dan beramal sholih berkuasa di muka bumi sebagaimana Ia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa? Tidakkah kita ingin menjadi orang yang termasuk dalam kategori ini? 


Beratnya Istiqomah di Akhir Zaman 

Istiqomah memang berat, Esmeralda. Yang ringan itu istirahat. Betuul! Tapi in syaa Allah kita kuat! 

Seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah, "Wahai Rasulullah, siapakah yang paling keras cobaannya?" Rasulullah Saw menjawab: "Para Nabi, kemudian yang semisalnya dan semisalnya. Seseorang akan diuji sesuai kadar keistiqomahannya terhadap agama. Jika agamanya kuat, maka akan semakin kuat cobaannya. Dan jika agamanya lemah, maka dia akan diuji sesuai kadar keistiqomahannya di atas agama." (HR. Tirmidzi)

Yah, menjadi muslimah penggenggam bara api! Inilah status yang disandang para muslimah yang berpegang teguh pada agamanya. Meski sepanas apapun, sesulit apapun, jangan pernah Islam keluar dari genggaman. 

Meski disebut aneh, nganeh-anehi, asing. Toh Rasulullah Saw memang telah mengabarkan adanya kaum aneh (ghuraba) dan memujinya sebagai orang yang beruntung. 


Kiat Hadapi Fitnah Akhir Zaman 

Adapun ikhtiar yang bisa kita lakukan dalam menghadapi fitnah akhir zaman antara lain: 

1. Membentengi diri dengan iman (tauhid).
2. Berpegang teguh pada Al Qur'an dan As Sunnah.
3. Senantiasa meningkatkan amal sholih. 
4. Mempersiapkan ilmu, fisik dan mental.
5. Menjalankan amar ma'ruf nahi mungkar.
6. Tabayyun dalam menerima berita.
7. Yakin akan pertolongan Allah Swt.
8. Ikut dalam barisan perjuangan menolong agama Allah.
9. Berdoa agar Allah istiqomahkan dalam iman dan Islam. 


Optimis di Era Akhir Zaman 

Fitnah akhir zaman. Tak seharusnya membuat kita takut, khawatir, hingga malah terpaku terdiam. Tantangannya mesti membuat kita bangkit, optimis, dan terus berjuang menjemput bisyarah Rasulullah Saw dan wa'dullah (janji Allah Swt).

Kembalinya khilafah ala minhanjin nubuwwah kedua adalah keniscayaan. Saya percaya masa itu ada. Meski tidak tahu apakah sempat merasakan indahnya hidup dalam naungan syariat-Nya. Tidakkah Anda juga merindukannya? 


Oleh: Puspita Satyawati
Analis Politik dan Media
*Ringkasan kajian An Nisa' "Wanita di Tengah Fitnah Akhir Zaman," Muntilan, Magelang, Senin (9/11/2020)

Posting Komentar

1 Komentar

  1. Hadist tentang kiamat yg berhubungan dengan yahudi, pohon ghorgod dan batu yg berbicara. Bisa menimbulkan pertanyaan "pilihan"?

    1. Umat islam menghindari membunuh yahudi untuk menunda kiamat? Atau niat agar kiamat dipercepat dengan harapan segera bisa membunuh yahudi?

    niatnya dakwah atau banyak2 membunuh manusia ketika kafir agar teman iblis di neraka tambah banyak?

    BalasHapus