Andaikan Khilafah Ada, Pasti Prancis Sudah Diganyang



Perlawanan umat Islam atas penghinaan yang dilakukan Prancis tumpah ruah di seantero dunia. Bagaimana tidak? Emmanuel Macron Presiden Prancis bukannya meminta maaf atas kelakuan binal Majalah satire Charlie Hebdo, tetapi dia malah menganggap itu sebagai bentuk kebebasan.

Andaikan khilafah sudah tegak lagi di muka bumi ini, tentulah Prancis akan diganyang, jika tetap sombong menganggap penghinaan kepada Nabi SAW adalah kebebasan.

Kelakuan sistematik yang dilakukan Prancis ini, tak ubahnya dengan nenek moyang mereka yang akan melakukan pertunjukkan teater Voltaire untuk melecehkan Islam. Tetapi ultimatum Khalifah Turki Utsmani telah menggagalkan pentas teater Voltaire.

Bebalnya Prancis menunjukkan wajah asli peradaban mereka. Yaitu peradaban sampah yang suka menghina dan tak bisa menghargai dan menghormati Islam. Begitulah peradaban kapitalisme sekuler yang sangat membenci Islam.

Nabi Muhammad SAW bersabda, "Islam itu tinggi, dan tidak ada yang lebih tinggi dari Islam," hadis hasan riwayat ar-Rawiyani, ad-Daruquthni, al-Baihaqi, adh-Dhiya’.

Karena tak ada yang mampu menandingi keagungan Islam, mereka para pembenci Islam hanya mampu menghina dan melecehkan Islam. 

Sebenarnya hal ini telah mengkonfirmasi kekalahan peradaban mereka. Kecaman demi kecaman telah dilontarkan kepada Prancis, tetapi mereka tidak bergeming sedikit pun. Maka, umat Islam harus menyadari untuk segera bersatu dalam naungan khilafah. Hanya dengan khilafah kehormatan dan kemuliaan Nabi Muhammad SAW dan ajarannya terjaga. 

Demokrasi yang lahir dari rahim sekulerisme telah membuktikan tidak mampu menjaga kehormatan Islam. Lantas untuk apa mempertahankan sistem rusak dan merusak ini?

Oleh karena itu, mari bersama mengembalikan kejayaan dan keagungan peradaban Islam di bawah panji Rasulullah SAW dengan tegaknya khilafah Islam. Allahu Akbar.[]

Oleh: Ika Mawarningtyas, S. Pd.,
Analis Muslimah Voice, Dosen Online UNIOL 4.0 Diponorogo

Posting Komentar

0 Komentar