Mengatasi Rasa Insecure Bunda Saat Hadhanah


Memilki buah hati adalah kenikmatan yang tak bisa dibeli. Namun prosesnya tak selalu indah. Apalagi jika buah hati masih dalam usia hadhanah (pengasuhan) yaitu masa-masa usia balita. Seringkali menguras energi dan perasaan. Terutama bagi para bunda.

Maklum, pada usia balita anak-anak masih bergantung hampir  seratus persen dengan ibunya. Belum ada kemandirian dalam segala hal. Mulai  dari urusan lapar, haus, buang hajat, bersih diri dan sebagainya.

Bundalah pahlawan yang selalu di cari saat buah hati mengalami kesulitan bahkan sekedar rasa tidak nyaman.

Di satu sisi, hadhanah adalah suatu ibadah yang Allah SWT tugaskan kepada seorang wanita. Banyaknya pahala yang Allah SWT berikan ternyata sebanding juga dengan ujian dalam hadhanah. Apalagi jika bunda secara langsung mengasuh sendiri si buah hati.

Tak jarang saat bunda merasa lelah, kebutuhan dan keinginan buah hati tak bisa ditunda. Hingga terkadang membuat bunda naik pitam. 

Secara tak sadar, bunda melakukan teriakan, cubitan bahkan pukulan. Apalagi jika buah hati sudah tantrum tak karuan. Bunda yang lelah jiwanya akan sulit mengendalikan ego orangtua.

Namun, selepas kemarahan dan perlakuan kasar bunda, seringkali muncul perasaan Insecure. Sebuah perasaan bersalah dan penyesalan, seakan ingin waktu kembali terulang. Dan tidak melakukan hal-hal khilaf pada anak.

Mengurai Rasa Insecure

Adanya rasa Insecure pada diri bunda adalah hal yang baik. Ini sesuai fitrah, artinya bunda menyadari bahwa perlakuan kasar pada buah hati tersebut tidaklah benar.

Bunda akhirnya menyadari bahwa anak dalam tahap usia hadhanah memang masih sulit mengungkapkan rasa. Tahapan ini anak masih mencoba mengidentifikasi kebutuhan dan keinginannya. 

Akalnya masih dalam tahap tumbuh kembang. Belum bisa berpikir secara sempurna. Oleh karena itu Allah SWT masih mengangkat pena darinya. Tak ada pahala dan dosa untuk anak yang belum Aqil baligh.

Kemampuan komunikasi yang masih pada tahap tumbuh kembang membuat anak hanya menggunakan tangisan sebagai cara meminta pertolongan dan perhatian.

Namun, rasa Insecure bunda ini tak bisa dibiarkan berlalu begitu saja tanpa ada solusinya. Hal ini akan membuat bunda memiliki jiwa bersalah selamanya. Bahkan bisa menimbulkan depresi dalam pengasuhan. 

Akibatnya mengasuh anak menjadi beban. Bukan lagi amanah yang menyenangkan.

Oleh karena itu, banyak hal yang bisa bunda lakukan untuk mengurai rasa Insecure yang berlebihan.

Pertama, memahami peran sebagai ibu adalah peran mulia di sisi Allah SWT. Sehingga harus merasa bahagia saat menjalaninya. 

Bunda harus menyadari sepenuhnya bahwa pahala pasti selaras dengan ujian. Hal ini akan membuat kita siap dalam berkorban. Dalam sebuah hadits Rosulullah SAW bersabda:

"Tak ada seorangpun perempuan yang hamil dari suaminya, kecuali ia berada dalam naungan Allah azza wa jalla, sampai ia merasakan sakit karena melahirkan, dan setiap rasa sakit yang ia rasakan pahalanya seperti memerdekakan seorang budak yang mukmin. Jika ia telah melahirkan anaknya dan menyusuinya, maka tak ada setetes pun air susu yang diisap oleh anaknya kecuali ia akan menjadi cahaya yang memancar di hadapannya kelak di hari kiamat.

Selain itu ia dicatat sebagai seorang yang berpuasa, dan sekiranya puasa itu tanpa berbuka niscaya pahalanya dicatat seperti pahala puasa dan qiyamul layl sepanjang masa. Ketika ia menyapih anaknya Allah Yang Maha Agung sebutan-Nya berfirman: ‘Wahai perempuan, Aku telah mengampuni dosa-dosamu yang lalu, maka perbaruilah amalmu’.” (Mustadrak Al-Wasail 2: bab 47, hlm 623)

Kedua, saat ibu melakukan tindakan yang kasar pada anak, maka besegeralah meminta ampun kepada Allah SWT. Beristighfar dan menenangkan diri. 

Ketiga, sampaikan permintaan maaf pada buah hati kita secepatnya. Peluk erat dia, katakan bahwa bunda sedang khilaf.  Meminta maaf atas khilaf adalah hal yang disunnahkan Allah SWT. Hapuskanlah ego orangtua. Ingat anak kita juga memilki perasaan yang peka.

Cobalah jelaskan bahwa bunda sangat sayang dan tidak akan mengulang kesalahan. Hal ini akan mengobati  luka hati buah hati kita. Dan yang pasti dia tidak akan takut lagi dengan bunda. Jelaskan mengapa bunda marah jika si Adek tidak taat bunda atau saat dia rewel tak jelas arah.

Keempat, relaksasi ketegangan dengan beralih pada kegiatan lain yang menyenangkan. Misalnya mengajak anak bermain bersama, membacakan buku atau keluar sejenak di halaman rumah. 

Kelima, bertekad dan berjanjilah untuk tidak berlaku kasar lagi. Saat anak sedang rewel tak terkendali berusahalah tetap tenang, sabar dan tidak panik. Fokuslah pada hajat dan naluri anak yang menjadi sebab masalah rewelnya.

Keenam, Mintalah pada Allah SWT di waktu mustajabah agar Allah SWT memudahkan bunda dalam hadhanah.

Demikianlah beberapa hal yang bisa mengurai rasa Insecure bunda saat khilaf melanda. Memang bunda adalah manusia biasa yang pasti banyak salah dan khilafnya. Namun belajar dengan tekun beberapa tsaqofah parenting dan skill hadhanah adalah prioritas utama.

Semoga dengan kebaikan hadhanah bunda akan terlahir generasi-generasi Khoiru ummah. Generasi yang siap berjuang dan menjaga peradaban Islam gemilang. Wallahu a'lam bi ash-showab.[]

Oleh: Najah Ummu Salamah, Forum Peduli Generasi dan Peradaban

Posting Komentar

0 Komentar